Wriothesley ✨ Ten Years

1.3K 73 7
                                    

[Req: Jessy_p95]
AU! School

[Req: Jessy_p95]AU! School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[✨]

Berdiri di depan gerbang sekolah SMA Teyvat adalah tugas [Name] sebagai anggota komite kedisiplinan. Mencatat siswa siswi yang tak menggunakan atribut sekolah atau pelanggaran lainnya.

Ia menoleh pada seseorang yang baru datang. Orang itu berdiri di depan [Name] dengan senyum tanpa dosa. [Name] menatap si pria dua detik.

"Kau telat 20 menit, Wriothesley."

"Maaf, aku begadang tadi malam."

"Jangan dibiasakan," [Name] melepas dasi yang digunakan sembari melangkah lebih dekat dengan si adam. Dipasangan dasi itu ke Wriothesley. "Kau melupakan dasi mu lagi."

"Buru-buru tadi maaf," Ia perhatikan sejenak si gadis yang sibuk memasangkan dasi ke lehernya. "Apa ggp anak kedisiplinan gak make dasi?"

"Jangan khawatir, aku punya dasi lain di tas."

Ide menggoda terlintas di kepala, disengaja mendekatkan wajah ke [Name] dengan jarak yang sangat tipis. "Kau menyiapkan untuk ku?"

"Ya." [Name] selesai memasangkan dasi, ia tatap si adam tanpa terusik oleh godaan dan wajah tampan.

"He~ aku jadi ingin datang tanpa seragam biar make seragam [Name]~"

"Nggak perlu sampe segitunya. Lagian seragam ku nggak muat untuk mu."

Tangan Wriothesley dengan halus melingkar di pinggang [Name]. Satu tangan lagi mengangkat dagu [Name]. "Gimana dengan menggunakan baju ku?"

"Udah seringkan?"

Ini jawaban yang tan terduga. Wriothesley terkekeh. "Kau benar."

Bibir [Name] menjadi sasaran Wriothesley. Lidahnya begitu halus menari-nari di dalam mulut [Name]. Lalu dia sengaja menggigit bibir [Name] hingga lecet. Cumbuan di lepas. Jempol si adam mengusap darah segar yang mengalir.

"Sana masuk." [Name] mendorong Wriothesley, melepas rangkulan si adam.

"Nggak mau."

"Wriothesley."

"Iya deh...."

[✨]

[Name] melenggang di lorong. Ia telah selesai melakukan tugas sebagai komite kedisiplinan. Perhatiannya teralih pada seseorang yang bersandar disamping jendela, itu Wriothesley.

Merasakan kehadiran [Name], Wriothesley memberi senyuman dan lambaian tangan. Pria ini bukan masuk kelas malah menunggu [Name] datang.

[Name] berdiri sekitar dua meter dari Wriothesley, membiarkan pria itu dengan senyuman. Ada yang terlintas di kepala [Name] yang membuat dunia senyap sesaat. Dunia yang hanya ada keberadaan mereka berdua. Membuat dada terasa ganjil.

𝐕𝐢𝐚𝐭𝐫𝐢𝐱┋𝘎𝘦𝘯𝘴𝘩𝘪𝘯 𝘐𝘮𝘱𝘢𝘤𝘵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang