"seru banget tadi, lukisannya juga bagus keren semua" ucap Sera setelah keluar dari ruang pameran.
"Iya, tapi aku gak nyangka kalo kakakku ngelukis karakter anime" ucap azen.
"Kenapa emangnya?" Tanya Sera.
"Ku kira dia mau ngelukis abstrak soalnya dia emang pelukis aliran abstrak" jawab azen.
"Ohh, kalian satu keluarga pelukis kah?" Tanya Sera.
"Enggak, aku, kakakku, sama mamaku aja, papa ku bukan pelukis" jawab azen.
"Hampir semuanya tuh" gumam Sera.
"Zenkhaaa~" tiba-tiba kakaknya azen datang.
"Gimana pamerannya? Bagus kan?" Tanya azera.
"Bagus" jawab azen.
"Habis ini kalian mau kemana??" Tanya azera.
"Pulang" jawab azen sambil melihat ke arah Sera. Sera hanya mengangguk.
"Kok pulang sih, ntar dulu lah, sini ikut kakak dulu, bantuin kakak promosi barang yang Kaka jual" ucap azera.
"Bukannya kakak udah sama temen kakak" ucap azen.
"Kan lebih banyak lebih bagus" ucap azera.
"Sorry kak, aku sama Sera udah rencana mau pulang kalo pamerannya selesai" ucap azen. Azera diam sebentar lalu melihat ke arah azen dan Sera secara bergantian.
"Kalian..beneran mau pulang atau..ada rencana lain?? Ya udah deh kalo udah ada rencana lain, have fun my baby" ucap azera pada azen dan Sera sebelum berjalan pergi.
"Kakakmu keknya salah paham" ucap Sera.
"Udahlah biarin aja, ayo" ajak azen.
Mereka berdua pun memutuskan untuk pulang. Sebelum azen sampai di rumah Sera, azen sempat mengajak Sera ke tempat makan dan mentraktir Sera makan. Sera sudah menolak namun azen tetap memaksa, jadi mereka makan dulu sebelum sampai di rumah.
"Thanks yah" ucap Sera.
"Iya, sama-sama" balas azen.
"Gak mampir dulu?" Tanya Sera.
"Enggak, ya udah aku pulang, sampai jumpa" ucap azen. Sera membalas dengan anggukan kepala. Setelah itu azen masuk ke dalam mobilnya dan menjalankan mobilnya. Seraenghela nafas berat.
"Capek banget" ucap Sera sambil masuk ke dalam rumah.
Keesokan harinya...
Sera berangkat ke sekolah seperti biasa. Sera berangkat sedikit lebih siang. Saat sampai di sekolah Sera segera berlari masuk ke kelas. Di kelas sudah ada dua sahabatnya.
"Cieee yang kemarin habis ngedate, gimana? Lancar?" Tanya rea.
"Ngedate palamu" ucap Sera.
"Gue udah di kasih tau rea" ucap Mio tiba-tiba sambil memegang dahi Sera.
"Apaan sih" ucap Sera sambil menepis tangan Mio.
"Lo kesambet gledek dimana, ser? Mana mungkin Lo ngomong kalem pake aku kamu lagi" ucap Mio.
"Biasa aja kali, gue itu sebenarnya emang kalem tapi karena gue selalu bareng dua cecurut sialan kayak kalian gue jadi gak bisa kalem, bawaannya pengen mukulin kalian!" Ucap Sera.
"Manusia udah kayak kesetanan aja lu" ucap rea pada Sera.
"Kayak lu kagak aja" ucap Sera.
"Azen tuh anak kelas apa?" Tanya rea.
"Anak 11-4 dia, anak pintar dia masuk 5 besar peringkat paralel" ucap Mio.
"Widihhh kok dia mau ya sama bocah goblok ini" ucap rea sambil melihat ke arah Sera.
"Goblokan juga lu, gue satu peringkat di atas lu ya!" Ucap Sera.
"Halah cuman satu tingkat aja" balas rea.
"Sejak kapan kalian dekat?" Tanya Mio pada Sera.
"Dekat apanya orang cuma temenan biasa" ucap Sera.
"Afah iyah dek" ucap rea.
"Tu mulut lama-lama gue jepit ya" ucap Sera.
"Sejak kapan?" Tanya Mio lagi.
"Ugh..sejak 3 Minggu yang lalu mungkin" jawab Sera.
"Azen tuh kemana-mana selalu make masker" ucap Mio.
"Iya, eh? Kok Lo tau?" Tanya Sera.
"Tau lah, kita satu ekskul gue juga sering Mabar valo ama dia" jawab Mio.
"Jangan bilang Lo suka Ama azen" ucap rea pada Mio.
"Si goblok dia masih satu keluarga Ama gue anjing ya kali gue suka Ama sodara sendiri" ucap Mio.
"Hah?! Loh?!" Ucap Sera dan rea kaget secara bersamaan.
"Iya" jawab Mio.
"Sodara gimana maksutnya?" Tanya Sera.
"Gue punya kakek nenek, nah kakek nenek gue punya anak 3, mamaku anak terakhir, mama punya dua Kakak nahh kakak pertama mamaku punya anak, anaknya ini punya anak nahh itu si azen" ucap Mio menjelaskan sedikit silsilah tentang keluarganya.
"Lah kok bisa?? Kakaknya mamamu udah jadi nenek-nenek?" Tanya rea.
"Iya, jarak mama sama kakak pertama emang jauh banget sih" ucap Mio.
"Ini sih kalo si Sera jadi Ama azen, Sera bakal jadi satu keluarga ama Mio" ucap rea.
"Heh! Mana ada!!" Ucap Sera.
"Gak apa-apa, Sera, mari kita jadi keluarga" ucap Mio dengan posisi siap memeluk Sera.
"Idih merinding gue" ucap Sera menghindari pelukan Mio.
"Gue juga mau anjing" ucap rea.
"Mau sama siapa Lo di keluarga gue?" Tanya Mio.
"Sama kakak Lo boleh lah ya" ucap rea.
"Dih ogah gue jadi adek Lo" balas Mio.
"Ihh kok gitu sih dek" ucap rea.
________
Sera sedang pergi ke kantin sendirian...
"Re, Lo tim Sera azen or Sera vexo?" Tanya Mio.
"Dua-duanya cocok sih, kalo sama azen Sera jadi cewek bener, kalo Ama vexo hubungan mereka kayak love-hate relationship" ucap rea.
"Sera vexo sama dengan toxic relationship bego" ucap Mio.
"Gue sih tim Sera azen, si azen green flag parah di gabungin Ama Sera yang red flag bagus cocok saling melengkapi" ucap Mio.
"Tapi keknya lebih seru Sera vexo, red flag ketemu red flag, beuhh jadi keluarga dahsyat" ucap rea.
"Mending Sera ama gue" ucap Joshua tiba-tiba sudah berada di belakang rea dan Mio.
"What the fuck?! Ngagetin Lo anjing!" Ucap Mio.
"Eh..maksut perkataan Lo tadi apa?!" Tanya Mio.
"Yah kan gue Ama Sera udah Deket sejak SD, lebih baik ama gue aja Sera" ucap Joshua.
"Heh! Lawak ni kutu kuda, mana mau Sera ama cowok blegug kayak Lo hahahah" ucap rea sambil tertawa menepuk-nepuk pundak Mio.
"Garing ege" ucap Mio langsung membuat rea diam.
"Dia peringkat atas paralel lah elu peringkat masih di bawah seratus juga, berani banget ngehina tuan muda joshua" ucap Mio.
"Gak asik Lo anjing bawa-bawa peringkat" ucap rea dengan kesalnya.
"Diem bego, Lo mau ATM berjalan gak mau jadi ATM berjalan kita lagi" bisik Mio pada rea. Rea langsung diam
"Sera dimana?" Tanya Joshua.
"Ngapain nyariin Sera? Mau di umpatin kah?" Tanya rea balik.
"Gue ada kerjaan buat tu anak, itu anak kan kalo udah ngomongin uangkan matanya langsung jreng" ucap Joshua. Rea dan Mio yang mendengarnya langsung tertawa.
"Anjing bener banget lagi, haha" ucap rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angry Girl (End)
RomantikSeranaya Elizha, yang biasa di panggil sera. Tiada hari tanpa berkata kasar dan kemarahan, itulah motto hidup sera. Hanya menceritakan sedikit kisah hidup sera. Penasaran seperti apa? Ayo baca ceritanya. "Hidup gue genrenya bukan romance bukan comed...