Sera berjalan-jalan di sekitar lorong kelas bersama dengan 2 sahabatnya yang ngikutin di belakang. Mereka berniat untuk pergi keluar sekolah untuk membeli beberapa properti untuk menghiasi kelasnya.
"Eh yang nyewa kostumnya siapa?" Tanya Sera.
"Langris Ama fio katanya" jawab rea.
"Kostum pelayan kah...hmm..." Gumam Sera.
"Bayangin Lo makek kostum pelayan dengan tampang premanmu itu bikin gue ngakak terus anjir" ucap rea.
"Pa mangsut jing" ucap Sera dengan kesalnya.
Saat mereka berjalan melewati area kelas adek kelas. Banyak murid yang terus menatap Sera membuat Sera tidak nyaman.
"Pen gue colok satu-satu mata mereka" ucap Sera.
"Psikopat memang beda" ucap rea.
"Lo ga tau ya kalo ada gosip tentang Lo di kalangan adek kelas" ucap Mio sambil fokus pada ponselnya.
"Emang ada?" Tanya Sera.
"Ohhh, gosip yang Sera masuk dalam list kakak kelas pembuat masalah itu ya, sumpah pertama kali dengernya aja bikin ngakak jir" ucap rea.
"Kok bisa Cok?" Tanya Sera.
"Ya bisa, kan itu bukan hal yang mustahil, Lo kan emang terkenal cewek pembuat masalah" ucap Mio.
"Iya, top 10 anak kelas sebelas yang suka membuat masalah pertama vexo kedua ada Helen ketiga era keempat lion kelima Davin keenam Angga ketuju Sean kedelapan key kesembilan Sera terakhir Zero" ucap rea.
"Kalo vexo gue gak heran tapi kenapa gue juga masuk perasaan gue diem aja" ucap Sera. Rea dan Mio yang mendengarnya menatap Sera datar.
Mereka kemudian sampai di depan gerbang dan meminta ijin satpam. Setelah di ijinkan mereka pergi bersama menuju toko terdekat. Mereka berpencar untuk membeli bahannya. Sera masuk ke dalam salah satu toko, di sana Sera bertemu dengan vexo.
Sera hanya menatap vexo sebentar lalu berjalan pergi. Sera menelusuri satu persatu rak, saat Sera menemukan barang yang dia cari tinggal satu Sera langsung mengambilnya. Namun seseorang juga ikut mengambilnya, barang itu sekarang berada di dua tangan.
Saat Sera menoleh ternyata orang itu adalah vexo. Ser langsung menatap vexo tajam.
"Lepas" ucap Sera.
"Lo yang lepas" ucap vexo tidak mau kalah.
"Gue duluan yang liat" ucap Sera.
"Gue duluan yang ngambil" ucap vexo.
"Kita ngambilnya bareng ya anjing" ucap Sera mulai terbawa amarahnya.
"Gue ga peduli, intinya ini gue yang dapet" ucap vexo.
"Ngalah Lo sama cewe" ucap Sera dengan kesalnya.
"Emang Lo cewe" ucap vexo dengan nada menantang.
"Wah ngajak berantem nih bangsat satu" ucap Sera.
Mereka kemudian mulai bertengkar membuat pengunjung yang lain jadi tidak fokus dan malah memperhatikan mereka. Sera memukul wajah vexo sambil mencengkram erat kerah baju vexo. Sedangkan vexo jug mencengkram erat baju Sera di bagian bahu dan mendorong kepala Sera.
"Lepas anjing!"
"Lo aja anjing!"
"Bangsat!"
"Cok!"
"Babi!"
"Lo anjing!"
Rea dan Mio yang baru datang dan melihatnya langsung menghentikan mereka.
"Apa-apaan kalian ini!!" Ucap rea yang berusaha melerai Sera dan vexo.
"Ahahahah" Mio hanya tertawa melihat Sera dan vexo sambil merekam mereka.
Selang beberapa waktu pegawai toko datang dan menghentikan kericuhan yang terjadi. Rea dan Mio mewakili Sera dan vexo meminta maaf kepada penjaga toko. Sedangkan Sera dan vexo berada di luar toko.
Jangan di tanya lagi bagaimana penampilan Sera dan vexo. Rambut Sera berantakan dan baju vexo yang acak-acakan. Benar-benar terlihat sekali kalau habis berantem. Tak lama rea dan Mio keluar dari toko.
"Gak di sekolah gak di luar sekolah...kalian ini taunya cuma berantem kah?! Nyusahin banget!" Ucap rea.
___________
"Serrr ser, lu tuh kalo ama vexo ngapa sensi banget sih" ucap rea.
"Ga tau, bawaannya kalo liat cowok bangsat satu tuh rasanya kayak pengen banget mukulin" ucap Sera.
"Muka kontolnya tu loh ngeselin anjing" ucap Sera.
"Seru banget gimana ya kalo 3 masalah ini di gabungin" ucap Mio.
"Maksut Lo apaan?" Tanya rea.
"Yah bayangin aja Sera Zero vexo di gabungin jadi satu, kayak 3 masalah ini di gabungin apa gak pusing tuh guru konseling" ucap Mio.
"Gue bukan masalah ya anjing!" Ucap Sera tidak terima.
Tiba-tiba Zero menghampiri Sera dengan tatapan penuh amarah. Sera yang melihatnya hanya menatap datar Zero.
"Apa?" Tanya Sera dengan nada dingin membuat suasana menjadi merinding.
"Lo ya yang bikin vexo jadi berantakan gitu? Berani banget Lo!" Ucap Zero.
"Dasar pemuja vexo!" Ucap Sera.
"Kalo iya emangnya kenapa? Lo mau apa?" Tanya Sera menantang.
"Gue bakal buat perhitungan buat Lo!" Ucap Zero.
"Berani Lo? Huh?!! Lo mau gue banting berapa kali??!!" Ucap Sera mengancam Zero. Zero memundurkan langkahnya sedikit takut dengan Sera.
"Awas Lo! Liat aja ntar!" Ucap Zero lalu berjalan pergi.
"Curiga Waktu Mak Lo lagi hamil Lo, Mak ngidam daging harimau" ucap rea.
"Kok Lo tau?" Tanya Sera.
"Bukan harimau sih tapi buaya lebih tepatnya, aku di kasih tau nenekku" ucap Sera.
"Buset, ngerinya bahhh" ucap rea.
___________
Di tempat parkir, sera berjalan santai. Saat sera sedang menuju ke motornya sera melihat vexo dan zero sedang ngempesin ban motornya.
"BABI BANGSAT!!" teriak sera membuat vexo dan zero terkejut. Sera berjalan cepat menghampiri vexo dan zero. Ser melihat ban motornya dua-duanya kempes. Vexo dan zero hanya tertawa.
Sera marah besar dan tanpa aba-aba langsung meninju wajah vexo sampai tersungkur ke belakang. Zero yang tidak terima hendak mendorong tubuh sera, namun sera menghindar dan menarik lengan zero. Sera menendang tepat di testis zero membuat zero terkesiap.
Vexo membantu zero untuk berdiri. Sera masih terlihat sangat marah, sera mulai memukuli vexo dan zero. Sera sempat mendapat pukulan juga dari vexo dan zero, dan itu membuat sera semakin brutal.
Mio yang kebetulan lewat melihat sera memukuli vexo dan zero secara membabi buta segera menarik sera dan mengunci pergerakan sera.
"Wehh sadar lo ser!!" Teriak mio. Vexo dan zero sudah terkapar tidak sadarkan diri.
"Lo kenapa weh?? Kasian bego anak orang! Lo bisa di tuntut!" Ucap mio.
Sera terdiam, mio langsung berjalan mengecek keadaan vexo dan zero. Mio kemudian menelpon temannya dan meminta tolong untuk membawa vexo dan zero ke uks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Girl (End)
RomanceSeranaya Elizha, yang biasa di panggil sera. Tiada hari tanpa berkata kasar dan kemarahan, itulah motto hidup sera. Hanya menceritakan sedikit kisah hidup sera. Penasaran seperti apa? Ayo baca ceritanya. "Hidup gue genrenya bukan romance bukan comed...