"MOMMY!!!"Winda tersentak pelan saat mendengar teriakan putra bungsunya dan di ikuti suara kako yang berlari menuruni tangga....
"Astaga Jion jangan lari nak" Winda buru buru menghampiri putranya tapi belum juga dirinya sampe tubuhnya sudah lebih dulu di tubruk oleh putranya itu....
"Astaga! Bukankah mommy sering bilang, jangan berlari di tangga nanti kalau jatuh gimana hm" ujar Winda namun sang tersangka justru hanya terkekeh pelan.....
"Mommy jangan marah, Jion laper mommy" gumamnya membuat Winda seketika menatap jam tangannya, masih pukul 10 dan masih lama menuju jam makan siang....
Memang Cakra masih tidak mengizinkan Jion untuk berangkat ke sekolah sejak kejadian beberapa hari yang lalu....
Dan hanya Winda yang menemani si bungsu selama di rumah....
"Makanan tadi pagi habis sayang, kan kamu sendiri yang habiskan hm, masa udah laper lagi" Winda membawa putranya itu menuju dapur... .
"Jion sunggu laper mom, aahh dari tadi di dalam perut pada demo, katanya Jion pelit gak ngasih makan" ujarnya membuat Winda justru terkekeh gemas dengan pernyataan putranya itu....
"Baiklah baiklah, jadi kesayangan mommy ini mau makan apa? Ingat yang tadi pagi sudah Jion habiskan loh" ujarnya seraya menggoda putra bungsunya...
Namun bukannya menjawab Jion justru berlari menuju kulkas dan membukanya membuat Winda sedikit heran...
"Mommy buatkan pasta dan nasi goreng ini ada daging Jion mau nasi gorengnya di campur daging lalu pastanya di kasih jamur" Jion menghampiri mommy dengan mengambil apa saja yang ingin dia makan membuat mommy nya hanya bisa menggelengkan kepalanya....
"Baiklah pangeran, makanan pesanan anda akan segera datang " Winda mengambil beberapa bahan dari tangan putranya saat melihat Jion yang seperti kesusahan membawa semua itu....
"Makasih mommy oiya bihi bantu mommy ya, nanti mommy capek kasihan, oiya satu lagi Jion mau jus mangga susunya banyakin oke dadah mommy " ujarnya langsung berlari namun.....
"MOMMY JION TUNGGU DI HALAMAN BELAKANG!!!"
Winda hanya menatap putranya yang berteriak di balik pintu membuatnya hanya bisa menghela nafas menatap kelakuan putranya itu....
"Mau turun gak nih nanti malem" Haidar menatap si kembar yang kini menatapnya....
"Siapa?" Jevin menatap Haidar dan juga Renaldi bergantian....
"Entah kita berdua gak tau tuh identitas nya, kayaknya anak baru, tapi denger denger dia dari luar negri dan sudah profesional dalam hal kayak gini" jelas Renald membuat mereka kini mulai fokus pada apa yang di bicarakan....
"Turun, gue penasaran sehebat apa dia di jalanan" Jevan sedikit menyeringai namun mereka mengerti arti dari itu semua....
"Apa taruhannya" Jevin meletakkan buku yang sedari tadi dia pegang....
"Nah ini, kenapa tuh anak baru nantang kalian sebagai kandidat utama melawannya karena taruhannya gak main main" ujar Haidar Renald mengangguk membenarkan ucapan sahabatnya itu....
"Black box" jawaban Renald membuat Jevan maupun Jevin mengernyit bingung....
Mereka tau apa itu black box, dan istilah itu sering mereka dengar di kelompok bawah....
"Sepertinya dia bukan orang biasa?" Ujar Jevin dan Haidar menyetujui hal itu....
"Dia sengaja ingin menantang lu berdua, terbukti saat kita selidiki, dia menolak semua kandidat lawannya dan hanya mau dengan lu berdua jadi saran gue hati hati aja" Haidar menyandarkan tubuhnya pada kursi usang yang berada di ruangan itu....
"Enak hm"
Winda menemani putranya di halaman belakang dengan pemandangan taman bunga yang indah miliknya....
"Masakan mommy selalu enak" ujarnya sedari tadi rasanya Jion tidak ingin berhenti menyuapkan makanan entah itu pasta atau nasi goreng bahkan mommy nya juga membawakan cemilan untuknya....
"Jion gak kenyang nak, mommy takut nanti Jion sakit perut " Winda menatap putranya khawatir apalagi porsi makan yang menurutnya tidak wajar untuk putranya....
"Aman mommy, perut Jion masih cukup untuk menampung makanan, nanti makan siang bikinin ayam kecap ya mom" pintanya lagi bahkan Winda merasa tidak kuat jika putra bungsunya dalam mode manja seperti ini....
"Baiklah apapun untuk anak mommy yang paling lucu ini hm" Winda mencubit gemas pipi putranya membuat Jion yang sedang mengunyah makanan cemberut....
"Jangan cubit cubit mommy" kesalnya namun mommy nya justru tertawa....
"Oiya mom, kapan Jion sekolah lagi, entar Jion bodoh kalau sering gak masuk mom" ujarnya namun tidak mengalihkan fokusnya pada makanan....
"Nanti coba tanya daddy hm, mommy tidak berani" ujarnya seraya terkekeh pelan melihat raut kesal putranya....
Jangan lupa vote sama komen oke