53. Waktunya Sama Rama Loh

26.4K 1.5K 52
                                    

Jum'at berkah, amin!

Sebelum baca vote dulu ya penduduk🤸‍♀

Jangan mentang² udh mau ending kalian diemin Kan Neo, ayo dikomen biar rame lagi❤🫶

Folow juga akun Ka Neo disini maupun di Karyakarsa ya, bantu ramaikan penduduk🫶

Yaudah, selamat membaca ya inget ritualnya vote dulu dan komen!

Selamat Menikmati🪶

oOo

Malam ini keluarga kecil Ndoro Harsya sedang berada di luar rumah, sungguh hal yang sangat jarang terjadi bukan? Ini terjadi karena di desa mereka terdapat pasar malam yang katanya meriah, jelas Sena begitu tergiur, sudah janjian dengan teman-temannya katanya.

Jadi di sinilah mereka berada, di dalam mobil pajero sport sang Ndoro dengan anggota lengkap, bahkan Saka pun ikut dengan Arina. "Nanti boleh jalan-jalan tapi harus inget nyamperin Rama Bunda, kalau Mas Sena sampai ngelanggar dapet hukuman dari Rama langsung nanti."

Ndoro Harsya memberikan sebuah peringatan pada sang anak ketika mengingat kelakuan Sena yang sering membuat sakit kepala, takutnya di keramaian ini anak itu malah menghilang ketika tidak di awasi, karena katanya sudah janjian, oh tentu saja itu menjadi hal yang paling ditakutkan oleh Gayatri dan Ndoro Harsya.

"Iya Rama Mas Sena inget." Jawaban Sena diikuti wajah cemberut, bukan apa-apa anak lelaki itu mendengar ucapan sang Rama sudah lebih dari tiga kali, padahal tidak sebanyak itu Sena sudah mengerti loh, rasanya sih.

"Udah, dia udah ngerti kok." Gayatri memegang tangan sang suami  mencoba menenangkan pria itu agar tidak melanjutkan apa yang lelaki itu ucapkan, Sena sudah hampir sebal jangan sampai moodnya turun hanya karena masalah ini, anak itu sudah begitu bahagia datang ke tempat pasar malam, apa iya harus dibuat tidak bersemangat lagi?

Ndoro Harsya melirik sang garwa dengan menghela nafas gusar, merasa khawatir pada Sena tapi dia tidak akan lepas tangan begitu saja masih bisa di awasi, jadi ya harusnya tidak terlalu keras, Sena sudah besar dan pasti akan mengerti.

"Mbak Arina kenapa? Kok kayak gak semangat, ada yang sakit?" Gayatri menatap sang putri dari kaca spion, anak perempuannya Ndoro Harsya itu terlihat tidak bersemangat dengan menyandarkan dirinya ke kaca, begitu terlihat lemas dan tidak ada senang-senangnya sama sekali, tidak seperti kedua adiknya yang sudah begitu semangat.

"Gak papa Bunda, Mbak cuman lapar aja, nanti di sana boleh beli-beli 'kan?"

"Iya boleh masa enggak, emangnya pernah dilarang? Nanti cuman jaga aja jajannya ya, lapar banget apa mau makan dulu?" Yang menjawab bukan Gayatri justru Sang Rama, Ndoro Harsya.

"Gak usah Rama, di sana pasti ada yang jual banyak makanan, Mbak mau beli di sana aja." Arina menjawab meyakinkan sang Rama kalau dirinya bisa membeli ke pasar malam tadi, tidak harus menunda hanya untuk sebuah makanan.

Arina tidak ingin membuat acara mereka tertunda.

Ndoro Harsya mengangguk lalu kembali fokus pada jalanan yang sedikit tidak rata permukaannya, melirik juga pada anak-anaknya yang terlihat begitu semangat ke pasar malam, sudut bibirnya berkedut merasa baru melakukan ini lagi-lagi karena Gayatri Mandau bukan yang lain.

Selalu ada perubahan disetiap waktu dan Ndoro Harsya menyukai hal itu.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di tempat pasar malam yang begitu ramai dengan banyaknya orang, keluarga sang Ndoro langsung turun dari mobil dengan personil yang begitu lengkap, menjadi pusat perhatian dari mereka.

Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang