khawatir

1.3K 115 6
                                    


  Cakra mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata sambil sesekali melihat ke arah putranya jion yang masih tidak sadarkan diri....

  Setelah sampai di mension cakra langsung membawa putranya masuk....

  Sedangkan winda sendiri terkejut saat meliat suaminya yang datang dengan keadaan kacau sambil membawa putranya....

"Dad? Apa yang terjadi, kenapa dengan putra bungsuku" Ujar winda...

"Kau tenang dulu oke, sekarang panggil rama kemari untuk memeriksa putra kita oke, jangan panik" Cakra berusaha menenangkan istrinya walau dirinya juga ikut panik...

  Cakra langsung merebahkan putranya di atas kasur dan membuka baju putranya menggantikannya dengan yang nyaman....

  Keringat dingin terus berjatuhan dari dahi putranya tersebut......

   Tak lama rama datang dengan winda yang berada di belakangnya....

  Mereka berdua menunggu dengan cemas saat rama memeriksa putra mereka.. . .

"Sebenarnya apa yang terjadi sih? Kenapa sampai jion mendapatkan serangan panik seperti ini, putramu sangat shok hingga dia pingsan" Ujar rama sambil membenarkan letak infus .....

"Aku tidak mengerti, sebenarnya sudah dari dulu sejak jion keluar dari rumah sudah ada yang mengintainya itu sebabnya aku lebih suka dia berada di rumah saja, tapi tadi saat aku hendak kembali, Tiba-tiba ada yang mengepung kita dan bodonya aku hanya membawa bodyguard sedikit, mungkin tadi jion sangat ketakutan dan terkejut mendengar suara tembakan juga darah "jelas cakra....

" Ya itu mungkin saja terjadi mengingat ini juga pertama kali putra bungsumu mengalami hal seperti ini, berbeda dengan dua es titisan mu itu "ujar dokter rama sambil tersenyum...

" Jagalah putra mu cakra mungkin dia akan demam nanti, aku harus kembali ke rumah sakit "ujar rama kemudian pergi di antar oleh cakra....








   Malam harinya winda masih setia menemani putra bungsunya yang masih terlelap di sampingnya juga ada cakra sedangkan kedua putra kembarnya entah kemana karena jevan dan jevin belum juga kembali dari tadi....

" D ddaddy hiks "

  Mereka berdua tersadar dan melita jion yang sudah sadar...

"Jion sayang ini mommy nak ayo lepas dulu tangannya" Ujar winda sambil berusaha melepaskan tangan anaknya yang menjambak rambutnya sendiri....

"Mommy hiks takut, daddy hiks" Jion masih terus histeris sambil menutup telinganya bahkan menjambak rambutnya...

"Jion nak kau dengar suara daddy sayang, ayo buka matanya ya, udah gak ada, jion sudah aman sekarang hhmm" Cakra juga berusaha manarik tangan putranya.....

  Cakra langsung membawa jion ke dalam pelukannya....

"Daddy hiks dor dor hiks jangan hiks daddy"

"Iya udah gak ada lagi hhmm, udah gak ada suara lagi, jion sudah aman, liat ada mommy juga disini nak, udah ya, jangan seperti ini oke" Cakra masih setia mengelus punggung putranya yang bergetar supaya sedikit lebih tenang.....

"Sekarang makan ya sayang mommy suapin nanti minum obat oke, anak mommy kan pintar" Bujuk winda...

  Namun sepertinya putranya tidak mau melepaskan pelukannya pada suaminya bahkan jion mencengkram dengan kencang baju daddy nya....

JiondraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang