54. Saya Tunjukan, Ayo

26.9K 1.5K 54
                                    

Dua Part lagi cerita ini selesai, yang penasaran boleh ke KK Ka Neo biar tau lebih jelas, lebih lengkap dari sini😊

Psst! Bahkan Part bersemi dewasa ada di sana, yang penasaran boleh banget mampir ya😋🫶

Btw happy 1jt pembaca penduduk!🥳

Hua gak nyangka bisa sebanyak itu, thankyou yang udh bantu ramaikan dan rekomendasiin ini ke teman, saudara atau siapappun itu🫶

Makasih banget karena udh bantu promosiin ya, Ka Neo makasih banget karena kalian cerita ini bisa sebesar ini, makasih banget🥹🫶

Sebelum baca vote dulu, jangan lupa juga ramaikan setiap Partnya, terimakasih dukungannya Penduduk🫶

Kali ini boleh bantu ramaikan juga?❤

Vote dan komen ya

Selamat Menikmati🪶

oOo

"Waw, menggoda sekali."

Ndoro Harsya bersiul jahil ketika melihat sang garwa tampil menggoda di malam jummat ini, sungguh kenapa rasanya aura Gayatri Mandanu tidak bisa untuk ditolak? Begitu terlihat menggoda dirinya yang baru pulang pengajian.

Di kamarnya, Gayatri Mandanu garwanya sudah tampil begitu seksi dengan kain jarik dan kemben yang membentuk tubuh berisinya, area dadanya bahkan sangat tidak bisa menampung semuanya dengan baik, sangat sesak rasanya minta Ndoro Harsya lepaskan.

"Saka ke mana? Tumben sekali mau memakai seperti ini sebelum saya minta?" Ndoro Harsya tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mendekat dan mendekap sang garwa dari belakang, Gayatri sedang berkaca dan sekarang siluet tubuh sang suami ikut masuk.

Saling menatap lewat pantulan kaca, setelahnya Gayatri menyungging senyum yang membuat Ndoro Harsya ikut tersenyum juga, kulit bahu perempuan itu kecup terus-terusan sampai rasanya sedikit basah, tubuh Gayatri meremang.

"Saka tidur sama Mbak Arina, pengen tidur bareng katanya." Gayatri menjawab sambil memegang tangan sang suami yang berada di perutnya, ingin bertahan di sana lebih lama dan menjaga agar tidak ke mana-mana.

Karena sungguh, lengah sedikit tangan itu sudah berada di mana-mana, terlalu pandai dalam menjangkau di mana saja yang harus dipegang, Ndoro Harsya begitu sudah sangat hapal.

"Saya suka bau kamu." Ndoro Harsya menghirup bau harum sang garwa dengan sedikit rakus, Gayatri sampai tertawa karena merasa geli, wanita itu sudah tidak heran lagi dengan kalimat sang Ndoro, sudah sering diucapkan sampai Gayatri hafal betul, kalau bau tubuhnya sangat disukai oleh Ndoro Harsya.

Katanya berbau harum melati, menenangkan lelaki itu yang kadang sangat butuh, Gayatri dibuat sangat senang dengan apa yang dirinya dengar, merasa sangat diinginkan oleh sang suami ketika dipuja begitu romantis, wanita itu jadi merasa tidak pernah insecure, terus percaya diri ketika sang Ndoro mengakui dirinya begitu cantik, dan indah untuk lelaki itu nikmati.

"Berarti anak-anak pasti sudah tidur sekarang 'kan sampai kamu berani berpakaian seperti ini? Apa boleh saya buka dan menikmati apa yang tersembunyi dibalik kain ini?" Lelaki ningrat itu kembali berbisik lagi yang membuat Gayatri menggigit bibirnya dengan tatapannya yang menggoda.

Membalas bagaimana sang Ndoro melihatnya dari pantulan kaca yang menampilkan semuanya, wanita itu menggeleng sambil menarik kepala sang suami agar berhenti mencumbunya dan menatapnya dari pantulan kaca. "Jangan rusak apa yang sudah aku buat indah Kangmas."

Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang