Wriothesley ✨ Ring

1.2K 69 9
                                    

[Req:tart_tsukki]
AU!

[Req:tart_tsukki]AU!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[✨]

Sigewinne mendengus mendengar pintu ruang rawat di buka kasar. Ia menatap datar si pelaku. "Yang Mulai ngapain kesini?"

Wriothesley, sang pelaku kekerasan pada pintu, melenggang masuk menuju pada sofa merah empuk yang dijadikan seseorang sebagai kasur. Wriothesley memberi raut cemberut.

"Kenapa [Name] datang melihat mu bukan melihat ku?"

"Karna Kak [Name] lebih sayang aku," Sigewinne turun dari kursi. "Aku mau buat teh dulu."

Ruang rawat hening, dalam kesunyian Wriothesley bisa mendengar detak jantungnya sendiri, napas si gadis jelas terdengar, angin yang lewat saja bisa terdengar juga.

Wriothesley duduk di lantai, dagunya diletak pada pinggir sofa, senyum terangkat di kedua sudut bibir, mata tak berpaling dari yang tertidur. Perasaan jahil datang jari telunjuk menusuk pelan pipi siperempuan. [Name] mengerutkan kening keisengan si adam sampai ke dalam mimpi.

Wriothesley menahan tawa 'kan [Name] yang terusik oleh ulah jahilnya. Menyadari ia punya kesempatan dalam kesempitan, Wriothesley celingak-celinguk mencari yang bisa digunakan. Sayangnya tak ada, tapi itu tak mematahkan semangatnya.

Pelan-pelan jarinya melingkar jari manis kiri [Name]. Mengukur hati-hati agar tak ketahuan.

"Ngapain?"

Bahunya terperanjat, ia menoleh pada [Name] dengan cengiran kuda. "Hehehe...."

"Punya fetish tangan?"

"Kagak."

"Terus ngapain megang tangan orang yang lagi tidur?"

Wriothesley gelagapan mencari alasan. Ia bukan melepas tangan [Name] malah jari-jarinya masuk ke celah tangan [Name]. "Aku suka... tangan mu."

Wriothesley menunduk menutupi wajah yang memerah.

[✨]

[Name] terus berulang kali mengedipkan mata memastikan di depannya bukan hanya imajinasi. "Aku nggak tau Rinde suka baca majalah."

Teman satu kantor [Name] ialah Clorinde, wanita dingin dengan otot lengan yang keras, hal-hal berbau feminim bukanlah kesukaanya. Info saja [Name] adalah seorang detektif dan Clorinde adalah polisi dengan prestasi yang banyak.

"Aku hanya penasaran dengan majalah." Jawab Clorinde.

"Sungguh?" [Name] melompat ke samping Clorinde, mengintip halaman majalah yang dibuka, memuat berbagai macam cincin. "Kau mau beli cincin?"

"Tidak," Clorinde melirik [Name], ia geser majalah ke [Name] agar bisa melihat lebih leluasa. "Apa ada yang kau suka?"

"Mari kita lihat...." [Name] memperhatikan dengan cermat cincin yang terpajang. Dari yang memiliki permata begitu besar sampai yang polos. "Aku lebih suka ini sih."

𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang