T-12

6.5K 304 14
                                    

Rony masih berusaha menenangkan Salma. Dia sangat paham betapa hancurnya perasaan istrinya saat ini. Dia terus mengeratkan pelukannya, sesekali mencium puncak kepala istrinya agar lebih tenang.

Setelah cukup lama memeluk istrinya. Rony merasa nafas Salma sudah teratur dan pelukannya mulai merenggang. Dan benar saja ketika Rony melihat wajahnya, ternyata istrinya sudah tertidur.

Dengan sigap Rony mengangkat tubuh istrinya dan direbahkan di tempat tidur.

"Jangan pernah takut ataupun merasa sendiri ya ca, ada aku disini. Untuk kamu, untuk anak ini dan untuk kita" ucap Rony lalu mencium kening Salma

Rony kembali ke ruang keluarga. Disana masih ada orang tuanya, Damian, Paul dan ibunya. Rony lalu duduk di sofa samping mamanya.

"Gimana keadaan Salma, Ron?" Tanya mamanya

"Salma udah tidur mah, sepertinya dia kelelahan" jawab Rony

Damian mendengar ucapan Rony.

"Halah basi" ucapnya dengan sinis

"Apa Lo bilang?" Ucap Rony dengan menahan amarahnya

"Apa? Yang gua bilang benarkan?" Jawab Damian dengan santai

"Gua peringati sama lo ya kak. Lo boleh marah sama gua, caci maki gua tapi engga dengan istri gua! Dan satu hal lagi, jangan pernah bawa-bawa Nabila lagi. Gua sama dia sudah berakhir sejak gua memutuskan untuk menikahi Salma!" Ucap Rony

"Dasar laki-laki bodoh. Bisa-bisanya Lo terjebak sama permainan perempuan licik itu. Dia itu cuma mau harta kita Ron! SADAR!" Ucap Damian dengan penuh emosi

Plakkk...

Tamparan keras mengenai pipi Damian yang diberikan oleh ibunya Salma.

"Jangan pernah kamu hina anak saya! Semiskin-miskinnya saya. Saya tidak pernah mengajarkan anak saya untuk menggoda orang kaya seperti kalian." Ucap ibu Salma yang sudah menangis

"Hm, terus sekarang buktinya apa?" Ucap Damian dengan senyum sinisnya

"Diam kan kalian?! Sudahlah sebut saja nominalnya lalu bawa gadis kotor itu pergi dari sini dan jangan ganggu adik saya lagi"

"DAMIAN! CUKUP!" bentak papanya

"Kamu benar-benar keterlaluan Damian!"

"Mama tidak sampai hati mendengar ucapanmu dam" mamanya menimpali dengan air mata yang sudah jatuh dipipinya

"Lo keterlaluan kak! Gua kasih tau kalo Salma gak akan per-" ucapan Rony terpotong

"Baik! Baik, jika itu yang kamu mau. Saya akan bawa anak saya pergi dari rumah ini!" Ucap ibu Salma

Mendengar ucapan ibu Salma semua langsung menoleh kearahnya, terkecuali Damian.

"Engga Bu, Salma akan tetap disini bersama saya" ucap Rony

"Maaf nak Rony, mungkin memang lebih baik Salma tidak tinggal disini. Terima kasih nak Rony sudah baik hati bersedia bertanggung jawab pada Salma. Tapi maaf, ibu lebih menginginkan kesehatan Salma. Ibu tidak mau Salma terus menerus disini mendengar hinaan demi hinaan yang lontarkan oleh kakakmu." Ucap ibu Salma

"Bagus! Cepat sama bawa anak kalian" suruh Damian

Paul dan ibu berjalan menuju kamar Rony diatas untuk mengajak Salma pulang kerumah ibunya.

Tentunya Rony tidak tinggal diam, dia berusaha keras menahan langkah ibu dan Paul.

"Bu, Paul. Rony mohon. Biarkan Salma disini sama Rony. Rony janji akan jaga Salma dengan baik Bu, Powl." Ucap Rony menahan tangan ibunya

TAKDIRKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang