"Kalau lo gak cinta sama salma, biarkan gua ambil salma dan anak gua" ucap damian
Rony mengepalkan tangannya. Rasanya dia ingin menghajar kakaknya namun tenaganya sudah habis.
"Apa tujuan lo mau ambil, mereka dari gua?"
"pertama, ini bukan kesalahan lo dan gak seharusnya lo tanggung jawab atas hal ini. Yang kedua, dia anak gua darah daging gua jadi dia lebih butuh gua dari pada lo karena lo hanya orang luar untuk dia." ucap damian
"Dengan semua yang udah lo lakuin ke mereka. Lo sadar apa yang barusan lo ucapkan?" ucap rony dingin
"gua tau. tapi semua ini terjadi karena gua gak tau kalau anak yang dikandung salma adalah anak gua. dan sekarang gua udah tau semua, gua akan minta maaf dan perbaiki semuanya" ucap damian
"lalu clarisa? apa yang akan lo lakuin sama dia? lo ceraikan atau lo pertahankan?" Damian terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya
"gua gak bisa ninggalin dia. gua sangat mencintai clarisa" rony mengerenyitkan dahinya
"terus?"
"gua bisa nikahin salma tanpa harus melepas clarisa"
"lo bener-bener bajingan Kak. Jangan pernah lo berharap gua akan melepaskan salma buat laki-laki kayak lo" ucap rony dengan penuh penekanan
"apa lo sudah benar-benar mencintai salma?"
"lo gak perlu repot-repot bertanggung jawab atas salma dan anaknya, karena sejak gua mengucapkan ijab qabul salma dan anak gua menjadi tanggung jawab gua seumur hidup gua. dan satu lagi, gua sangat mencintai salma!" ucap rony secara tegas
"apa lo yakin? lalu nabila? apa lo udah bener-bener melupakan dia?" rony terdiam sejenak
"kenapa diam?" cecar damian
"nabila cuma masalalu buat gua. kehidupan gua saat ini dan sampai nanti hanya salma dan keluarga kecil gua"
"itu bukan jawaban yang gua mau ron" ucap damian
"terserah lo mau ngomong apa kak. yang pasti gua bilang sama lo, gua gak akan pernah lepasin salma buat lo. lebih baik lo fokus urus rumah tangga lo sama clarisa. biar salma dan anaknya jadi urusan gua" ucap rony
"bahkan untuk sekedar menjawab pertanyaan lo masih mencintai nabila atau engga aja lo gak bisa jawab ron, gimana gua mau biarin salma dan anak gua tetap sama lo?"
"gua sama nabila hanya masalalu dan gua sudah melupakan nabila. bagi gua salma dan anaknya adalah fokus gua"
"Oke, gua pegang kata-kata lo. tapi sekali gua liat lo nyakitin salma dan anak gua, gua pastiin akan ambil mereka dari lo"
"hm, lo gak perlu takut. selama ini lo udah liat kan betapa gua jaga mereka, bahkan anak yang bukan dari darah gua sendiri gua terima dengan baik dan gua sayangi sepenuh hati gua. gak kayak lo yang dengan mudahnya menghina dan mencaci maki anak lo sendiri, bahkan lo pengen dia mati" ucap rony dengan sinis
damian terdiam dan merasa bersalah mendengar ucapan rony.
"Iya, gua tau gua salah. dan gua pasti akan minta maaf sama salma. gua harap salma masih bisa maafin gua" ucap damian
"semoga aja"
saat ini keheningan menghampiri damian dan rony mereka hanya menatap sedih melihat kondisi anaknya yang masih dalam inkubator.
saat sedang berdiam diri, tiba-tiba ponsel rony berbunyi.
kring...kring...kring...
rony langsung membuka ponselnya dan dia langsung mengangkat panggilan tersebut karena panggilan tersebut dari mamanya yang saat ini sedang menunggu di ruangan salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU!
Teen FictionSalma Zafira Pallavi, merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara yang kini hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya. Berasal dari keluarga sederhana tidak membuatnya patah semangat menjalani hidup. Rony Giandra Mahasura, laki-laki yang terlahir dari kelu...