Berulah..

946 87 6
                                    

Drrtttt
Drrtttt

  Jevan meraba mencari letak hp nya yang bergetar di sekitarnya...

  Walaupun sulit saat jevan sudah sedikit membuka matanya dirinya melihat jam masih pukul dua dini hari...

"Haidar? " Gumam jevan saat melihat siapa yang menelpon malam malam begini....

   Jevan melirik sekilas ke arah jevin yang sedang tertidur sambil memeluk jion memastikan mereka berdua tidak akan terganggu sebelum dirinya mengangkat panggilan tersebut...

"Apa kau tidak tau ini jam berapa haidar" Tekan jevan saat sambungan itu terhubung...

"Maaf jev kalau keadaan tidak darurat gue gak bakal hubungin lu jam segini jir"

"Markas di serang brengsek"

  Jelas saja jevan langsung bangkit dan sedikit menjauh..

"Apa lu bilang? Markas di serang, jangan ngawur lu" Ujar jevan tidak percaya selama ini tidak ada yang berani mengusik markas mereka...

"Gue gak bohong jev, gue di hubungin reynald tadi dan saat gue sampe markas sudah setengah hancur dan beberapa yang menginap juga luka, untung tadi rey ada di markas jadi masih bisa melindungi walau sedikit, lebih baik lu kesini"

"Siapa? " Tekan jevan

"Lu kesini dulu bangsat kita butuh bantuan entar gue kasih tau siapa yang mencari gara gara" Haidar langsung memutuskan sambungan telepon tersebut karena dirinya juga harus membantu beberapa anggota yang terluka...

   Jevan berdecak pelan mengetahui kabar tersebut..

"Sial!! Siapa yang berani mengusik black lion brengsek" Gumam jevan dirinya masih sadar jika berada di kamar adiknya....

  Jevan langsung menghampiri ranjang tersebut dan membangunkan jevin yang masih terlelap....

"Vin bangun lu, jevin bangun bangsat" Ujar jevan menggoyangkan tubuh saudara kembarnya tersebut...

"Hhmm apa sih jev" Gumam jevin karena dirinya masih sangat mengantuk sekarang...

"Bangun bangsat, markas di serang" Tegas jevan yang membuat jevin langsung membuka matanya dan bangun menatap saudara nya yang sedikit berantakan...

"Kita ke markas sekarang, haidar bilang mereka butuh bantuan" Setelah mengatakan hak itu jevan langsung saja keluar dari kamar jion untuk berganti baju tidak perduli ini pukul mereka...

"Sial, gue pastiin mereka akan berurusan dengan maut nanti" Dengan kasar jevin juga mulai melangkah keluar dirinya tidak khawatir jion akan terbangun karena tadi malam di susu adiknya terdapat obat tidur yang membuat jion sangat pulas sekarang...










   Jalanan sangat sepi mengingat ini masih pukul dua dini hari bahkan hanya ada mereka berdua yang terus melajukan motor mereka dengan kencang...

  Dua motor sport itu melaju dengan kencang di tengah jalanan...

  Hingga keduanya mulai memasuki jalan kecil dan memasuki hutan gelapnya malam dan sunyinya keadaan hanya ada suara deru motor mereka berdua...

Brumm

Brumm

  Jevan dan jevin membelok kan motor mereka dan berhenti tepat di depan sebuah bangunan tua...

  Mereka melepas helm mereka masing-masing dan melihat keadaan sekitar...

  Benar benar berantakan bahkan mereka melihat pintu pagar tadi yang sedikit rusak...

  Mereka berdua mulai melangkah masuk kedalam bangunan tersebut...

"Siapa yang ngelakuin ini semua" Jevan memandang mereka semua dengan tajam saat mereka sudah berada di dalam ruangan tersebut...

  Sedangkan jevin sedikit santai tapi tidak ada yang tau apa yang akan di lakukan oleh jevin nantinya karena mereka sangat tau jevin lebih sadis dari pada jevan...

"Jev lu tenang dulu" Ujar haidar...

"Berapa yang terluka, lebih baik kalian pergi ke rumah sakit" Jevin melemparkan kartu nya pada rey namun justru di balik kan kembali...

"Kalian berdua tenang dulu, hanya luka kecil dan kita berhasil membuat mereka mundur tapi kita juga manahan satu dari mereka untuk kalian tanyai" Jelas reynald...

  Akhirnya jevan dan jevin memutuskan untuk duduk dan melihat semua anggota mereka yang saling mengobati satu sama lain...

"Katakan siapa yang melakukan ini semua" Jevin sangat santai tapi justru itu yang harus mereka waspadai..

"Kalian bisa tanyakan langsung di belakang dia ada di sana" Ujar haidar...

  Tanpa menunggu jevan dan jevin langsung menuju tempat yang di tunjuk oleh haidar...



Bukak!!

"Bangun lu sialan" Jevin dengan keras menendang kepala seseorang yang sudah tidak sadarkan diri tersebut...

  Jevin mencengkram dengan kencang rambut pemuda itu hingga mendongak...

"Siapa yang menyuruh mu" Gumam jevin dengan pelan...

"Selagi aku masih menggunakan sisi baikku" Dirinya semakin mencengkram erat rambut tersebur...

"G g ggue uhuk aakk gue g ggak  b b bbakal ka ksih t ttau kalian"pemuda itu masih bisa menyeringai ke arah jevin yang membuat jevin langsung membenturkan dengan keras kepala pemuda itu...

  Jevan hanya diam di saat seperti ini dirinya tidak akan ikut campur dan membiarkan jevin yang melakukannya....

" KATAKAN BRENGSEK SEBELUM KEPALAMU TERPISAH SEKARANG!! "Bentak jevin bahkan tangan satunya sudah menggenggam sebuah belati kecil...

" Aah kk k"jerit pemuda itu saat jevin dengan sengaja menusukkan belati itu di lengannya...

"Cukup jevin, dia anggota antariksa, luat tato itu" Jevan menunjuk dengan dagunya pada tato yang berada di dada penuda itu...

  Jevin langsung menghempaskan tubuh itu begitu saja...

"Brengsek mereka"











  Jion datang lagi nih kakak kakak...

  Jangan lupa vote sama komen oke...

  See you....



 

JiondraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang