49

1.6K 46 0
                                    

Semua di dalam rumah itu sudah tergamam, yang perempuan semua sudah menangis. 

Nafas Dhia makin laju akibat marah yang teramat. 

"If something happens dekat budak tu, you're done!" Syafia menengking. 

Erdina sudah teresak-esak menangis. 

"Aku minta maaf, Dina minta maaf dad" Erdina merayu, dia mendekati Roslan. 

Tak lama kemudian Iskandar sudah sampai di rumah itu. Iskandar terdiam sewaktu dia masuk ke dalam rumah itu. 

Pertama kali dia melihat Dhia naik angin. Iskandar menghampiri Nafidz. Dia juga senyap melihat keadaan di ruang tamu itu sekarang. 

"You better get on your knees and berdoa merayu pada Tuhan yang anak kau masih hidup dekat luar sana" dingin suara Dhia sekarang. 

Nafidz menghampiri Dhia, bahu isterinya diusap. Dia risau kalau tiba-tiba Dhia jatuh pengsan ke apa sebab badan Dhia lemah. 

"It's very high chance yang budak tu tak akan balik and there's even higher chance dia memang dah kena jual. And the chance of she getting killed to eliminate evidence are even higher than that" 

"Right Is?" Dhia bertanya pada Iskandar. 

Iskandar mengangguk. 

"For a thousand dollars? Kau bukan takat bodoh serahkan anak kau tapi kau jual untuk 1000 dollar?! Kau gila and penipu!" jerit Dhia, air matanya sudah bergenang. 

"You have no shame Erdina. How could someone like you have had children?" setitis air matanya mengalir tanpa Dhia sedar. 

Sebak dia memikirkan nasib anak kecil yang tak berdosa itu. 

"Kau tahu tak ramai orang dekat luar sana nakkan anak?! Even including myself?!" jerit Dhia. Mengalir laju air matanya. 

Nafidz terus peluk belakang Dhia cuba menenangkan. 

"Bae calm down" bisik Nafidz di telinga Dhia. 

"And you're giving yours away?!" terpejam mata Dhia saat dia jerit ayat itu. 

Sungguh tega adik tirinya lepaskan anaknya sebegitu. 

"No Dhia aku tak-" Erdina cuba menafikan. 

"Kau jual dia untuk 1000 dollar, you garbage!!!" jerit Dhia. 

"They're going to rape her, corrupt her, and then they're going to kill her and it's all your fault!" 

Dhia pusing pandang Iskandar. 

"Is tolong cari budak tu Is" Dhia merayu, tubuhnya lemah sekarang nasib baik Nafidz peluk belakang dia erat. 

"Abang, kita kena selamatkan dia abang" Dhia menangis. 

"I will" bisik Nafidz. 

Dia tahu Dhia emosi apabila melibatkan anak sekarang. 

"Dia akan ikut aku straight to balai nanti" Iskandar bersuara. 

"Aku akan contact semua orang-orang aku and CIA, Interpol, and everyone sebab benda ni babit luar negara" tambah Iskandar. 

"We'll make all the necessary phone calls and gather all of the evidence."

Dhia sudah terduduk sekarang menangis. Nafidz setia menenangkan isterinya. 

"You better pray that your daughter still alive Erdina" Nawra bersuara, geram dia sepanjang dengar perkara itu. 

"You're going to rot in jail and I hope you do. You're worthless" tambah Nawra. 

"They're going to destroy that girl abang" Dhia bersuara kembali. 

Bae [🔸️IN EDITING🔸️]Where stories live. Discover now