Ayo dikomen, ini udh up cepet loh🤧✊
Votenya jangan lupa ya!
Kalian semangat buat voten dan juga komen, Ka Neo juga bakal semangat buat up😋
Yuk bisa yuk jangan jadi pembca gelap, sekali-kali kepermukaan😌🫶
Ka Neo tunggu👏
oOo
Sebenarnya Gayatri belum paham betul apa itu malam satu suro di kalangan orang jawa seperti sang suami, hanya saja ingin mempertanyakan lebih jauh rasanya sedikit sulit, maksudnya dia dan Ndoro Harsya sedikit tidak punya waktu bersama.
Selalu saja ada yang menganggu, tidak bisa leluasa ketika mereka berada di rumah sendiri.
Iya, mereka sedang berada di rumah sang mertua, Ndoro Jenar ibu dari Ndoro Harsya. Yang sekarang rumah kecil sang suami itu penuh dengan orang yang datang, maksudnya Ibu Jenar meminta semua anak mantu dan cucunya menginap bersama di kediamannya sebelum acara satu suro di Keraton dimulai.
Entah untuk satu kebutuhan apa, namun mungkin hanya untuk terlihat kompak saja, dan demi apapun baru dua hari Gayatri di sana rasanya sudah sangat tercekik, semua orang sangat kaku dengan tatakramanya yang membuat Gayatri menjadi keki sendiri.
Satu hal lagi Ndoro Jenar itu sedikit tidak menyukai dengan hal keromantisan yang diumbar di ruang terbuka, dan sebisa mungkin Ndoro Harsya dan Gayatri tidak melakukan itu kecuali sudah berada di dalam kamar bersama.
Seperti diwaktu sekarang, keduanya kompak saling menyadarkan tubuh di atas ranjang yang luas, kamar milik sang Ndoro semasa kecilnya, masih terlihat sama katanya.
"Tadi bicara dengan siapa saja?" Pertanyaan itu mungkin terdengar aneh, tapi diruang lingkup kehidupannya, serta sang garwa yang memiliki sifat pendiam dan selalu tidak enakan, itu pasti membuat pertanyaan yang mereka ulang akan terdengar sangat biasa.
"Semua sibuk, paling cuman bicara sama Mbak Erien aja." Jawaban yang terdengar sangat biasa untuk ukuran orang yang seharusnya marah karena merasa tidak diterima dengan baik.
Namun Gayatri? Mengatakannya tanpa nada emosi, itu yang kadang sulit untuk sang Ndoro pahami bila sedang bersama dengan sang garwa.
Emosi yang disampaikan oleh wanita itu sangatlah baik, sampai sangat sulit untuk Ndoro Harsya kira. Marah, kesal atau bisa saja tersinggung? Gayatri tidak mengatakannya sama sekali.
"Maaf saya sedikit tidak punya waktu untuk kamu, akhir-akhir ini saya harus menjadi orang tersibuk untuk persiapan acara satu suro di Keraton." Ndoro Harsya mengatakannya dengan lembut yang selalu membuat Gayatri merasa nyaman.
Kepala sang garwa yang berada didadanya di elus dengan sangat lembut, dikecupi beberapa kali menunjukkan satu perasaan yang sangat disukai oleh keduanya.
"Oh iya." Tubuh Gayatri beranjak dari sang Ndoro, beralih duduk menghadap pada sang suami. "Perayaan satu suro itu wajib dilakuin ya Kangmas? Maksudnya, Orang keraton kayaknya nanti-nanti banget perayaan ini."
Mendengarnya sudut bibir Ndoro Harsya tertarik membuat senyum simpul, ini yang dia suka dari sang garwa, sekalipun besar dari kota dan tidak banyak tau budaya jawa, tapi wanita itu sama sekali tidak diam kalau ingin tau sesuatu, maksudnya Gayatri tidak segan untuk belajar tentang budayanya.
Seakan mengatakan secara tidak langsung, kalau apa yang sang suami minati, Gayatri pun harus minat dengan itu, apalagi kalau itu memang hal baik dan untuk ilmu mereka ke depannya, pasti akan sangat berguna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]
ChickLitStory Kedua Neo Ka🐰 Duda Series Pertama By: Neo Ka Gayatri Mandanu itu ingin hidup simpel, tidak ingin terlalu dikekang oleh siapapun bahkan kadang jiwa bebasnya mengambil alih, dengan kebebasannya berbicara di rumahnya yang selalu didengar oleh sa...