Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]

51. Begitu Memuaskan

Jum'at berkah!

Hari ini Ka Neo balik, bawa cerita Gayatri sama Ndoro Harsya😋

Pake cover baru ya? Suka gak sih sama cover terbaru cerita ini?

Komennya berkurang ya? Boleh disini ramaikan lagi?

Vote dan follow akun Ka Neo yuk biar bisa semangat buat bikin cerita yang lain🫶

Passt! Cerita Juragan Danu udh ada ya di Karyakarsa, ada prolog gratis yuk mampir😘🫶

Di Wp nunggu ini tamat dulu baru di up, makasih yang udh mau baca di sana penduduk🫶

Warning! Part ini Ada dewasanya, jadi untuk jaga-jaga Ka Neo crop ya tidak di up di sini separuhnya, hanya ada di Karyakarsa Ka Neo satu Part full!

Di sini maaf enggak, soalnya demi kenyamanan, tapi nanti tak spill di bawah sana, jangan lupa baca juga di Karyakarsa😋🫶

Yaudah itu aja, jangan lupa vote dan komen ya!

Selamat Menikmati🪶

oOo

"Mas Sena mau pulang sekarang Bunda, mau ketemu sama adik."

Gayatri menghela nafas dengan gusar tidak tahu menjawab apa ketika putra sambungnya menangis ingin pulang karena rindu dengan Saka katanya, masalahnya tinggal dua hari lagi loh, masa iya harus pending dulu.

"Iya tunggu dua hari lagi Mas, katanya suka di Banyuwangi banyak tempat main, kok sampe nangis ih? Kan cowok loh." Garwa Ndoro Harsya itu menenangkan sang putra dengan pelan, berharap kalau anak lelaki sang Ndoro itu mengerti kalau tidak harus sampai menangis, bukan apa-apa.

Merasa tidak enak saja dengan Renjana yang mungkin mendengarkan, bagaimana kalau mantan istri sang Ndoro itu justru salah paham dan merasa sedih karena ucapan Sena?

Oh Gayatri sedang tidak ingin memiliki musuh sekarang, sudah terlalu dewasa untuk mencari musuh hanya karena masalah salah paham.

"Tapi Mas Sena udah kangen adik."

Mendengar jawaban itu Gayatri melirik pada sang suami yang melihatnya sambil memangku Saka yang tertawa saja sekalipun mendengar sang Mas menangis karena harus menahan rindu padanya, Ibu tiga anak itu ingin sang suami ikut adil untuk menenangkan putra mereka bukan malah menjauh seperti orang yang tidak pernah mengatakan rindu pada anaknya.

Menyebalkan, terlalu banyak gengsi pada anak keduanya, Sena.

"Semua kangen kok, tapi ya harus di tahan ya, kan tinggal dua hari lagi, mangkanya coba cepet tidur ayo, besok pagi udah kerasa cepet loh Mas, Mas Sena gak cepet tidur ya kerasa lama, itu lihat jamnya udah jam berapa, ayo ah cepet tidur kasian Ibu Renjana nungguin Mas selesai, adik sebentar lagi juga tidur loh."

Ndoro Harsya jelas tidak bisa di andalkan ketika lelaki itu sendiri masih memikirkan sebuah gengsinya, tetap Gayatri yang harus turun tangan sendiri untuk menenangkan sang putra yang di sebrang sana lewat sambungan telfon terlihat terus ingin menangis, sudah rindu Saka katanya.

"Mau lihat adik lagi."

"Iya ayo mana wajah adik Bunda."

Arina yang juga sudah menunggu giliran untuk bicara langsung dengan sang Bunda kini tidak sabar sendiri untuk melihat sang adik, bahkan ikut masuk ke dalam kamera ponsel agar benar-benar bisa melihat wajah Saka, Gayatri tersenyum lalu mendekatkan diri pada Ndoro Harsya dan sang putra yang sedang bermain di atas ranjang semasa gadisnya dulu.