HP baru

6 0 0
                                    

Keesokan harinya. Sera seperti biasa berangkat sekolah berjalan kaki. Sampai di depan gerbang sera berpas-pasan dengan mio. Mereka kemudian berjalan bersama menuju kelas.

Saat sera dan mio berjalan melewati lorong-lorong kelas. Tiba-tiba dari belakang ada yang menyolek pinggang sera. Hal itu membuat sera terkejut, orang itu langsung berlari mendahului sera.

"Wahh si bangsat vexo!! WOE ANJING GANTI HP GUE BANGSAT!!" ucap sera sambil berlari mengejar vexo. Mio yang melihatnya hanya bisa membatin dan menggelengkan kepalanya saja.

Mio berjalan sendirian menuju ke kelas. Sampai di kelas mio melihat rea yang sudah berada di kelas. Mio kemudian duduk di bangkunya, rea yang menyadari kedatangan mio langsung berbalik ke arah rea.

"Gue tadi kayak denger suara sera" ucap rea pada mio.

"Iya, tuh anak di jahilin vexo lagi kayaknya" balas mio.

"Masih pagi loh, udah ribut aja" ucap rea.

Sementara itu, sera yang mengejar vexo sampai di taman belakang sekolah. Sera masih terus mengumpat dan berteriak pada vexo.

"Woeee!!!!" Teriak sera.

Vexo duduk di bangku taman sambil mengatur nafasnya. Vexo melihat sera yang masih jauh dan masih berlari mengejarnya. Tak lama sera akhirnya sampai pada vexo lalu sera bersiap akan memukuli vexo. Dengan cepat vexo memasang kuda-kuda bertahan.

"Bentar eh bentar" ucap vexo sambil memasang posisi bertahan.

"Lo! Kalo gak benerin hp gue..sumpah gue beneran bakal bunuh lo!!" Ucap sera sudah siap dengan tinjunya.

"Iya iya gue emang niat buat gantiin hp lo, nih!" Ucap vexo sambil memberikan sebuah paperbag pada sera.

Sera terdiam sebentar lalu melihat ke arah paperbag yang di bawa vexo. Kemudian sera mengambilnya dengan kasar dan melihat ke dalam paperbag. Terdapat sebuah box hp dan juga printilannnya. Sera langsung tersenyum dan mengambil box itu.

"Padahal gue gak minta buat beliin baru" ucap sera dengan senyumnya sambil membuka boxnya. Saat di buka tidak ada isinya. Kosong. Sera kemudian melihat ke arah vexo dan hanya di balas senyuman jahil dari vexo.

"Wah anjing emang lu, BAJINGANN!!! BANGSATT!! SINI LO!!" Teriak sera lalu melayangkan tinjunya. Vexo dengan cepat berlari kabur memutari taman. Sera mengejar vexo dengan keadaan yang seperti kesetanan.

Sera terlihat siap untuk menikam vexo dengan senjata tajam. Amarah sera benar-benar di ujung tanduk. Vexo melihat ke arah belakang dan terlihat sera yang mengamuk mengejarnya.

Vexo yang kelelahan duduk di bangku taman tadi. Melihat sera yang masih jauh mulai mendekat. Saat sera sudah sampai sera langsung melayangkan pukulannya namun di tahan oleh vexo.

"Nih, serius yang ini" ucap vexo sambil memberikan sebuah box hp pada sera.

"Gue udah gak percaya lagi, mati lo di tangan gue sekarang ya bajingan!" Ucap sera mulai melayangkan pukulan dari tangannya yang satunya. Vexo menahannya lagi.

"Sumpah ini serius, beneran demi tuhan!" Ucap vexo. Mendengar ucapan vexo membuat sera terdiam sebentar.

"Manusia kek lo percaya tuhan?? Kaget gue" ucap sera sambil mengambil box hp itu dengan kasar.

Sera kemudian membuka boxnya dan beneran ada hp. Sera menatap vexo tidak percaya lalu sera menyalakan hpnya. Beneran menyala membuat sera semakin bersemangat.

"Baru ini?? Dari modelnya pasti mahal, anak orang kaya Lo yah?" Tanya sera sambil terus melihat ke arah hp barunya.

"Menurut lo" balas vexo judes lalu duduk di bangku taman.

"Ini beneran buat gue nih?" Tanya sera ingin memastikan.

"Kalo gak mau, balikin" ucap vexo.

"Kalo udah di kasih ya di terima lah, lagian hp gue rusak juga gara-gara lo!" Ucap sera sambil memukul pundak vexo kasar.

"Thanks bro" ucap sera langsung berjalan pergi meninggalkan vexo. Sera berjalan berniat kembali ke kelasnya sambil melihat hp barunya. Vexo yang melihatnya hanya terdiam menatap kepergian sera.

"Syukur deh tu anak suka" gumam vexo.

Sesampainya sera di dalam kelas, sera langsung pamer pada temannya. Mio dan rea yang melihatnya sedikit terkejut. Sedangkan sera mulai mengotak-atik isi hp barunya.

"Buset cok, baru kemarin di rusakin besoknya langsung di beliin baru, anjay banget si vexo" ucap rea.

"Ikut seneng deh kalo lo seneng" ucap mio pada sera.

"Eh, Re, gue mau tanya, si vexo tuh anak orang kaya kah??" Tanya sera.

"Biasa aja sih, kalo di bilang kaya sih ya...cukup kaya, tapi gak sekaya joshua" jawab rea.

"Kenapa? Mau lo gas?" Tanya mio.

"Dih! Enggak ya, mana tahan gue ama si bangke itu" ucap sera.

"Heh! Yang baik lo ama dia, baik tau hp lo di gantiin hp baru" ucap rea.

"Iya juga sih, ya udah deh hari ini aja gue gak bakal ngumpat ke tuh anak" ucap sera.

"Lo kemarin pas jamkos kemana sih? Sampe bel pulang gak balik-balik ke kelas" ucap rea.

"Iya, kita udah nungguin lama, lo ngejar vexo sampe ke rumahnya kah?" Tanya mio.

"Enggak ya! Ogah gila gue ngejar tuh anak sampe pulang, kemarin tuh gue ke ruang seni" jawab sera.

"Ngapain?" Tanya mio.

"Awalnya sih gue cuma mau liat-liat tapi gue malah ngelukis di sana" jawab sera.

"Sendirian??" Tanya mio.

"Enggak, gue di ajak itu anak kelas sebelah keknya, namanya azen" jawab sera.

"Kalian kenal?" Tanya sera.

"Enggak, anak kelas apa emang?" Tanya rea.

"Gak tau juga sih, gue gak nanya kelasnya juga" jawab sera.

"Pokoknya dia tuh pakek masker terus" ucap sera.

"Banyak cok yang kemana-mana pakek masker" ucap rea.

"Iya sih" balas sera.

"Nanti pulang sekolah gue mau ketemu dia lagi" ucap sera.

"Ngapain hayo??" Tanya rea.

"Lo mau ngedate kah?" Tanya mio.

"Dih! Enggak! Gue ada urusan ama dia" jawab sera.

"Urusan apa antara cewek dan cowok??" Tanya rea dengan ekspresi curiga pada sera.

"Diem deh lo!" Ucap sera dengan kesalnya.

Angry Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang