[Req:naa827]
AU! School
[✨]
[Name] menabrak dada seseorang ketika ia berbelok di lorong sekolah. [Name] menggosok kening yang terasa nyeri. Itu tetek atau tembok?
Ucapan maaf yang dilontarkan berhenti ketika mata bertemu dengan mata si pelaku. Wajah bersalah [Name] berubah datar.
"Sakit bodoh."
Wriothesley tertawa kecil, ia mengusap kening [Name]. "Maaf-maaf." Ia memberi kecupan di kening si gadis seakan kecupannya bisa menyembuhkan [Name], lalu pergi.
[Name] menyentuh keningnya, memperhatikan punggung Wriothesley yang perlahan menjauh.
Pasti kau punya kan? Teman atau siapalah yang bukan terlihat seperti itu. Terkadang bisa terlihat sebagai teman, keluarga, ibu, atau pacar.
Tapi Wriothesley tidak terlihat seperti itu. Ntah kapan, tatapan Wriothesley berikan pada [Name] berubah. Tak jelas artinya, seperti suka tapi lebih dari suka. Obsesi? Mungkin bisa disebut begitu.
"Kau benaran nggak ada apa-apa sama Wriothesley?" Charlotte menatap tajam [Name]. Interaksi mereka yang intens tanpa disembunyikan membawa rumor tentang dua orang ini. Tapi setiap ditanya jawaban mereka-
"Cuman teman."
-sedikit bajingan.
Charlotte memukul meja, ia berteriak. "Apanya yang teman!? Kalian seperti pasangan!"
"Begitu kah?" [Name] acuh, ia muak dengan semua pertanyaan yang menanyakan hubungan dia dengan Wriothesley. Emangnya kenapa kalau mereka beneran pacaran? Berkeluarga? Atau apalah!? Merugikan kah?
"Emangnya Wriothesley nggak ada tembak gitu?"
"Aku mati kalo di tembak."
"Bukan ditembak pake pistol!" Charlotte naik darah sendiri.
[Name] mengabaikan omelan Charlotte yang seperti emak-emak memarahi anaknya yang menghilangkan tupperware. Matanya tertuju pada lapangan yang tengah digunakan anggota basket. Disana ada Wriothesley yang berhasil mencetak gol lalu sorakan siswi melambung seperti kumpulan gagak.
Wriothesley yang merasa ditatap mendongak, matanya bertemu dengan mata [Name], ia berikan lambaian dan tersenyum lebar. [Name] dari lantai dua membalas lambaian si pria.
"[Name]? Kau mendengarkan ku?"
"Nggak."
[✨]
Wriothesley memasuki perpustakaan. Senyum mekar kala mata langsung menemukan si gadis. Wriothesley melenggang ke tempat [Name] lalu, mengetuk permukaan meja tuk mendapatkan atensi si gadis. [Name] mendongak.
"Udah selesai?" Tanya [Name]. Wriothesley mengangguk. Biasanya setiap Wriothesley ekskul basket, [Name] akan diperpustakaan menunggu.
[Name] memasukkan buku ke dalam tas. Pergi dari perpustakaan bersama Wriothesley beriringan sampai gerbang sekolah.
Wriothesley mengangkat tangan ke depan [Name] memberi kode ingin bergandengan tangan. [Name] tak memberi komentar apa pun langsung saja menggandeng tangan si adam.
[Name] melirik Wriothesley dari ekor mata. Si adam tampak senang tangannya di gandeng. Sungguh seperti anak kecil yang diberikan permen.
"Aku menyukai, [Name]." Wriothesley mengatakan tiba-tiba.
[Name] tak terkejut jika si adam mengatakan tiba-tiba. Wriothesley bisa mengucapkan lebih dari lima kali dalam sehari. Mirip minum obat yah.
"Aku juga menyukai mu."
[Name] akan membalasnya, ntah emang dia menyukai kembali atau biar Wriothesley senang.
[✨]
[Name] berpangku tangan di bingkai jendela. Dimulutnya ada stick pocky rasa matcha. Ia sedang istirahat akan mata yang lelah terus-terusan melihat buku.
"Apa yang kau makan?" Wriothesley yang lewat langsung berhenti. Ia barusan memungut bola basket yang terpental jauh dari lapangan.
"Pocky matcha dikasih Furina."
"Aku bagi."
"Nih." [Name] menyodorkan kotak pocky.
Tangan Wriothesley terulur ke leher [Name], mendorong kepala si gadis mendekat padanya. Lidahnya masuk ke dalam mulut [Name] dan beradu. Rasa matcha tercicip.
[Name] mengerutkan dahi, ia mulai kesulitan. Wriothesley yang menyadar langsung melepas tautan bibir.
"Bisa lembut dikit gak?" [Name] menatap sinis. Wriothesley memberi senyum tak berdosa membuat [Name] jengkel. "Dah."
"[Name]," Wriothesley menahan [Name] yang pergi. "Aku ingin mencium mu lagi."
[Name] menatap datar pada si adam. "Lakukan dirumah."
"Mau sekarang."
[✨]
Atap sekolah sepi karna sudah jamnya masuk kelas. Suara-suara cumbuan dua bibir melambung ke langit. Lidah Wriothesley bermain kasar. Seakan [Name] adalah makanan manis favoritnya, Wriothesley tanpa henti meraup bibir [Name].
Ia mencumbu bibir si gadis seakan orang kesetanan, penuh nafsu dan, keagresifan. Tak peduli [Name] kesulitan, ia terus memakan bibir si gadis. Kupu-kupu dalam perut membakar dirinya.
[Name] mencakar bahu Wriothesley. Ia yang tak bisa lepas dari serigala bernama Wriothesley ini berusaha bertahan sekalipun napas diujung tanduk. Saliva turun dari sudut bibirnya. [Name] mulai pusing. Kakinya melemah tak sanggup menompang tubuh.
Wriothesley melepas cumbuan. Ia memeluk [Name] erat tak ada niat melepaskan. Harum dari bahu si gadis di hirup.
"Suka... Aku menyukai [Name]. Aku sangat-sangat menyukai mu."
[Name] tau, Wriothesley menyukainya tapi bagaimana dengan [Name] sendiri? Apa [Name] menyukai Wriothesley juga? [Name] tau tau dengan perasaannua sendiri, ia sudah nyaman dengan sekarang tak membutuhkan kemajuan atau kemunduran.
"Aku juga menyukai mu."
━━━━━━━━━━[✨]━━━━━━━━━
.
.
.
Jadi gini... Yak begitu lah~
![](https://img.wattpad.com/cover/353151555-288-k895983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵
Fanfiction·˚✎ ﹏ Genshin Impact ❝Semuanya, hanya lah perjalanan imajinasi❞ ↷ ⋯ ♡ᵎ┊V I A T R I X ˎˊ˗ ✎... 07 October 2023 ✎... ⌢ : ♡ ⤹ ぃ ゚. ﹏ sensitive content . . . . . ©Marsruel . . . . . ©HOYOVERSE