37. Berita Kehamilan

27K 1.8K 91
                                    

Harusnya kemarin ya? Maaf banget telat😭🙏

Ayo-ayo di follow, vote sama komennya ya boleh❤

akhir-akhir ini suka gak tau mau nulis apa, boleh minta semangatnya?🥲🙏

Jangan lupa vote ya! Siap komen disetiap Part?

Selamat Menikmati🪶

oOo

Gayatri menahan nafas secara gugup ketika tangan keriput milik Mbok Ati menyentuh dan menekan perutnya dengan sedikit keras, bukan karena sakit tapi lebih ke takut dengan hasilnya nanti.

Tangannya mencari tangan sang suami yang langsung Ndoro Harsya pahami dan menggenggam balik, ikut gugup sambil melihat perut sang garwa yang ditekan-tekan oleh tangan keriput milik Mbok Ati.

Ndoro Harsya menatap wajah ayu Gayatri yang langsung ditatap balik oleh sang garwa, lelaki ningrat itu tersenyum menenangkan sambil mengelus lembut kepala Gayatri dengan tangan lain yang terbebas.

Ndoro Harsya dan Gayatri sangat menanti kabar baik dari hasil pemeriksaan yang biasanya di sebut 'junjung' oleh keluarga Ndoro Harsya ini, perbedaan yang nantinya di rasakan lewat tangan yang ditekan dalam perut dengan lembut menjadi hasil akhir kalau wanita itu sedang hamil atau tidak.

Memang terdengar tidak masuk akal, tapi beberapa masyarakat jawa percaya dengan hal itu, kalau di 'junjung' bisa mengetahui  kita hamil atau tidak, memang tidak ada kepastian seperti dites kehamilan rumah sakit, hanya saja hal itu seperti sudah menjadi keharusan, memeriksa calon anak bahkan memeriksa posisi bayi seperti apa, itu bisa di lakukan oleh sang dukun beranak.

"Mbok jangan terlalu di teken." Gayatri berdecak sambil melirik pada sang suami, bisa-bisanya berbicara begitu dengan nada khawatir di saat sang Mbok sangat lembut menyentuh perutnya, itu sedikit terdengar tidak sopan menurut Gayatri, padahal Mbok Ati sudah mau repot-repot untuk memeriksa perutnya ketika itu bukan tugas wajib sang wanita tua.

Eh ini malah Ndoro Harsya berkata demikian, perlu di tatap tajam sepertinya!

Beruntung Mbok Ati sama sekali tidak tersinggung justru tersenyum seolah memaklumi kalau hal itu sudah biasa dia dengar, rasa khawatir Ndoro Harsya sangat wajar ketika sudah tahu istrinya diperkirakan hamil memang tidak harusnya di tekan-tekan perutnya, tapi itu tidak keras malah terkesan lembut jadi tidak akan membahayakan si calon bayi nantinya.

"Sudah, dipakai lagi kainnya." Mbok Ati sedikit mundur satu langkah agar Gayatri bisa bangun dari baringannya, wanita itu menurut dan langsung memperbaiki kain jariknya, wajahnya sama dengan wajah sang Ndoro, sama-sama cemas-cemas harap.

"Bagaimana hasilnya Mbok, garwa saya hamil atau tidak?" Sungguh Ndoro Harsya tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak bertanya, sudah kepalang ingin tahu!

Diam-diam tangannya menyusup mencari tangan sang garwa untuk kembali di dia genggam, rasa gugupnya tidak bisa ditahan dengan baik kecuali dengan menggenggam tangan sang garwa sebagai obatnya, Gayatri pun demikian tangannya meremas cukup erat pada tangan besar sang suami.

"Enggih Ndoro, Ndoro Ayu Gayatri sedang berbadan dua, saya bisa merasakan. Selamat rumah ini akan bertambah suara anak-anaknya." Gayatri yang mendengarnya tidak menyangka dengan rasa tidak percayanya, dirinya sungguh berbadan dua sekarang?

Hamil? Anaknya Ndoro Harsya?

Sungguh walaupun di awal sana Gayatri sangat menantikannya, tapi sekarang ketika itu benar kenapa justru wanita itu tidak bisa menyadarinya? Harusnya semua pertandanya sudah bisa dirasakan sendiri bukan? Kenapa ini justru Gayatri sama sekali tidak merasakan apapun.

Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang