[Req:eiffelina]
[✨]
Sebelum kehilangan teman dan keluarga, aku sudah mengalami kehilangan.
Bibir melengkung mengingat masa lalu ntah kenapa rasanya ingin tertawa saja.
Surai hitam sepinggang menari dengan angin. Menatap ke depan dengan senyum bahagia. Merasakan tatapan dari anak kecil disamping ia menoleh dengan senyum yang sama. Tangannya terangkat mengacak kasar surai putih si anak.
Bagi ku, apa yah? Langit? Semesta? Matahari? Bulan? Bunga? Permata?
Bagi ku, ia segalanya.
"Kazuha," Ia jongkok menyetaran tinggi si anak. "Hari ini pun kau imut!!!!"
Kedua pipi Kazuha kecil di cubit hingga memerah.
"Jangan mencubit ku, Kak [Name]." Kazuha berhasil mendorong kedua tangan itu.
"Kenapa~ Kazuha imit begini~" [Name] kembali mencuibit kedua pipi Kazuha.
"Aku gak imut." Sayangnya Kazuha nggak bisa lepas dari [Name].
"Kazuha imut, paling imut di Inazuma," [Name] melepas cubit dan tersenyum tanpa dosa. Ia sekali lagi mengusap kasar puncak kepala Kazuha, lalu berdiri dan mengulur tangan. "Ayo pulang."
Kedua pipi Kazuha mengembung tanda ia cemberut. Tapi uluran tangan [Name] ia terima.
Aku pertama kali bertemu ketika aku tak bisa membayar dango yang ku beli. Uang dalam saku yang ku bawa menghilang.
Saat itu aku benar ketakutan harus bagaimana. Lalu dia muncul, membayar dango yang ku beli.
"Pak, aku membayar punya anak ini juga."
"Teri...ma...kasih."
"Jangan menghilangkan uang lagi. Nama mu siapa dek?"
"Kazuha... Kaedehara."
"Kaln Kaedehara yah... Mau kakak antar pulang?"
"Aku bisa pulang sendiri..."
"Mandiri banget~!" [Name] mencubit pipi kanan Kazuha. "Hati-hati dijalan. Dah dah Kazuha."
Setelah itu ia sering terlihat disekitar ku. Seperti pertemanan pada umumnya, masih ada jarak yang membentang di kedua pelan-pelan jarak itu menghilang.
[Name] akan datang setelah makan siang, terkadang datang sore hari karna aku jadwal belajar. Kami pergi menjelajah ntah kemana saja, sebelum pulang ia akan mentraktir ku jajan.
Ia yang bebas membuat rasa penasaran bangkit. Aku ingin mengenalnya lebih dalam.
"Kak [Name] kerja apa?"
"Bukan pekerjaan yang menyenangkan."
"Kenapa gak berhenti?"
"Kalo aku berhenti nggak bisa traktir Kazuha lagi." [Name] mengacak puncat kepala Kazuha. Udah jadi kebiasaan megang kepala Kazuha.
"Nggak boleh."
"Setiap orang akan datang dan pergi. Suatu saat aku akan pergi dan Kazuha akan bertemu orang baru."
Aku tak paham dengan kalimatnya. Aku yang masih kecil tak memperdulikan ucapan itu. Karna [Name] bersama ku sampai aku menginjam umur dewasa.
"Hari ini cuacanya bagus," [Name] menepuk-nepuk pelan puncak kepala Kazuha. Kazuha udah pasrah sama kelakuan beliau. "Mn! Mn! Kazuha masih imut."
"Kak, aku udah remaja loh masih mau manggil aku imut?"
"Kazuha nomor satu paling imut."
"Terserah deh."
"Kazuha udah tumbuh besar yah..." Ia angkat tangan dari kepala Kazuha. "Kazuha-ku yang imut udah gak ada!"
"Sejak kapan aku punya Kak [Name]?"
Dia hanya tertawa. Tangannya terulur memberikan sesuatu pada Kazuha.
Kazuha menerimanya dengan perasaan bingung. "Jimat?"
"Untuk Kazuha. Yae ngajarin buatnya."
"Kenapa jimat?"
Aku tidak tau bahwa itu terakhir kalinya kami bertemu. Dia pergi ntah kemana tanpa beritahu. Ada sedikit rasa benci yang muncul.
Kenapa..... Setiap ornag harus datang dan pergi?
[✨]
"Kazuha!!!" Dari kejauhan Paimon melambaikan tangan, disampingnya ada Lumine. "Kami menemukan jimat mu."
"Makasih banyak." Kazuha menerima jimat yang diberikan Lumine. Menggenggam erat jimat itu.
"Barang berharga?" Tanya Paimon.
"Ya. Sangat berharga."
━━━━━━━━━━[✨]━━━━━━━━━
Kalo typo sorry gais.
Btw kalian gak mau traktir aku gitu (^з^)-☆
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵
Fanfiction·˚✎ ﹏ Genshin Impact ❝Semuanya, hanya lah perjalanan imajinasi❞ ↷ ⋯ ♡ᵎ┊V I A T R I X ˎˊ˗ ✎... 07 October 2023 ✎... ⌢ : ♡ ⤹ ぃ ゚. ﹏ sensitive content . . . . . ©Marsruel . . . . . ©HOYOVERSE