Saat ini suasana di dalam mension tersebut cukup hening hanya ada suara dentingan sendok dan garbu....
"Bagaimana keadaan jion sekarang dad? " Tanya jevin saat melihat semuanya sudah selesai makan....
"Adik kalian baik baik saja, mungkin tadi memang sempat shok saja kok" Bukan cakra yang menjawab melainkan winda yang menjawab agar kedua putranya tidak merasa cemas.....
"Kita bicarakan ini di ruang keluarga saja" Ujar cakra lalu beranjak lebih dulu meninggalkan ruang makan tersebut....
Kini semuanya sudah berkumpul di ruang keluarga kecuali jion yang memang masih di dalam kamarnya....
"Sebenarnya bagaimana bisa daddy tiba-tiba diserang? " Jevan berfikit karena tidak biasanya seperti ini....
"Dan bisa bisanya daddy lalai tidak membawa bodyguard padahal daddy tau sedang membawa jion" Timpal jevin yang hanya melihat daddy nya datar.....
"Semuanya di luar perkiraan daddy, mereka sepertinya sudah mengintai kita sehingga ketika mereka melihat daddy sedang tidak membawa bodyguard mereka langsung menyerang, namun yang menjadi pikiran daddy sekarang adalah, siapa lagi mereka? Bukankah yang terakhir kali sudah berhasil kita musnahkan lalu siapa yang menyuruh mereka? " Ujar cakra...
"Apa tidak ada petunjuk sama sekali siapa mereka daddy" Ujar Winda yanf ikut menimpali pembicaraan mereka...
"Kami tidak menemukan apa apa mom, mereka tidak membawa bukti atau apapun itu yang bisa mengetahui identitas mereka, yang terakhir mengecek tadi jevan" Ujar jevin karena memang benar mereka berdua sudah berhasil menghabisi mereka semua namun anehnya tidak ada bukti apapun tentang mereka...
"Sebenarnya sangat mustahil jika tidak ada tanda identitas atau apapun itu, kecuali memang benar jika mereka hanya orang suruhan dan tidak terikat pada siapa pun tapi jika mereka hanya orang suruhan biasa yang di sewa, kemampuan mereka tidak mungkin sehebat itu, mereka sudah seperti pasukan terlatih" Jelas jevan mengingat mereka cukup sulit di taklukan tadi....
"Itu yang juga daddy pikirkan sekarang" Timpak cakra....
"Itu berarti ada orang di belakang mereka yang menjadi pemantau" Winda menatap suaminya dan kedua putranya secara bergantian
"Mungkin mom tapi kali ini apa dia memang musuh daddy atau hanya orang yang ingin membalas dendam saja, mengingat mungkin saja mereka termasuk salah satu kerabat dari musuh musuh daddy yang sudah daddy bantai, dan tidak terima" Ujar jevin....
"Bisa jadi, tapi kita tidak tau, seberapa bahaya orang itu" Ujar jevan....
"Apakah perlu kita meminta bantuan keluarga utama" Winda benar-benar khawatir sekarang ini yang dia takutkan, putra bungsunya akan dalam bahaya....
"Tunggu saja dulu, kau tidak perlu khawatir, mungkin sekarang mereka hanya menggertak saja agar membuat kita takut, sepertinya mereka tidak tau sedang bermain main dengan siapa saat ini" Ujar cakra berusaha membuat istrinya sedikit tenang....
Tapi tetap saja winda sebagai seorang ibu tetap merasa cemas jika putranya ada yang hendak menyakiti nya....
"Lalu apakah jion akan homeschooling lagi dad? " Tanya jevin, mungkin adiknya akan sedih jika kembali terkurung di dalam rumah ini...
"Tidak, jion akan tetap bersekolah sepertinya kalian, daddy tidak tega jika harus melihatnya murung seperti itu, biarlah dia bersekolah seperti biasa namun kita akan memperketat kembali keamanan di sekitarnya, mungkin daddy akan menempatkan beberapa bodyguard di sekitarnya namun jangan sampai adik kalian tau dan beberapa bodyguard lagi yang akan memantau dari jauh, dan kalian juga harus menjaga adik kalian ketika bersekolah "ujar siwon dan jevan serta jevin hanya mengangguk sebagai jawaban.....