04. Berkesan

45.9K 2.6K 70
                                    

Thankyou yang udah komen dan mau mampir dicerita ini ya🥹🫶

Iya, Ka Neo gak bakal hapus, cerita Ndoro Harsya bakal terus lanjut🤧

Boleh vote sama komennya?

oOo

Ndoro Harsya jadi membawa kedua anaknya menuju perkebunan buah miliknya, bukan apa-apa hanya saja dirinya tidak mau anak gadisnya tertekan di samping Ibunya yang sangat mengikuti peraturan keraton.

Takut nantinya merusak mental Arina yang dia yakini juga sudah terguncang dengan penceraiannya dengan sang istri, dengan begitu dia juga tidak ingin kembali membuat mental anak gadisnya kembali rusak karena tekanan yang tidak harusnya ia terima.

Ndoro Harsya bukan tidak ingin membuat Arina dekat dengan Ibunya yang memang masih berstatus nenek untuk anak gadisnya tidak, tidak begitu. Hanya saja memang terkadang ada hal yang membuat Ndoro Harsya sengaja menjauhkan mereka.

Ibunya yang masih berpikir kolot tentang peraturan keraton dan Ndoro Harsya yang tidak ingin menerapkan itu pada sang anak, sudah cukup dirinya yang menjadi korban kejamnya peraturan keraton jangan sampai anak-anaknya merasakan itu juga, walaupun itu memang adalah untuk kebaikan tapi rasanya itu terlalu keras bila diterima anak-anaknya.

Ndoro Harsya sudah tau dan merasakan sendiri bagimana peraturan itu mencekiknya selama masa pertumbuhan, dan itu benar-benar sudah cukup untuk dirinya terima, tidak dengan anak-anaknya yang harus ikut merasakan dinginnya peraturan keraton yang mencekik itu.

Terkhususnya untuk seroang anak perempuan, anak baik seperti Arina sangatlah tidak cocok menerimanya.

Duduk diruangannya dengan pikiran yang brcabang sudah biasa Nddoro Harsya lakukan, lelaki itu memilih menjauh dari keramaian demi menjernihkan pikirannya sekarang, dia terlalu kalut dan takut sampai rasanya ingin beteriak marah.

Ucapan sang Rama tetang permintaan sederek dhalem  yang meminta anak gadisnya untuk ditempatkan dalam keraton sangatlah mengusik pikirannya, aturan keraton yang mengakatan kalau seorang Ayah dan putrinya harusnya tidak boleh melewati batas kedekatan akan membuat dirinya dibatasi untuk bertemu dengan sang putri.

Dan ia tidak akan mampu untuk bisa berpisah dengan sang putri, dia tidak siap harus ada jarak di antara dirinya dan tuan putri kesayangannya itu.

Oleh karena itu Ndoro Harsya sangat berpikir keras soal apa yang dikatakan oleh Sang Rama yang sangat benar-benar mengusik dirinya, selama ini memang dirinya mencoba untuk tidak terlalu memikirkan keluarga besarnya yang selalu mencoba mengusik dirinya.

Dia selalu abai tentang semuanya, tentang tekanan yang diberikan oleh keluarga besarnya dan juga cemooh, Ndoro Harsya bukannya tidak tau kalau namanya terus menjadi perbincangan bahkan banyak yang mencoba merusaknya, namun memang tidak terlalu kentara karena dibalik dirinya masih ada Kanjeng Gusti Prabu yang selalu ada, jadi masih ada seganan diatara mereka.

Namun memang tidak menutup kemungkinan kalau ada saja yang mau mencoba untuk menjatuhkan dirinya di depan sang Kanjeng Gusti Prabu.

Sekarang bukan lagi mereka, dirinya bukan lagi melawan mereka namun melawan perintah lansung dari sederek dhalem yang meminta anaknya, kalau sekarang dirinya masih bisa melawan namun bila perintah itu lansung dari Kanjeng Gusti Prabu dirinya tidak bisa melawan lagi.

Itu yang membuat Ndoro Harsya merasa sangat tertekan.

Mencari garwa? Dia saja tidak ada pikiran untuk menikah lagi, hanya ingin fokus dengan anak-anaknya yang ia ingin urus sendiri, namaun benar kata sang Rama, kalau dirinya tidak punya garwa atau seorang istri maka posisinya tidak akan aman untuk mempertahankan Arina di sisinya terus-terusan.

Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang