43. Tidak Papa, Ada Saya

21.4K 1.5K 89
                                    

Suka sama komen kalian di Part kemarin, kali boleh komen lagi?

Yang belum Folow ayo folow dulu😋

Di Karyakarsa udh jauh banget loh, yakin gak mau mampir?

Sebelum baca vote sama komen dulu yuk, terimakasih sudah meluangkan😋

Selamat Menikmati🪶

oOo

"Mas Baskara? Jadi Mas yang usik dan ganggu suami saya Ndoro Harsya selama ini? Bahkan mengirim sebuah ancaman, itu Mas Baskara 'kan?"

"Jangan menuduh sembarangan!"

Suara itu jelas bukan dari Baskara, namun sang bawahan yang langsung berteriak tidak terima ketika sang Tuan mendapatkan tuduhan dari si wanita hamil di depannya, itu terdengar sangat tidak sopan untuk ukuran orang yang baru pertama kali bertemu.

Tapi Gayatri tidak terusik sama sekali, justru masih menatap tajam pada pemuda yang bernama Baskara, lelaki itu merasa tidak terima namun lebih sibuk menatap wajah Gayatri sekarang ketimbang menegur sang wanita atas ucapannya.

"Menuduh sembarangan?" Memutuskan kontak mata dengan Baskara, Gayatri melirik pada si bawahan dengan mata yang begitu tajam, tidak takut sama sekali padahal kalau dilihat posisinya tidak menguntungkan, wanita itu bisa saja dicelakai oleh keduanya.

"Saya harus apa Tuan? Merecoki lagi atau bagaimana? Itu 'kan yang kamu katakan tadi?" Bawahan itu tergugup di tempat tidak tahu harus menjawab apa karena itu sebuah kebenaran, dia mengucapkan hal itu yang pasti sangat di dengar, salahnya!

Senyum sinis Gayatri kembali ke diperlihatkan melihat bagaimana bawahan itu tidak bisa menjawabnya, satu kalimat membuat mati kutu sang lawan, Gayatri terlalu pintar untuk membuat lawannya bungkam, sama seperti sang suami Ndoro Harsya.

"Kamu istrinya Ndoro Harsya?" Masih dalam kondisi yang tidak percaya sepenuhnya, Baskara kembali bertanya dengan menatap sang wanita yang kini menatapnya juga, pria itu sedikit gugup melihat bagaimana wajah yang harusnya dia lihat lembut kini mendadak berubah seperti seseorang yang menyimpan dendam dan tidak ingin terlihat ramah sama sekali.

Baskara merasa sedikit tidak suka ketika tatapan itu untuknya, harusnya tidak begini, wanita itu harusnya menatapnya penuh dengan damba bukan dendam.

"Mas Baskara tuli 'kah? Tadi rasanya saya sangat jelas saat memperkenalkan diri, apa perlu perkenalan secara resmi?" Gayatri terlihat begitu tenang dan datar, tidak memperlihatkan emosinya sampai Baskara kesulitan untuk memahami wanita hamil di depannya ini.

Kenapa sekarang nampak begitu berbeda?

"Ku peringatkan padamu Baskara." Gayatri kembali bersuara yang kini tanpa embel-embel 'Mas', Baskara sedikit tidak menyukainya.

"Suamiku, Ndoro Harsya itu bukan orang sembarangan, bukan pria yang mudah kalian tipu, dia tidak selemah dan setenang yang kalian kira, dia itu sulit ditebak, bahkan tidak mudah untuk dibaca oleh orang-orang yang hanya tahu bersikap rendahan seperti kalian." Mendengar ucapan hina itu sang bawahan ingin maju menghampiri Gayatri untuk memberikan sebuah pembelajaran, sayangnya ditahan oleh tangan besar Baskara yang masih menatap Gayatri dengan sorot penuh arti.

"Kalian itu bukan lawannya, ah tidak tapi kalian salah pilih lawan, kamu Baskara tidak tahu bagaimana sakti dan istimewanya seorang Raden Mas Harsya Widiningrat itu seperti apa, Kamu tidak tahu 'kan? Tapi kamu dengan percaya dirinya malah ingin melawan dan mengusiknya? Itu tidak akan berhasil untuk kamu, kamu justru akan berakhir di kakinya alih-alih bisa berada di atas tubuhnya untuk mengalahkan, kamu tidak akan bisa melakukan itu, kamu sama sekali bukan lawannya Ndoro Harsya."

Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang