Neuvillette ✨ Eternity

529 22 4
                                    

[Request by Tempest12212004][]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Request by Tempest12212004]
[]

Kenapa berkorban diperlukan jika kau tak ada di sisi orang yang kau cintai?

Hanya senyum yang terlihat dari pemilik kerudung putih. Senyuman yang manis nan indah bak langit biru hari ini. Ia bertutur kata lembut selembut bulu angsa.

"Suatu saat kau kan mengerti, kenapa kau memilih berkorban untuk yang berharga."

Bahasa halusnya berkorban, bahasa kasarnya membunuh diri untuk kebahagian orang lain.

Neuvillette masih tak bisa memahami alasan sang Archon mati. Kenapa harus memenggal kepala untuk orang-orang yang menertawakannya?

Jari telunjuk menyentuh pelan pipi Neuvillette. "Apa yang anda pikirkan?"

"Bukan apa-apa." Neuvillette menggengam tangan gadis itu, membuai diri dalam hangatnya sentuhan bunda maria.

Iala satu-satunya manusia yang mampu meluluhkan hati sang naga. Mampu menghapus hujan dilangit bagai sihir.

Neuvillette mencintai manusia ini. Manusia yang rapuh, yang bisa hancur jika ia menggenggam terlalu kuat. Lantas memilih melindungi agar tak hancur.

Senyum bergores di ranum jelita. Ia menempelkan dengan lembut bibirnya pada bibir sang hakim agung. Terasa lembut nan manis seakan menyentuh permen kapas.

Neuvillette suka ketika bibirnya bersatu dengan sang gadis. Sentuhan yang mampu menggelitik ribuan kupu-kupu dalam perut. Membuat logika tak diperlukan.

Perasaan cintanya yang tak mampu di urai ribuan kata ini, disimpulkan dalam kata-kata paling sederhana.

"Aku mencintai mu."

Lalu, ucapan sang dewi terwujud dalam bentuk bencana, air menelan Fontaine bak gula yang larut dalam air. Menyisahkan mereka yang berjuang untuk hidup. Mengubur semua ke dalam dasar laut.

Itu yang harusnya terjadi.

Maka ia yang hidup ratusan tahun melihat bagaimana sang dewi hidup lalu mati. Neuvillette yakin, alasan dirinya hidup sampai sekarang adalah untuk hari ini. Menjalankan peran ratusan tahun untuk melawan bencana ini.

Neuvillette bisa saja menyelamatkan diri seorang, membiarkan kota dan orang-orang mati tenggelam.

Daripada bunuh diri

Seribu sayang ia tak mampu. Sekarang, ia yang di agungkan memiliki hal berharga yang harus di lindungi. Yang sangat-sangat ia cintai.

Tak apa jika mati demi cinta, tak apa jika tak hidup bersama sang kasih. Neuvillette inginkan adalah kebahagian sang cinta.

Mungkin ini yang dimaksud pengorbanan sesungguhnya

[✨]

Kicauan camar menyatu bersama ombak kecil yang menyapu pasir. Air laut lembut menyapa kaki. Kecupan diberi pada punggung tangan, terus diberi kecupan manis nan lembut.

Sang gadis tak paham kenapa prianya jadi semanis ini. Ia tak mampu berkata karna iris ungu pucat sang pria menatapnya.

Sorot yang diberikan luar biasa lembut, bisa terasa cinta dari pupil mata itu. Namun, ada kepedihan yang mendalam dari matanya, dan diakhiri perasaan lega.

Lega membiarkan dirinya terluka untuk hal berharga.

Sang gadis bertanya-tanya dalam hati: apa yang terjadi pada prianya. Kenapa rasanya perih. Kenapa firasatnya mengatakan; ia tak akan bertemu lagi dengan Neuvillette.

Tangan besar Neuvillette membawa tubuh kecil sang gadis dalam rangkulan. Membuai jelita dalam kehangatan cinta terakhir. Mencurahkan semua rasa cinta dalam perjumpaan terakhir.

"Maaf," Ah, kalimat ini menyakitkan. "Maaf aku tak mampu bersama mu selamanya."

"Maaf aku tak bisa mengucapakn cinta pada mu lagi."

Dia tak mengerti kenapa pria ini terus-terusan meminta maaf padanya. Tapi hatinya tau, ini sangatlah menyakitkan.

"Aku mencintai mu, selamanya."

Kala membuka mata, langit biru bersih tanpa awan menyambutnya. Air matanya jatuh ke bantal, mengalir tanpa diminta seakan air mata ini menjawab kenyataan yang sebenarnya.

Apa benar berakhir seperti ini?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akhir-akhir ini mars jadi orang yang sentimental bet dah

𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang