Jevan dan jevin baru saja memarkirkan motornya di depan rumah mereka..."Sepertinya daddy ke kantor" Gumam jevin saat tidak melihat keberadaan mobil milik cakra..
"Vin, gue harap lu bisa kontrol diri lu sendiri nanti malem" Jevan menatap jevin yang berhenti saat sudah sampai pada pintu..
"Gue gak janji, lu tau sendiri kan siapa gue" Dirinya sedikit ber semirik menatap saudara kembarnya itu....
"Baru pulang? "
Mereka berdua berhenti dan melihat sang mommy yang kini berada di ruang tamu yang memang sepertinya sengaja menunggu mereka berdua pulang...
Winda menghampiri kedua putra kembarnya dan menelisik mereka berdua...
"Kalian pergi tanpa pamit? Tengah malam? Jangan kira mommy tidak tau, apa? Balas dendam terus menerus, bukankah itu membahayakan jion tidak bukan hanya jion tapi kalian berdua juga bisa dalam bahaya jika seperti ini terus, seharusnya kalian tidak mengikuti semua yang di ucapkan kakek dan biar saja itu menjadi urusan abang kalian, mommy tau semuanya apa yang kalian lakuin"winda menatap kedua putranya yang masih terdiam...
"M mom tapi ini demi... "
"Demi jion iya, kalian lakuin itu semua demi adik kalian bukan, lalu kalian tidak memikirkan keadaan kalian,apa mommy pernah menuntut kalian untuk selalu menjaga jion? Memang jion spesial di keluarga kita yang harus di lindungi kita semua tapi kalian juga berharga, tidak bisakah ini di hentikan saja, jangan ikut ikutan dengan apa yang kakek kalian lakukan" Winda bahkan tidak pernah pilih kasih terhadap semua putranya, dia membagi kasih sayangnya sama rata pada mereka berdua...
"Mom, kita janji ini yang terakhir, tapi jangan menyuruh kita untuk membubarkan anggota black lion, jevan tau mommy dadi dulu tidak setuju dengan itu semua tapi kami mohon mom, ini kebahagiaan kita ini pilihan kita dan kita yang akan menanggung resikonya, kita janji tidak akan terluka, mom kita sangat menyayangi jion kita juga tidak mau jion terluka, kita sudah berjanji akan itu semua, kami juga tau apa yang mommy khawatir kan" Ujar jevan dirinya tidak tapi mereka berdua sejak dulu saat Winda pertama kali mengetahui jika mereka membentuk sebuah kelompok gang black lion, mommy mereka sudah melarang tapi mereka berdua tetap melakukannya karena mereka tau mommy mereka sendiri punya trauma dengan itu semua...
"Masuk kamar! " Gumam winda langsung meninggalkan kedua putranya....
Jevan dan jevin saling terdiam, mereka seakan lupa berasal dari keluarga mana mommy nya itu...
Di dalam kamar winda masih menangis,dia benar-benar takut jika semua yang ada di bayangan nya akan menjadi kenyataan....
"Kak hiks aku takut kak, bagaimana jika terjadi sesuatu pada mereka berdua seperti yang terjadi pada kakak hiks" Winda meremat foto dirinya bersama satu satunya saudaranya, saudara laki lakinya yang menemani nya bahkan menjaganya...
Dulu kakak nya juga membentuk sebuah gang motor, keluarga winda juga keluarga mafia dengan bisnis dan mempunyai rumah sakit sayang winda tidak ingin semua itu bahkan sekarang rumah sakit itu sudah dirinya serahkan pada orang lain...
Dulu saat winda sedang pergi berdua dengan kakaknya tiba-tiba mereka di hadang oleh sekumpulan orang sedang kan mereka hanya berdua, winda yang saat itu tidak mengerti apa apa hanya menurut saat di suruh berhenti...
Winda melihat dengan jelas bagaimana kakaknya yang seorang diri di hajar habis habisan bahkan saat kakaknya meminta ampun hingga anggota gang motor milik kakaknya datang dan mereka semua bertempur namun naas kakaknya tidak bisa terselamatkan hanya karena tidak terima kekalahan saat balapan mereka menghabisi kakaknya, hingga sejak saat itu winda sangat membenci semua yang berhubungan dengan gang motor apalagi saat mengetahui jika kedua putranya justru mendirikan organisasi itu, winda sempat marah namun cakra selalu memberikan pengertian dan juga akan ikut mengawasi gang milik putra mereka...
"Mommy? "
Winda sedikit tersentak kaget saat melihat putranya yang tiba-tiba masuk...
"Sudah pulang sayang? " Ujar winda setelah berhasil menghapus air matanya...
"Mommy nangis? Siapa yang buat mommy nangis, bilang sama jion, biar jion yang hajar nanti" Gumam nya, awalnya jion sedikit heran saat melihat rumah sedikit sepi lalu ketika hendak pergi ke dalam kamarnya dia mendengar suara orang menangis...
"Mommy gak pa pa kok nak, tadi mommy nonton film sedih banget jadi nangis, sekarang jion ganti baju sana setelah itu ajak kakaknya makan ya, kakak nya sudah pulang tuh" Ujar Winda...
Jion sendiri walaupun sedikit ragu tetap menuruti perintah mommy nya biarlah nanti dia akan bertanya pada kedua kakaknya saja.....
"Aku sudah besar, aku tidak bisa di bohongi pasti ini ada hubungannya dengan kakak atau daddy" Gumam jion saat sudah berada di luar kamar winda....
Hallo kangen jion gak nih...
Jangan lupa vote sama komen oke...