Ada apa?

701 85 2
                                    


   Jevan dan jevin seketika langsung terdiam setelah mendengar perkataan adiknya tersebut bahkan kini mereka berdua tidak mengalihkan pandangan mereka dari jion yang hanya terdiam memandang mereka semua dengan tatapan kosong....

"Ternyata aku bodoh selama ini  di bohongi oleh kalian semua, kukira keluarga kita akan normal tidak seperti kakek dan paman" Jion sedikit menyeringai menatap mereka...

"Ternyata sama saja, kenapa harus kalian sembunyikan dari ku kak, aku sudah pernah melihat orang saling membunuh di depan mataku" Jion memejamkan matanya saat otaknya kembali mengingat kejadian yang membuatnya trauma saat masih tinggal dengan sang kakek...

#flasback

"Ada apa? " Jion sedikit terganggu saat mendengar suara keributan hingga membuatnya terbangun dirinya mengernyit heran saat suara itu sangat jelas di tambah suara ledakan dan tembakan yang terus bergemuruh...

  Dirinya mulai gelisah bahkan tubuhnya mulai gemetar tapi dirinya juga ingin tau apa yang terjadi di luar sana...

  Hingga baru saja dirinya hendak turun pintu kamarnya sudah terbuka menampakkan tuan tama yang dalam keadaan sedikit berantakan...

"Kakek ada apa?" Ujar jion yang saat itu masih berusia 14 tahun...
  Namun bukannya menjawab sang kakek hanya tersenyum dan sedikit mengelus rambut cucunya tersebut...

"Cucu kakek ke bangun hm maaf ya di luar sedang ada yang latihan di dekat mension kita jadi berisik" Jelasnya namun jion semakin penasaran karena tidak biasanya kejadian seperti ini terjadi...

"Jangan terlalu banyak berpikir, itu tidak baik, intinya sekarang cucu kakek ini tidak boleh kemana mana tetap berada di dalam kamar hm, di luar sangat bahaya sekarang, nanti kakek kembali " Setelah memastikan cucunya kembali tertidur tuan tama langsung merubah ekspresi nya menjadi datar kembali dan segera keluar tidak lupa mengunci semua aksek yang berada di kamar cucu bungsunya tersebut...

   Jion tidak benar-benar tertidur bahkan dirinya tau jika sang kakek mengunci semua akses keluar dari kamar ini...

  Tentu itu semakin membuat jion kebingungan karena tidak biasanya itu terjadi mengingat bukan satu kali ada latihan menembak, dengan memberanikan diri jion sedikit mengintip dari jendela, kamarnya yang berada di lantai dua cukup jelas melihat apa yang terjadi di luar hingga tubuhnya tiba-tiba menegang...

  Jion menggenggam erat tirai kelambu yang dia pegang di sana di bawah sana banyak mayat dan juga genangan darah teriakan suara tembakan bahkan tebasan pedang dan beberapa anggota tubuh juga sangat jelas terlihat membuat jion langsung mual, wajahnya berubah menjadi pucat bahkan tubuhnya sudah tidak memiliki tenaga lagi....

   Jion menepuk dadanya saat dirinya kesulitan bernafas, jion terus menutup telinga dan matanya erat...

"T tidak hiks kakek hiks tidak j jangan bu u unuh hiks hentikan hiks hentikan" Dirinya ingin berteriak tapi kamarnya kedap suara membuatnya susah meminta bantuan...

Hueekk!!

Hueekk!!

Jion terus memuntahkan isi perutnya mengingat bagaimana mengerikannya tempat tersebut saat itu...

#flasbackend

   Jion menyeringai dirinya ingat kembali kejadian tersebut, dirinya masih cukup muda saat itu dan juga itu merupakan pertama kali dirinya melihat hal yang mengerikan seperti itu membuat jion dulu selalu berteriak histeris bahkan jion tidak bisa mendengar suara pistol atau apapun itu bahkan dirinya tidak mau keluar dari kamar padahal kondisi mension sudah di bersihkan hingga selama satu tahun lebih dirinya harus di rawat ke psikiater sebelum sang kakek memutuskan membawa jion kembali....

  Hingga beberapa hari yang lalu saat dirinya merasakan ada yang aneh dengan keluarganya jion memberanikan diri untuk mencari tau, siapa sangka jika cleo bisa di andalkan.

"Kenapa hanya diam? Tidak mau di lanjut biar aku yang akan menjadi penonton pasti seru benar bukan cleo" Jion melirik ke arah cleo yang masih santai berada di atas motornya...

"Ahhh tidak seru sayang sekali, padahal aku ingin menyaksikan nya, lalu buat apa aku disini padahal aku ingin melihat siapa yang bakal mati, lebih baik aku pulang ohh ya aku menunggu kabar dan terimah kasih menjadikan ku seperti robot bahkan memasukkan sebuah alat ke tubuhku "jion tersenyum sebelum berbalik dan melempar pistol tersebut ke arah jevan yang masih terdiam...










   Ayo jangan lupa vote sama komen oke..

Ini jion mau sampe berapa chapter, mungkin nanti sudah akan berubah dengan jion yang mulai sedikit dewasa.....

JiondraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang