Maaf ya Penduduk, kalau ada kata yang tidak tepat, mohon dimaklumi😭🙏
Ini Part ada 2 ya, satu hanya tersedia di wp, Part dewasanya, yang mau baca boleh mampir yang enggak juga gak papa🫶
Maaf ya Part di Keraton lama, soalnya biar nyambung gitu.
Semoga suka, dan jangan lupa vote dan komen🫶
Selamat Membaca Penduduk🪶
oOo
"Ndoro Ayu Gayatri." Sang pemilik nama yang merasa di panggil pun menoleh ke belakang dengan anggun, saat tau siapa yang memanggilnya wanita itu mundur satu langkah dengan sedikit rasa tidak nyaman, melirik ke sekitar dan sialnya malah dalam keadaan sepi.
Harusnya tadi Gayatri menerima ajakan sang Abdi dhalem untuk menemaninya, bukan malah berjalan sendiri begini, akibatnya apa? Perempuan itu didatangi orang yang tidak ingin di temuinya, tapi malah sekarang berdiri di depannya dengan angkuh.
Sial!
"Kau ketakutan? Hey, aku bahkan belum menyentuhmu, tapi ingat. Belum bukan tidak akan." Dewandaru menahan tawanya melihat garwa dari sang Ndoro itu ketakutan sampai memundurkan langkahnya, tapi lelaki itu tidak peduli padahal niatnya baik hanya untuk menyapa saja.
Menyapa seorang garwa dari orang yang sangat tidak sukai olehnya.
"Raden mau apa? Kangmas Harsya sedang tidak bersama dengan hamba." Walaupun dengan posisi yang tidak nyaman, tapi Gayatri masih ingat untuk berbicara sopan pada sang Raden Pangeran, sebelum berada di sini Gayatri sudah mengenal betul siapa saja anggota keraton yang harus di hormatinya, dan lelaki yang sedang berada di depannya kini adalah salah satunya.
Raden Mas Pangeran Dewandaru Sadewa.
Yang dulu bertamu ke rumah sang Ndoro dengan tidak sopannya, Gayatri masih ingat jelas bagaimana tatapan lelaki itu padanya, yang sangat menganggu dan membuat tidak nyaman.
Sejak awal bertemu Gayatri sudah sangat tidak suka dengan sikap sang Pangeran, tapi apalah dayanya yang tidak bisa melawan karena kalah dengan kedudukan, dan bisa menolongnya itu adalah sang Ndoro, yang sialnya sekarang sedang tidak bersama dengannya.
Ndoro Harsya berada di pendopo Keraton, yang saat ini sedang melangsungkan acara kecil-kecilan dengan makan bersama dan menyaksikan acara tari khas keraton Deapura Geageng, tadinya harusnya Gayatri juga ikut berada di sana, namun karena satu keperluan Gayatri keluar dari tengah-tengah acara dan di sinilah berada.
Yang tidak menyangka juga akan di buntuti oleh sang Pangeran.
"Ndoro Harsya? Ah aku tidak ingin bertemu dengannya Nimas, aku ingi bertemu denganmu saja." Gayatri mendongak dengan wajah terganggu pada sang Pangeran yang tetap menyeringai, perempuan itu terusik sekarang.
Apa katanya? Nimas? Sialan! Hanya Ndoro Harsya yang boleh memanggilnya begitu tidak dengan orang lain, terutama orang asing seperti sang Pangeran.
"Maafkan Hamba Raden Mas Pangeran, tapi tolong jangan bersikap lancang begitu." Gayatri kembali menunduk dengan kembali sopan, wanita itu tidak ingin membuat keributan sekarang sekalipun orang yang sedang bersamanya saat ini, sudah begitu lancang memanggilnya dengan panggilan kekasih.
"Aku lancang? Suamimu yang lancang Nimas bukan aku, dia sudah merusak semua yang aku inginkan, Kinara ditolak untuk menjadi penari utama Keraton oleh Kanjeng Gusti Prabu karena ulah suami sialanmu itu, dari sini kau mendengar siapa yang lancang terlebih dahulu? Dia tidak mengindahkan perintahku yang harusnya dia kerjakan saat itu juga, tapi apa ini bukannya menurut dia malah menolak dengan kurang ajarnya." Ada nada sangat kesal di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]
Literatura FemininaStory Kedua Neo Ka🐰 Duda Series Pertama By: Neo Ka Gayatri Mandanu itu ingin hidup simpel, tidak ingin terlalu dikekang oleh siapapun bahkan kadang jiwa bebasnya mengambil alih, dengan kebebasannya berbicara di rumahnya yang selalu didengar oleh sa...