Cakra dan winda masih setia mengamati putra bungsu mereka yang masih tidak mau melepaskan cengkraman nya pada cakra....
Bahkan jevan dan jevin juga ada di sana, mereka tidak tega melihat adiknya seperti ini....
"Jion? Nak, tidur hhmm sudah malam sayang" Bujuk Winda sebenarnya tadi jion putranya sudah tertidur pulas tapi tiba-tiba saja jion terbangun sambil menangis dan kembali menutup telinganya....
"Jion gak mau hiks mommy, hiks jion takut hiks" Jion terus menangis di pelukan cakra bahkan matanya sudah sangat sembab sekarang membuat orang yang melihatnya tidak tega, tubuhnya juga menghangat....
"Adek takut apa, coba bilang sama kakak, kan di sini ada mommy daddy dan kakak juga, adek bobo ya " Jevan ikut membujuk adiknya agar mau tertidur.....
"Hiks suara itu hiks suara itu berisik hiks jion takut hiks" Ujar jion....
"Ya udah udah ya, jagoan daddy, udah nangisnya nanti tambah pusing nak" Ujar cakra sambil mengelus punggung putranya yang bergetar sesekali juga mencium pucuk kepala putranya tersebut....
Ini yang sedari dulu cakra takutkan untuk membawa putra bungsunya ke dunia luar, putranya bisa menjadi target musuh musuh nya di luar sana, berbeda dengan kedua putra kembarnya yang memang mempunyai kemampuan yang menurun darinya....
"Sebaiknya kalian kembali ke kamar kalian, besok kalian masih harus sekolah, jion biar mommy sama daddy yang jaga, kalian tidak perlu khawatir" Ujar winda pada kedua putra kembarnya, jevan dan jevin langsung pergi meninggalkan kamar kedua orang tuanya...
"Aku mau ambil air hangat dulu untuk mengompres putra kita, badannya sudah penuh keringat gini, sekalian ngambil baju ganti" Ujar winda namun sebelum winta benar-benar benar keluar....
"Tunggu! Buatkan susu hangat dan beri sedikit saja agar jion bisa tertidur"gumam cakra pada istrinya sebelum benar-benar keluar....
Winda sendiri yang mengerti maksud dari suaminya tersebut hanya menganggukkan kepalanya, mereka dulu sering melakukan hal tersebut apa lagi untuk si kembar dulu yang sangat susah untuk tidur tapi sekarang mereka sudah dewasa.....
Jion masih terus terisak dipelukan daddynya dengan cakra yang terus memberikan kata kata penenang....
Tak lama winda kembali dengan membawa nampan yang terdapat baskom berisi air hangat dan segelas susu juga baju ganti untuk putranya....
"Minum dulu ya sayang, lihat mommy sudah bawa susu" Bujuk cakra namun jion semakin mengeratkan pelukannya....
"Baringkan dulu saja dad, untuk mengganti bajunya kasian pasti tidak nyaman" Ujar winda....
Namun lagi lagi jion menolak untuk turun dari pangkuan daddynya...
Akhirnya cakra melepas baju atasan yang di gunakan putranya dalam keadaan masih memangku jion, lalu kemudian winda segera memakaikan baju tidur tersebut walaupun cuma atasannya saja yang penting putranya sedikit nyaman....
Winda melirik jam yang berada di dinding dan sudah menunjukkan pukul setengah dua pagi.....
"Minum dulu nak ayo" Winda berusaha agar jion mau mau minum bukan karena ada obat tidurnya tapu winda juga khawatir karena sedari tadi jion menangis di sertai batuk, pasti tenggorokannya kering....
Dengan bantuan cakra yang memegang tangan jion yang hendak menjauhkan gelas berisi susu tersebut, winda akhirnya berhasil membuat putranya meminum susu tersebut walau hanya beberapa teguk saja....
"Hiks hiks"
Jion kembali menyembunyikan wajahnya di dada bidang daddynya....
Hingga tak lama mereka tidak mendengar isakan langi dan mata jion sudah tertutup....
Mereka berdua cukup lega karena hampir tiga jam mereka mencoba menenangkan putra bungsunya tersebut sekarang jion sudah terlelap karena obat tidur....Perlahan cakra membaringkan putranya dengan hati hati di atas kasur...
"Aku akan mengompres matanya agar tidak terlalu bengkak" Ujar winda...
"Besok kita bertemu temanku, dia psikolog, aku takut ini akan ber imbas pada kondisi kesehatan mental putra kita jika seperti ini terus" Pinta cakra dan winda hanya mengangguk sebagai jawaban.....