morning

638 72 6
                                    


  Masih pagi tapi kesibukan di dalam mension keluarga zaveer sudah dimulai.

  Bahkan sang nyonya juga ikut turun berada di dapur di bantu beberapa pelayan untuk menyiapkan sarapan keluarga nya.....

  Tidak terkecuali Cakra yang juga sudah duduk dengan santai di temani segelas kopi panas yang sesekali melihat kesibukan sang istri....

"Anak anak belum bangun?" Winda melepas celemek yang dia pakai dan melangkah menuju suaminya di ruang keluarga yang dekat dengan dapur...

  Cakra menatap istirahat dan melepas kacamata yang sedari tadi bertengger apik di hidungnya...

"Belum, ini masih terlalu pagi sayang" gumam Cakra membuat Winda sedikit menatapnya sinis...

"Ini sudah pukul 6 dan anak anak harus sekolah" dirinya berdiri membangunkan ketiga putranya itu....

"Si kembar baru pulang pukul 3 tadi jadi lebih baik bangunkan putra bungsu kita saja terlebih dahulu"

  Winda hanya mengangguk dan kemudian melanjutkan jalannya menuju kamar putra bungsunya itu....

  Winda secara perlahan membuka pintu kamar yang sudah ada nama pemiliknya.
Tirai jendela masih belum terbuka membuat suasana kamar dengan tema luar angkasa itu sedikit damai dengan lampu hias bintang yang mengitari kamar itu....

   Perlahan dirinya mematikan semua lampu tersebut dan menggantinya dengan membuka tirai jendela kamar putranya membiarkan cahaya mentari pagi agar masuk menembus jendela kaca tersebut....
  Terbukti gumpalan selimut itu mulai bergerak tapi bukan bangun justru semakin bersembunyi....

  Winda mengelus rambut putranya yang hanya keliatan sedikit karena putranya itu semakin bersembunyi enggan terganggu....

"Sayang, ayo bangun nak" ujarnya lembut membuat remaja yang berada di dalam selimut itu sedikit menggerang karena terganggu...

"Jion ayo bangun sayang, sudah pagi, hari ini sekolah, ayo bangun" Winda sedikit menurunkan selimut yang menutupi kepala putranya itu agar tidak sesak....

"Eeuugghh mommy masih ngantuk, jion mau tidur jangan ganggu aahh" jioan menarik kembali selimut yang berhasil mommy nya turunkan....

  Namun baru saja dirinya hendak memejamkan matanya kembali, tubuhnya sudah di tarik agar terduduk...

  Winda sedikit tersenyum melihat keadaan putra bungsunya itu, lihatlah rambutnya yang berantakan mukanya yang masih sangat mengantuk dengan mata yang masih terpejam....

"Bangun pangeran nya  mommy, nanti terlambat sekolah nya sayang" Winda menuntun putranya yang masih mengantuk itu untuk pergi ke kamar mandi lalu setelah itu dia mulai merapikan tempat tidur yang berantakan itu...

  Winda juga memasukan buku pelajaran putranya dan mengeceknya apakah ada yang tertinggal, terakhir dirinya mulai menyiapkan seragam yang akan putranya kenakan hari ini....

   Setelah mendengar suara air yang mengalir baru Winda melangkah keluar untuk membangunkan kedua putra kembarnya...

  Winda mulai memasuki kamar Jevin terlebih dahulu karena dekat dengan kamar jion....

  Kamar dengan nuansa dark silver itu menyambutnya ketika pertama kali membuka pintu kamar putra keduanya itu...

  Sangat berbeda dengan putra bungsunya, putra kembarnya justru lebih kalem jika sedang tertidur...

  Tapi kali ini Winda sedikit heran melihat tidur Jevin...

  Sepatu yang masih belum di lepas jaket bahkan dia tidur di atas selimutnya....

"Pasti lelah sekali sampai lupa ganti baju" gumam Winda dan mulai membuka tirai jendela tersebut...

"Jevin bangun nak, sudah pagi nanti terlambat sekolah nya" ujar winda menepuk pelan lengan pemuda yang sedang tertidur itu...

  Melihat putra nya sudah bangun kini Winda masih harus membangunkan putra pertamanya itu.
Namun saat membuka pintu kamar Jevan justru pemuda itu sudah terbangun bahkan sudah bersiap....

"Mommy kira belum bangun, kamu gak tidur Jevan" Winda hanya memperhatikan putranya yang sedang berada di depan cermin itu ..

"Tidur mom hanya satu jam lalu terbangun" Jevan menghampiri Winda untuk pergi bersama ke meja kaman...

"Semuanya sudah bangun mom?" Ujar Jevan membuat Winda mengangguk sebagai jawaban....





   Di meja makan di saat semua orang sedang menikmati sarapan mereka namun berbeda dengan Jion yang justru menatap mereka semua dengan bingung...

"Mommy kenapa punya Jion berbeda, kenapa punya Jion sayurnya sedikit" gumamnya menatap semua keluarga nya yang kini terasa bingung...

"Loh katanya mau libur makan sayur sayang" Winda mengusap kepala Jion karena memang anak itu ada di sebelahnya....

  Namun Jion justru mengernyit bingung dengan jawaban yang mommy nya berikan.
Bukankah dari kecil dirinya di biasakan makan sayur bahkan dulu saat tinggal dengan kakeknya dirinya tidak boleh absen memakan sayur.

"Benarkah?" Ujarnya...

  Mereka semua semakin mengernyit bingung dengan apa yang terjadi pada putra bungsu mereka....

"Jion mau sayur apa biar daddy ambilkan" ujar Cakra dirinya sempat merilik Winda dan mengisyaratkan agar menuruti apapun yang putra bungsunya mau....

"Semuanya dad, terasa aneh jika tidak ada sayurnya" dirinya mulai menyantap sayuran yang sudah ada di piringnya itu....










  Ayo jangan lupa vote sama komen loh....

JiondraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang