"karena lo cuma satu jadi harus dijaga" - Melvin
"nantang dirusak lo?" - Haekal
"lo kalau mau nakal, juga harus dibimbing" - Jaevan
"ck!" - Chandra
"biarin kita brengsek, yang penting lo nggak" - Jenan
"lo boleh ngapain aja, asal jujur" - Raja
"mau...
i found my safest place, again, not on you, but them. i'm still missing you, tho
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
╚═*.·:·.✧ ✦ ✧.·:·.*═╝
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melvin merasa terusik dalam tidurnya, sepertinya baru beberapa menit yang lalu laki-laki itu memejamkan matanya. Badannya tergerak berbalik ke arah berlawanan, matanya membuka perlahan---"woy--anj!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chandra tengah berdiri sedikit menunduk dihadapan Melvin, bahkan muka dia benar-benar memenuhi seluruh pandangan Melvin.
Melvin sontak mendorong pundak Chandra, dan menegakkan posisi dirinya menjadi duduk dengan wajahnya yang masih terlihat sangat mengantuk itu, "ngapain sih Chan?" tanya Mel sedikit kesal.
"habis ketemu Haekal lo ya?" tanyanya tanpa basa-basi
Melvin membulat dan melihat ke arah pintu yang sedikit terbuka itu, laki-laki itu sontak beranjak menutupnya.
"Vasya ga bakal denger lagi, orang kamar dia di bawah" ucap Chandra santai.
"Jeno kamarnya sebelah gue kalo lo lupa" Melvin berjalan kembali mendekat, "tau dari mana lo, gue habis nemuin Haekal?" lanjutnya
