Apa yang terjadi?

599 83 5
                                    


  Langit sudah berubah warna menjadi jingga namun hingga sekarang mereka belum juga menemukan di mana keberadaan Jion sekarang....

   Jevan menghentikan motornya di pinggir jalan, sudah hampir seharian dirinya terus mencari keberadaan adiknya bahkan dia sudah meminta bantuan anggotanya untuk ikut membantu mencari adiknya begitupun dengan Cakra yang sekarang entah berada di mana demi mencari putranya....

  Suara dering telfon menyita perhatiannya dan melihat siapa yang berani mengganggunya....

"Ada apa?" Tanyanya ketika tertera nama sang kembaran dilayar hpnya....

"Bodoh bukankah ada alat pelacak di tubuh Jion, kenapa tidak mengeceknya saja" maki Jevin dari dalam telpon membuat Jevan seketika terdiam.....

   Dirinya benar-benar lupa jika kakek mereka menanam chips di tubuh adiknya, padahal malam itu dirinya juga melihat saat bang Stevan memasang chips itu....

"Kenapa lu baru bilang sialan" umpatnya membuat seseorang yang berada di sebrang telpon itu berdecak kesal...

"Gue juga lupa, sekarang lu hubungi daddy karena cuma daddy dan kakek yang bisa melacak alat itu" ujarnya dan langsung mematikan sambungan telpon tersebut....

  Jevan langsung saja menghubungi Cakra yang entah posisinya berada di mana....

   Hingga kini mereka akhirnya berkumpul di satu titik setelah daddy Cakra mendapatkan posisi putranya itu...

  Mereka terus menatap tempat tersebut...
Bagaimana mungkin Jion bisa sampai di tempat seperti ini, sebuah gedung terbengkalai yang tersembunyi di balik gang gang sempit, bahkan tempat itu sangat sulit di jangkau karena banyaknya reruntuhan dari bangunan di sekitarnya...

"Kurasa tempat ini jarang di datangi manusia, tapi bagaimana bisa posisi Jion ada di sini" Jevan masih menatap sebuah gedung yang tampak menyeramkan tersebut....

"Sebaiknya kita lihat ke dalam, dan kalian jagalah di depan" ujar Cakra karena dirinya juga membawa beberapa bodyguard untuk berjaga jaga karena posisi mereka sekarang benar-benar tidak bisa di bilang aman.

  Bisa saja di tempat ini ada musuh atau apapun itu yang bisa saja menyerang mereka secara mendadak...

  Cakra memimpin jalan sedangkan Jevan dan Jevin hanya mengekor dari belakang dengan senter ponsel mereka yang menyala.....

"Di sini sangat pengap sekali" gumam Jevin dan memang benar di dalam gedung itu terasa tidak ada pasokan oksigen sama sekali terlalu lembab bahkan berdebu....

"Ayah di mana posisi Jion sekarang" Jevan menatap sekelilingnya terlalu banyak lorong dan ruangan dan tidak mungkin mereka memasuki dan melewati itu semua secara satu persatu bukan?

"Ada di sudut barat gedung ini, ayo" Cakra mulai melangkah sambil sesekali menatap titik koordinat kebenaran putra bungsunya....

  Mereka bertiga harus melewati tangga bagaimanapun gedung ini terdiri dari empat lantai beruntung posisi yang di tunjukkan berada di lantai tiga....

  Hingga mereka menemukan sebuah ruangan yang bahkan pintunya sudah hilang entah kemana, hanya ruangan itu yang berada di bagian sudut arah barat....

"Seharusnya di sini tapi kenapa ruangan ini kosong" Cakra terdiam...

  Mereka bertiga masih memindai ruangan tersebut hingga....

"Huusstt" Jevin menatap daddy dan saudara kembarnya dan memberi isyarat agar tidak mengeluarkan suara apapun...

"Ada suara dari arah sana" jevin menatap sebuah pintu usang yang berada di dalam ruangan tersebut...

  Membuat Cakra dan Jevan ikut menatap ke arah pintu tersebut....

"Ayo kita lihat" Cakra berjalan terlebih dahulu di ikuti Jevan dan Jevin yang masih saling melirik satu sama lain....

  Pintu itu sepertinya terkunci dari dalam membuat Cakra menyuruh kedua putranya agar mendobrak nya....
Hingga pada percobaan ke lima pintu itu berhasil terbuka namun pemandangan yang mereka lihat justru membuat mereka bertiga sedikit terkejut....

  Mayat dengan darah yang masih menggenang di sekitarnya dengan luka sayatan di bagian dada dan kedua tangan hingga perut....

  Mereka hendak mendekati mayat itu namun suara isakan membuat mereka langsung menghentikan langkahnya....

  Mereka serempak menoleh ke arah sudut ruangan....

"Jion!!!"

  Mereka langsung berlari menuju Jion saat mereka melihatnya...

  Cakra langsung merengkuh tubuh putranya yang bergetar dengan erat....

"D dd ddaddy hiks daddy" isakan Jion semakin kencang saat mengetahui siapa yang memeluknya, awalnya dirinya tidak sadar dan masih bersembunyi hingga ada orang yang memeluknya...

"Iya daddy di sini jangan takut hm" Cakra mendekap erat tubuh putranya yang bergetar sekarang....

"D ddaddy hiks mayat mayat hiks b bbukan Jion, bukan Jion hiks yang bunuh bukan Jion" Jion terus menggelengkan kepalanya dalam dekapan Cakra membuat Cakra langsung melepaskan pelukannya dan menatap putranya yang semakin menangis itu...

   Ada noda darah di seragam yang di pakai putranya bahkan di tangan putranya membuat Cakra seketika terdiam....

  Cakra menatap kedua putranya....

"Kita tidak mengenal siapa mayat itu dad, dan sepertinya dia bukan musuh keluarga zaveer" ujar Jevan karena dirinya sudah melihat wajah mayat tesebut....

"Kalian berdua panggil penjaga untuk membereskan mayat itu dan jangan sampai meninggalkan jejak sedikitpun" Cakra membawa Jion dalam gendongannya dirinya masih berusaha menenangkan putranya yang masih ketakutan....

"Ji  jion bukan pembunuh hiks" racaunya

"Iya putra daddy bukan pembunuh, bukan Jion yang melakukannya hm, tenang ya sayang kita pulang oke" Cakra terus mengelus punggung putranya yang bergetar sambil terus berjalan keluar biarlah putra kembarnya yang menyelesaikan sisanya yang terpenting putra bungsunya harus keluar terlebih dahulu....







   Ayo jangan lupa vote sama komen oke....

JiondraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang