T-1

10.5K 321 1
                                    

Kamar Salma

Tepat pukul 06.00 pagi salma yang berada dikamarnya sedang menangis dengan menggenggam sebuah benda kecil ditangannya.

"Hikss.. hikss.." suara tangis salma.

"Kenapa harus aku!! Kenapa!!"

"Aku gamau, aku gamau kamu ada disini" ucap Salma sembari memukul perutnya

Tanpa dia sadari tangisannya begitu kencang, sehingga terdengar oleh kakaknya yang kebetulan lewat depan kamarnya karena ingin ke dapur.

"Caca kenapa nangis?" Monolog Paul

Paul mendekatkan kupingnya ke pintu Salma, mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada adiknya.

"AKU BENCI KAMU!!'

"AKU GAK MAU KAMU ADA DI DUNIA INI!!"

"KEHADIRANMU MENGHANCURKAN HIDUPKU"

Paul yang mendengar ucapan adiknya menjadi khawatir dan mengetuk pintu kamar salma, karena dia tidak tahu ada masalah apa dengan adiknya sampai menangis seperti ini.

"Tok...Tok...Tok..."

"Ca, buka pitunya. Ini kakak ca"

Salma yang mendengar ketukan pintu tetap tidak menggubris panggilan Paul diluar sana.

"Ca ayo buka pintunya"

"Kalo kamu ga buka pintunya kakak dobrak ya ca pintunya"

Satu,,,

Dua,,,

Ti-g....

Saat ingin mendobrak tiba-tiba.

"Ceklek..."

Dengan mata yang sudah sangat sembab akibat menangis akhirnya salma membukakan pintunya. Paul yang melihat itu sangat panik, langsung masuk kekamar adiknya dan menutup pintu kamar salma.

"Ca, kamu kenapa? Coba cerita sama Kakak"

Mulut salma rasanya membeku, tidak tahu harus bagaimana memberitahu kenyataan pahit ini. Paul yang tidak mendapat jawaban dari salma dan hanya mendengar tangisan salma membawanya mendekap tubuh sang adik.

"Ca, kalau ada masalah cerita sama Kakak. Siapa tau kakak bisa bantu kamu".

Paul menghela nafasnya pelan

"Sekarang kita cuma bertiga, kakak, kamu, ibu. Jadi tolong kalau kamu ada masalah dan belum bisa cerita ke siapapun termasuk ibu, kamu bisa cerita ke kakak ya ca". Ucap paul sangat lembut

"Jangan pendam masalah sendirian ca, hati kamu ga akan tenang justru akan semakin sakit. Terkadang bukan hanya kebahagiaan yang bisa kita bagi. Tapi rasa sedih, rasa sakit juga harus dibagi biar hati kamu lega ca"

"Dan kamu harus inget ca, kakak ini kakak kamu jadi sudah seharusnya kakak bantu kamu kalau ada masalah ca"

"Oke.. jadi coba sekarang cerita sama kakak. Ada apa? Kamu kenapa sampe nangis begini,hm?

Lagi-lagi paul mencoba memberi pengertian pada salma. Salma pun mengeratkan pelukannya pada kakanya.

"Kak, hiks...hiks... maafin adek.." ucapnya sambil menangis dan melepaskan pelukan paul

"Maaf kenapa dek, kamu ga ada salah sama kakak" ucap paul sambil mengelus kepala salma

"Adek udah buat kesalahan kak, adek takut kak".

Salma tidak berani menatap paul, pandangannya hanya kebawah melihat lantai

"Kenapa, kesalahan apa yang udah adek buat" paul tidak mengerti dengan ucapan salma

Paul mengangkat dagu salma agar dia dapat melihat matanya.

Dengan ragu salma menatap kakaknya

"Kakhh.. hikss..."

Salma tak mampu bicara, ia hanya menangis dan memberikan sebuah benda kecil di tangannya. Paul yang sangat bingung akhirnya menerima benda kecil yang salma berikan.

"DEK!!"

Paul sangat kaget dan emosi ketika melihatnya benda kecil yang Salma berikan padanya, ternyata benda itu sebuah testpack dengan garis dua didalamnya.

"Kakhh...hikss..hikss... maafin adek kak"

Salma menghamburkan badannya kepelukan paul.

"SIAPA ORANGNYA?!" tanya paul sudah emosi

"SIAPA LAKI-LAKI BEJAT YANG SUDAH MENGHAMILI KAMU!!"

Salma belum menjawab pertanyaan kakaknya, dia hanya menangis di pelukan paul.

"JAWAB!!" bentak paul

Emosi paul semakin memuncak kala salma tak menjawab pertanyaannya.

"KALO KAMU GAK KASIH TAU KAKAK. JANGAN SALAHIN KAKAK KALO KAKAK CARI TAU SENDIRI LAKI BRENGSEK YANG UDAH HANCURIN HIDUP KAMU"

"DAN KAKAK AKAN PASTIKAN DIA AKAN MENYESAL ATAS PERBUATANNYA SAMA KAMU!!"

"Kak-h"

"JAWAB SALMA!!"

Salma semakin takut jika Paul sudah memanggil namanya karena berarti, Paul sudah berada dipuncak amarahnya.

Apakah Salma akan mengakui siapa laki-laki yang menghamilinya?!





*Hai guys, jujur ini cerita pertamaku. Maaf ya kalo masih kurang banget. Kalo feel-nya masih agak kurang hehe*

Support dan streaming terus ya :
👇👇
Abang - mengapa
Adek - bugati

Semoga kalian suka ya sama tulisanku
Love all ❤️

TAKDIRKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang