[✨]
Hembusan napasnya menciptakan uap tipis. Irisnya mendongak pada langit kelam, salju lagi-lagi turun menutup seluruh dataran dengan warna putih. Pohon natal yang tinggi seakan menyentuh langit menjadi simbol di pusat kota yang ramai keluarga, pasangan berlalu lalang menikmati malam natal. Tak terkecuali untuk Wriothesley, ia akan menikmati malam natal kali ini dengan kilau yang sama seperti hiasan-hiasan pohon natal yang megah.
Sekumpul wanita menghampiri Wriothesley dengan make up tebal dan baju seksi di suhu yang dingin ini, jelas mereka pergi berkeliaran untuk merayu pria-pria. "Kakak sendirian. Mau menikmati malam bersama kami?"
"Tidak aku-"
"Mohon maaf, pria ini akan menikmati malam bersama ku," Lengan kekar Wriothesley di dekap si oknum, dari rautnya terang-terangan mengusir lajang-lajang itu. "Enyahlah."
Sekumpulan wanita itu pergi dengan perasaan kesal.
"Emang yah, kalo ninggalin kau sebentar aja pasti ada serangga-serangga yang muncul," [Name] mengangkat tangan Wriothesley yang dijari manisnya tersematkan cincin. "Gak bisa liat apa dia udah nikah!?"
"Jangan marah-marah gitu," Krim vanila di sudut bibir [Name] di usap lantas ia jilat. "Itu salah mu terlambat."
Rautnya cemberut, [Name] ketahuan makan kue di sana. Seharusnya ia hanya mengambil kue yang sudah di pesan, tapi tergoda oleh kemanisan kue. "Maaf lah."
"Aku akan memaafkan mu jika kau memberiku ciuman."
Pipi [Name] menghangat, ia balik badan dan melangkah pergi. "Ini di publik!"
Wriothesley mengejar. "Kalo di rumah boleh dong~"
"Gak!"
[✨]
Jalanan blok malam ini sepi. Pagar atau halaman rumah di terangi lampu hias. Warna putih menutupi segalanya. Hembusan napasnya menciptakan uap. [Name] menggosok-gosok telapak tangan 'tuk menghangatkan tubuh.
"Dingin...."
Wriothesley mengambil tangan kanan [Name] lalu memasukkan ke dalam saku jaket tebalnya. "Masih dingin?"
"Sedikit."
"Kalo gitu bertahan, sebentar lagi sampai rumah."
"Sebentar lagi kah..." Gumam [Name]. Ia mendongak pada langit kelam tanpa awan. "Sebentar lagi tahun baru. Kita sudah bersama begitu lama yah..."
"Gak suka?"
[Name] menggeleng. "Nggak nyangkah aja. Biasanya orang yang udah menikah muda nggak bertahan 1 tahun. Kita udah bersama lebih dari 5 tahun."
"Artinya kita emang udah ditakdirkan."
[Name] tertawa. "Kalo diingat lagi lucu juga. Waktu itu kamu tiap hari ke rumah buat dapat restu ayah."
"Tapi akhirnya berhasilkan."
"Itu karna ayah akhirnya percaya," [Name] menarik tangannya yang terpaut di dalam saku jaket tebal Wriothesley. Punggu tangan pria itu ia kecup. "Wriothesley bisa membahagiakan ku."
Wriothesley mencium berkali-kali pipi [Name] bahkan sengaja ia gigit. "Aku gak sabar buat sampai rumah, biar bisa melakukan ini itu padamu."
"Aku gak mau melewatkan tahun baru di kasur aja!"
"Yang pentingkan bersama ku~"
"Kalian lama!!!" Di depan pagar rumah dua insan ini ada Furina dan Neuvillette di belakang. Furina berteriak kesal. "Cepat buka pintu! Aku hampir membeku!"
Wriothesley melirik ke Neuvillette, dari matanya menanyakan kenapa mereka berdua bisa ada di depan rumah.
"Furina merasa bosan, dia mengajak kemari." Jelas Neuvillette.
"Aku jmau merayakan tahun baru bersama kalian!" Furina melompat ke samping Neuvillette. "Aku udah bawa kue yang banyak loh."
Wriothesley sweatdrop. Ia tak bisa melakukan ini itu pada istrinya. Sayang sekali memang. Tapi tak masalah, merayakan pergatian tahun bersama-sama seperti bukan hal buruk?
━━━━━━━━━━[✨]━━━━━━━━━
.
.
.
.
.Aturan di publish waktu tahun baru. Tapi gak papa lah kecepetan dikit sksksksk.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵
Fanfiction·˚✎ ﹏ Genshin Impact × Female!Reader ❝Semuanya, hanya lah perjalanan imajinasi❞ ↷ ⋯ ♡ᵎ┊V I A T R I X ˎˊ˗ ✎... 07 October 2023 ✎... ⌢ : ♡ ⤹ ぃ ゚. ﹏ sensitive content . . . . . ©Marsruel . . . . . ©HOYOVERSE