Neuvillette ✨ Cant

575 28 2
                                    

[Req: inmybluee_]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Req: inmybluee_]

Punggung disandar ke kursi. Lelah jadi kata yang menggambarkan dirinya saat ini. Melirik jam, waktu makan siang datang. Maka ia beranjak keluar dari ruangan.

Disetiap langkah kaki ada sapaan yang datang dari pegawai. Menunduk takzim* sebagai sopan santun dan rasa hormat.

Sesampai di pintu kayu. Tangan mengetuk pelan usai tekad di bulatkan, lalu membuka pintu. 4 meter dari pintu, meja si gadis berada.

"Ada apa Pak?" Si gadis bertutur sopan. Ia hentikan pekerjaan untuk menyambut tamu tak di undang.

"Sudah waktunya makan siang."

"Anda benar." Dirapikan semua kertas yang bertebar meja. Kaki bergulir ke pintu.

Dia berdiri di depan Neuvillette. Kebingungan kenapa sang bos tak menyingkir dari pintu.

Ah, kejadian lagi.

"Anu... Pak? Mau makan siang bersama saya?" Tanpa mengurangi rasa hormat dia berbicara. Melontar tawaran, mengira sang bos menginginkan hal ini.

"Saya tau restoran yang bagus." Nada suara tak naik maupun turun. Kenyataan ia menahan rasa senang di hati.

Hanya diwaktu siang ini saja Neuvillette bisa menghabiskan waktu bersama si gadis tanpa hambatan apa pun. Namun, beberapa menit saja berapa bagi Neuvillette hal ini patut di syukuri.

Yang membekas tentang si gadis di ingatan. Saat hujan deras datang. Gadis itu memberikan payung padanya 'tuk berteduh dari rintikan hujan.

"Anda bisa sakit."

Perkataan yang dilontarkan tak ada manis-manis nya seperti film romantis. Hanya toleransi sebagai bawahan pada atasan nya.

Tapi kenapa si gadis tak membiarkan nya saja? Kenapa si gadis memberikan tempat teduh padanya? Diantara ribuan orang, kenapa si gadis yang datang disaat pilu menghancurkan nya?

Neuvillette menggenggam payung itu. Menatap dalam senyap obsidian si gadis. Suara hujan mengganti keberisikan dunia.

Tak ada yang bagus dari pertemuan ini. Tak ada yang istimewa. Tapi berbekas indah untuknya.

Di detik itulah perasaan asing masuk ke dalam diri Neuvillette.

Di detik ini lah Neuvillette berharap, tak seharusnya ia merasakan ini.

Neuvillette menekan diri bahwa ia tak boleh merasakan cinta atau dicintai. Selang waktu apa yang terjadi pada sang Archon, dirinya mematikan perasaan. Menjadi kepribadian kosong.

Takdir berkata lain. Ia dijatuhkan ke dalam 'cinta'

Dijatuhkan sejatuh-jatuhnya.

Kejadian dibawah hujan perlahan menghilangkan status pegawai dan bos. Neuvillette nyaman berbicara dengan si gadis. Tenang berada di samping si gadis.

Perlahan perasaan ini tumbuh besar. Ada pikiran untuk menyentuh sehelai rambut, merangkul si gadis dalam pelukan, menghabiskan lebih banyak waktu bersama si gadis. Menghias hari bersama dengan si gadis.

Harapan ini semakin besar, semakin menyekiknya. Belunggung mengikat dirinya. Neuvillette harus sadar tak seharusnya dia menginginkan hal ini.

Ia melarang diri tak berbuat diluar batas. Mengatakan pada diri sendiri untuk puas dengan hubungan ini. Mengisolasi diri agar tak dimabuk. Maka dikubur perasaan nya dalam kota pandora.

Neuvillette menelan rasa sakit dari perasaan ini.

Mata viloet kaca memperhatikan sang kasih. Mengamati senyuman yang diberikan pada sang pria yang hari ini menjabat jadi suami.

Lihat lah betapa murni senyuman itu. Betapa luar biasa pria itu membuat si gadis bahagia. Sungguh beruntung ia yang memenangkan hati si gadis.

Tak berguna berandai-andai berganti peran. Neuvillette tak kan bisa disamping si gadis. Sekali Neuvillette mati pun, makam nya tak bisa bersampingan dengan milik si gadis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku ngetik apa yang ada dipikiran hehehehe

𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang