Matahari sudah mulai naik namun itu semua tidak mengusik sama sekali remaja yang sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya itu bahkan tubuhnya masih rapi tertutup selimut....
Winda hanya menggelengkan kepalanya melihat putra bungsunya belum juga bangun, tidak seperti biasanya...
Cakra yang sudah siap dengan setelan kantornya berbelok karna melihat kamar putranya yang masih terbuka, apakah istrinya belum membangunkan putranya?
"Sayang? Jion belum bangun" Cakra menghampiri winda yang sedang mengelus kepala putranya itu...
"Aku tidak tau, apa ini semua efek tadi malam mas? Badan putra kita juga sedikit hangat, kata ayah tidak akan terjadi apa apa kan" Winda menatap khawatir pada putranya...
"Huusstt jangan mikir macam macam, kita bangunkan pelan pelan oke, mungkin hanya hangat biasa hhm" Cakra ikut duduk menggenggam tangan putranya yang masih terlelap...
"Jion anak daddy bangun yuk, udah pagi sayang hm" Cakra mendekatkan wajahnya dengan wajah putranya sambil mengelus pelan rambut jion...
Dan benar saja tak lama terdengar suara lenguhan hingga mata itu mulai terbuka...
"Daddy" Lirih jion kembali memejamkan matanya dan memeluk cakra dengan erat....
"Ayo bangun sayang udah pagi, mommy masak makanan kesukaan jion loh hari ini" Winda ikut membangunkan putranya yang justru memeluk suaminya erat....
Hingga akhirnya jion mau melepaskan pelukan nya dan menatap daddy dan mommy nya dengan sayu...
"Mommy bahu jion sakit mommy" Lirih jion yang hampir saja memegang bahunya sebelum tangannya di raih oleh cakra....
Cakra membangunkan putranya dan membawanya ke dalam pangkuannya sekarang jion justru semakin menenggelamkan kepalanya pada dada cakra...
"Badan jion hangat nak" Ujar winda mengusap punggung putranya dan di bahunya...
"Pusing" Lirih jion...
Cakra makin mengeratkan pelukannya, ini semua karenanya, andai saja dia bisa lebih ketat menjaga putranya ini semua tidak akan terjadi...
"Mom dad? " Jevan dan jevin memasuki kamar milik adiknya itu karena tadi mereka hanya sarapan berdua dan tidak menemukan keberadaan mereka, jadi mereka sengaja mengecek kesini...
"Kalian belum berangkat? " Winda menatap kedua putra kembarnya yang sudah membawa tasnya masing masing....
"Baru selesai sarapan mom" Ujar jevin...
"Adek gak papa kan mom" Jevin menghampiri adiknya melihat adiknya yang hanya diam di pangkuan daddy mereka...
"Gak pa pa cuma badannya sedikit hangat, adek ijin lagi ya kak" Ujar winda dan mendapatkan anggukan dari jevin...
"Lebih baik kalian berangkat nanti terlambat" Ujar cakra...
Jevan dan jevin secara bergantian menghampiri adik mereka sebelum keluar dari kamar tersebut...
"Jion, nak sama mommy ya, kita lap lap aja badannya lalu sarapan, daddy harus berangkat ke Kantor sayang" Winda berusaha membujuk putranya agar mau turun dari pangkuan daddy nya...
"Gak pa pa aku berangkat agak siangan aja" Cakra mulai bangkit dia membawa putranya ke dalam kamar mandi hanya untuk mengelap wajahnya....
"Daddy jion ingin pizza sama ice cream boleh" Pinta jion
Saat ini mereka sudah berada di meja makan untuk sarapan...
"Nanti daddy belikan, daddy hanya meeting sebentar hari ini, jion sama mommy aja di rumah ya" Cakra sudah hendak berangkat tapi lagi lagi urung karena jion yang meminta untuk di temani sarapan...
"Oke daddy" Ujar jion...
"Pintar sekarang daddy pergi kerja dulu hm jangan main game terus tapu harus istirahat oke boy" Ujar cakra sebelum meninggal putranya untuk segera pergi ke kantor...
Siang ini sesuai janji kemarin kini jevan dan jevin sudah berada di parkiran sekolah hendak menuju ke markas dragon fire, bahkan saat ini anggota black lion juga ada di sana....
"Hari ini kalian langsung pulang saja semuanya, kemarin bang steven ngasih tau kalau jangan sampai ada yang ikut campur, hari ini kita mau ke markas antariksa" Ujar jevan memandang mereka semua yang masih terdiam...
"Siapa aja yang kesana jev? " Reyhan menatap si kembar yang mulai memakai helm nya...
"Hanya kita berdua dan inti dari dragon fire, jadi kalian harus hati hati" Ujar jevan kembali...
"Gue yakin mereka bakalan trauma setelah ini, cari gara gara sih" Candra melihat kedua motor milik si kembar yang sudah menghilang di balik pagar...
"Cabut" Reyhan langsung menyalakan motornya dan pergi dadi area parkir.....
Jevan dan jevin memberhentikan motor mereka berdua di depan gerbang markas dragon fire, dan mereka juga melihat mobil milik bang Steven yang sudah menunggu, setelah mereka mendapatkan kode dari mereka jevan dan jevin langsung mengikuti mobil mereka dari belakang...
Selama perjalanan hanya hening sebelum jevan membuka kaca helmnya dan menoleh ke arah jevin yang ada di sampingnya....
Mereka berdua saling tatap dan memeberi kode sebelum kembali fokus ke depan.. . ...
Hingga kini mereka semua berhenti, Steven yang lebih dulu keluar dari dalam mobil di ikuti jake lalu Ares andre dan Grev....
"Kalian berdua masuk lebih dulu" Steven melirik ke arah jevan dan jevin yang berada di belakangnya....
Namun saat mereka berdua masuk, mereka berdua sudah di hadang oleh beberapa anggota dari antariksa....
Hingga terpaksa mereka berdua harus melawan mereka yang berjumlah lima orang, dan itu sangat mudah bagi mereka berdua yang sudah terbiasa....
Jevan menarik kerah baju milik salah satu dari mereka....
"Cepat suruh ketua pengecut lu itu untuk keluar sebelum tempat ini gue hancurkan" Ujar jevan lalu dengan keras mendorong nya agar cepat masuk....
Namun bukannya kenan yang keluar tapi beberapa anggota dan juga inti dari antariksa yang keluar....
Steven dan yang lainnya masih memantau sambil bersandar pada mobil bahkan Ares sudah duduk di atas kap mobil...
"Sunggu ini sangat membuang waktu stev" Andre melirik ke arah steven yang hanya diam...
"Berani sekali kalian hanya datang berdua dan membuat rusuh di tempat kita" Galang memandang jevan dan jevin remeh....
"Jangan banyak omong sekarang suruh ketua lu itu untuk keluar" Jevan memandang mereka semua dengan datar...
"Buat apa? Buat nyaksiin kekalahan lu berdua" Fadil menatap mereka berdua dengan malas....
"Gue gak salah denger? Kekalahan kita atau kalian yang akan berlutut meminta ampun" Jevin sedari tadi hanya diam tapi sepertinya mereka benar-benar menantangnya...
"Ingat kalian itu pengecut yang beraninya hanya mencari titik kelemahan musuh kalau kalian gak mampu lebih baik bubar saja dari pada gak guna" Jevin menyeringai melihat mereka yang kini justru terpancing emosi....
"BRENGSEK KALIAN BERDUA"
"Stop!! "
Baru saja galang hendak menyerang jevan dan jevin mereka langsung terhenti saat mendengar suara lain...
Steven dan lainnya mulai mendekat menandang mereka dengan seringai licik di wajahnya....
"Mau keluar sendiri atau kita yang seret keluar" Ujar steven dengan sangat datar menatap mereka satu persatu....
Kemarin ada yang minta buat panjangin, karena aku udah janji nih aku panjangin yah....