Lyney ✨ Rope

1.4K 77 14
                                    

[Req:lyneygfs]

Warn!NSFW

[✨]

Masalah tuh suka banget datang tiba-tiba. Contoh seperti saat ini. Lyney berusaha lepas dari tali yang melilitnya. Siang dini ia merapikan alat-alat sulap dan mencoba trik-trik baru. Sayang sekali percobaan Lyney pada tali gagal jadinya doi terlilit tak benar deh. Kedua tanganya terikat, pergelangan kakinya pun begitu.

"Lynette! Freminet! Siapa saja! Bisa tolong aku!?"

Ah, Lyney payah sekali. Dua adiknya kan sedang keluar rumah. Bagaimana bisa menolong.

"Lyney? Apa yang kau lakukan?"

Mendengar suara seseorang dari pintu memberikan harapan di wajah Lyney.

"[Name]!? Bisa bantu aku?"

[Name] memperhatikan Lyney yang terikat di beberapa bagian tubuh membuat ia kesulitan bergerak. [Name] memasang senyum. Senyum yang membuat Lyney merasakan firasat terburuk paling buruk.

"Tunggu- [Name]!? Kau mau ngapain!? Kenapa kau menggendong ku!? Turun kan aku, [Name]!?"

Kemana [Name] membawa? Jelas ke kamarnya. [Name] mengunci pintu untuk keamanan bersama. Ia menjatuhkan Lyney di atas kasur, kedua tangan Lyney yang terikat berada di atas kepala.

[Name] naik ke atas kasur, duduk tepat di bawah perut Lyney. Tangannya dengan nakal berjalan-jalan dari perut naik ke dada lalu dagu Lyney. Wajah [Name] mendekat, begitu dekat sampai napasnya bisa Lyney rasakan.

"[Name]? Apa yang mau kau lakukan?"

"Kenapa kau bertanya?"

Sepasang mata saling bertemu. Dimata [Name] tampak hal gila terpancarkan sedangkan, Lyney menatap si gadis ngeri. Lyney berjanji tak akan berurusan dengan perempuan satu ini!

Jempol [Name] mengusap bibir Lyney. "Aku ingin tau rasanya. Boleh ku cium?"

"Aku gak menolak..." Gumam Lyney. Siapa pun pasti tidak akan menolak kan?

[Name] menyeringai laiknya iblis dari neraka terdalam. Ia gigit bibir Lyney hingga lecet, lalu memasukkan lidahnya ke dalam mulut Lyney. Lyney tak menolak, ia ajak lidah [Name] bermain. Mengikuti permainan si wanita.

Dahi Lyney berkerut. Cumbuan semakin agresif, semakin liar, semakin menguras napas. Bisa habis napas Lyney kalau [Name] tak melepas jua.

Untung lah [Name] melepas pangutan bibir kalau tidak Lyney bisa mati kehabisan napas.

[Name] memutar tubuhnya. Bokong [Name] ada di depan wajah Lyney, kepalanya berada di bawah perut Lyney.

Lyney merutuki dirinya yang brengsek bisa-bisanya terangsang karna bokong [Name]. Bagaimana pun juga celana dalam si wanita tampak jelas di depan matanya.

Tangan [Name] memijat benda tegak di balik celana Lyney. Gerakan yang nikmat mengundang lenguhan kecil dari bibir Lyney.

[Name] yang tak bisa menunggu lagi, melepas celana Lyney. Benda tegak itu sekarang ada di depan mata [Name]. Ukurannya membuat [Name] ragu bisa muat dalam mulutnya atau tidak.

[Name] meneguk saliva. Ujung kepala batang di jilat, pelan-pelan memasukkan setengah ke dalam mulut.

"Hngh..." Lenguh pelan Lyney. Nikmat dalam mulut [Name] membawa ia ke langit ketujuh.

[Name] mengeluarkan milik Lyney dari mulut akan tenggorokannya yang kesakitan. Bukan berarti [Name] menyerah. Ia mencoba lagi memasukkan ke dalam mulut, kali ini di paksanya agar bisa masuk semua.

"Ugh... [Name]..."

Mulut [Name] sedikit-sedikit naik turun. Ia kesulitan bernapas.

Gerakkan naik turunnya semakin cepat. Tangannya ikut mengurut batang Lyney. Suara-suara desahan Lyney semakin bertambah. Ini menghilangkan akal sehat.

"Ukh..."

Tepat ketika [Name] mengeluarkan milik Lyney dari mulutnya, cairan putih hangat keluar membasahi wajahnya. Ia jilat cairan kental yang di pinggir bibir.

Usai membersihkan wajah dari cairan putih, [Name] melirik pada benda yang masih tegak itu.

"Gimana nih~ apa perlu ku masukkan?"

"Keknya nggak perlu..."

Larangan adalah perintah. [Name] berdiri, kakinya berada di samping perut Lyney.

"Nona [Name]?" Tatapan Lyney sulit diartikan, ia merasa takut tapi disisi lain ia tergoda juga. "Apa yang mau kau lakukan?"

"Apa? Bukannya sudah jelas?"

[Name] memberi senyuman manis penuh arti. Ia melucuti pakaiannya satu per satu hingga tak ada lagi benang yang menutupi. Dari bawah Lyney bisa melihat semuanya.

[Name] jongkok di atas pinggang Lyney, memasukkan milik Lyney dengan bantuan tangan kanan. Setengah milik Lyney masuk. Ntah karna ingin kabur atau ikut bermain, Lyney berusaha melepaskan tangannya yang terikat, ia merontah-rontah.

Setelah batang tersebut masuk semua ke dalam [Name]. [Name] membiarkan berada di dalam dirinya. Rasanya berbeda dengan apa yang ada di pikiran. Ini cukup membuat dirinya penuh, membuat akal sehat hilang.

"Hngh... Ukh..." Sekujur tubuh [Name] gemetar. "Ini luar biasa."

Napas Lyney terengah-engah. Ia bisa merasakan miliknya yang diremas-remas. Lyney berusaha untuk tak kehilangan akal.

[Name] mengangkat bokong lalu menghentakkannya. Suara rintihannya mengalun. [Name] mengulanginya terus-menerus sedikit-sedikit menambah kecepatan.

"Enak~!"

Lyney menahan desahan yang keluar dari bibir. Ia masih berusaha melepaskan tangannya. Lyney mengangkat tubuh bagian atas tuk duduk. Spontan [Name] mengalungkan tangan ke lehernya.

"Tunggu- jangan cepat-cepat, [Name]."

Sebut saja [Name] kesetanan. Isi kepalanya kosong, rasa sakit bercampur kenikmatan membuat tagih. Tubuhnya seakan berada di luar kendali, terus naik turun diatas Lyney.

Desahannya melambung. Lyney masih berusaha melepaskan ikatan di pergelangan tangan, ia merasa perih karna berusaha melepas. Di hadapanya [Name] merancau tak jelas, terus mengutarakan rasa enak yang dirasa.

"Ukh... Aku..."

Lyney tak bisa menahan ledakan yang datang. Ia akhirnya menggunakan sedikit kekerasan(?). Lyney mendorong [Name] hingga terjatuh di kasur. Ia mengeluarkan miliknya dari lubang [Name], diwaktu bersamaan cairan putih kental nan hangat miliknya keluar mengotori perut [Name].

[✨]

Lynette, "Kenapa kalian berkeringat?"

[Name], "Habis bersetub-"

Lyney, "HABIS OLAHRAGA."

━━━━━━━━━━[✨]━━━━━━━━━

.
.
.
Fak kata gw ʕ ·ᴥ·ʔ
Btw aku gak revisi kalo ada typo dimaapin aja.

𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang