Childe ✨ Ocular

1.4K 60 2
                                    

[Request: Hyoukii]

[Request: Hyoukii]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[✨]

Apa yang kau inginkan? Apa yang kau harapkan? Harta melimpat? Kekayaan tujuh termurun? Kebahagian orang tua? Kesuksesan yang mutlak?

Semua hanya rantai yang menjerat kita untuk bertahan hidup. Menghasilkan uang agar bisa makan sepiring nasi. Belajar mati-matian menjadi kewajiban tak tertulis untuk membalas budi orang tua yang membiayai dan membesarkan kita.

Memikirkan saja sudah membuat sakit kepala sebelah.

Tapi, jika berurusan dengan keinginan... mungkin ada satu. Satu hal yang membuat kita berani membayar segala di dunia agar terkabulkan. Satu hal yang di angan-angankan hingga orang-orang menganggap kita aneh.

Yup, benar, jadinya nyata karakter 2d yang kita cintai.

Hembus napas meluncur dari bibir. Sedari perjalanan mata tak lepas dari satu karakter game mobile. Karakter yang di desain perawakan tinggi, rambut jingga menyebalkan, bola mata biru laut yang tak bercahaya. Childe atau Tartaglia biasanya disebut.

Karakter pria dalam game mobile yang membuat mu bersedia menabung keras demi mendapatkan C6 dan signature weapon hingga R5. Bodo amat besok nggak bisa jajan yang penting husband nggak jelek.

Pagi, siang, sore, malam menatap layar ponsel berjam-jam demi mendapatkan artefak terbagus agar bisa oneshoot 1M. Punya mata panda dikit nggak ngaruh yang penting karakter tercinta broken.

Yah, apa pun dilakukan untuk karakter ini, hanya karna dia kau merasa kehidupan. Kalau mati bisa membuat bertemu dengan si karakter pun siap dilakukan.

Kereta bawah tanah malam ini sepi. [Name] pulang dengan kereta terakhir. Ia dipaksa les karna nilai akademi mengalami penurunan. Kalau orang tua tidak diturutin bisa-bisa dia gak bisa melihat Childe lagi.

Selagi menunggu stasiun tujuan sampai memiringkan ponsel adalah hal terbaik membunuh waktu. Ia meraba saku celana dan memobrak-abrik tas. Sayang sekali ponsel tercinta tak ditemukan. [Name] baru ingat karna terburu-buru tadi ia melupakan ponselnya.

"Sial." Mood yang memburuk membuat tulang punggung melentur, ia merosot di kursi kereta. Menatap lurus pada pemandangan membosokan di jendela.

Waktu yang membunuhnya perlahan-lahan akhirnya selesai. [Name] menegakkan punggung, dengan langkah tegas ia menuju pintu keluar. Bisa ia bayangkan ketika sampai rumah, meletakkan tas lalu bermain game sampai pagi.

Kakinya berhenti tetap di depan pintu keluar seseorang berdiri menghalangi jalan.

[✨]

"Aku pulang." Serunya langsung ketika membuka pintu. Pintu dikunci kembali, ia melepas sepatu dan melenggang ke dapur tiba-tiba perasaan hangus menggerogoti.

"Selamat datang kembali."

Sontak terkejut kepala tak sengaja berbentur pada dinding. [Name] jongkok sambil mengelur kepala belakang yang nyeri.

"Maaf." Tangan itu ikut mengelus berharap bisa meredakan rasa nyeri.

Kek tau suaranya.

[Name] mendongak memperhatikan orang itu baik-baik. Rambut jingga menyebalkan, celana abu-abu, syal merah tua. Detail kecil itu cocok dengan karakter yang sangat disukai [Name]. Tak mungkin ia lupa dengan detail sekecil apa pun pada pria perawakan tinggi itu.

"Apa?"

"Childe." Mulut spontan berucap.

"Ya?"

[Name] terus mengedipkan mata, ia tak bisa percaya pada imajinasi yang nyata ini. Apa yang terjadi? Kenapa Childe bisa disini? Apa aku bermimpi?

Semua ini sulit dicernah. Otak tak mampu menerima informasi di luar nalar ini. [Name] sudah menyubit pipi berkali-kali, membenturkan kepala ke dinding lagi, segalanya yang memicu rasa sakit beneran sakit. Ini semua nyata, Childe yang tepat di depan mata telah nyata. Apa harapan [Name] akhirnya terkabulkan?

Apa ini yang terbaik?

[✨]

Setelah mendinginkan kepala dengan masakan Childe, [Name] memulai interogasinya. Dari pertanyaan yang mendasar.

"Bagaimana bisa kau ada disini?"

"Apa yang kau bicarakan? Aku selalu ada disini bersama mu."

[Name] tak paham arti jawaban itu. Selalu disini? Apa ia selama ini tak menyadari keberadaan Childe? Daripada itu Childekan hanya karakter game.

Bukannya selama ini aku ingin dia tiba-tiba keluar dari layar? Bukannya ini bagus? Aku bisa menyentuhnya, berbicara padanya. Apa penting gimana bisa begini.

Keinginan ku terkabulkan kok.

Waktu berjalan, hari terus berganti, dan [Name] terbiasa dengan keberadaan Childe. Bangun pagi Childe menyiapkan sarapan untuknya, mengantar ke sekolah lalu menjemput. Setiap pulang sekolah selalu jalan-jalan sore. Di akhir pekan mereka akan menghabiskan waktu bersama ntah di rumah atau pergi kencan. Begitu terus berulang dengan kebahagiaan baru, keganjilan pun terlupakan.

Siang ini terasa sejuk, langit biru bersih, angin berhembus menggelitik kulit. Iris biru menikmati luas langit. Tangan sibuk membelai lembut surai dipangkuan. [Name] yang tidur dipaha Childe menikmati belaian lembut. Rasa belaian ini nyata.

Nikmat sekali jika kenyataan ini terus berjalan. Menikmati waktu berdua bersama yang terkasih indah bagai taman bunga. Tak perlu terjerat rantai kehidupan. Belajar mati-matian. Memikirkan uang setiap saat sampai overthinking berlebihan.

Menikmati kehidupan seperti ini bukan lah dosa. Siap pun berhak dapat kebahagiaan dan ini lah kebahagiaan [Name].

"[Name]," Tutur Childe halus.

"Ya?"

"Apa kau masih berpikir aku nyata atau tidak?"

Pertanyaan aneh. Childe menunduk menatap [Name]. Dari mata biru itu kesedihan bisa dirasakan.

"Ini bukan mimpi atau kenyataan. Kau sudah mati, [Name]."

Mata [Name] sedikit berkedut. Hari itu, ketika ia pulang les ada seseorang yang menghalangi jalan keluae. Dari badannya sepertinya laki-laki. Ia memakai hoodie hitam dan topi yang menutupi wajahnya. Dan juga sebilah pisau menusuk perut [Name].

Begitu yah... Aku sudah mati ternyata.

Tangan [Name] terulus menghapus air mata pemilik netra biru. "Kenapa kau yang nangis?"

Tangan si gadis di genggam. "Seharusnya kau hidup lebih lama lagi."

"Nggak guna hidup lama kalo aku gak bahagia. Disini aku bahagia bersama mu."

━━━━━━━━━━[✨]━━━━━━━━━

Req nya minta Childe keluar dari layar tapi aku malah buat melenceng 😭 nggak papa lah yah, yang penting happy ending.

𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang