Rumah Sakit
Salma kini sedang ditangani oleh dokter, kirana harus menunggu diluar karena tidak diizinkan masuk oleh suster.
Setelah 45 menit salma ditangani dokter, kirana yang sedang duduk langsung berdiri dan menghampiri pintu kamar salma, karena dokter sudah selesai memeriksa salma.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya kirana
"Anak ibu baik-baik saja. Hanya saja kurang nutrisi dan terlalu banyak fikiran. Saya sarankan untuk dijaga dengan baik kondisi ibu salma karena bagaimanapun saat ini kandungannya perlu asupan makanan yang baik agar selalu sehat" jawab dokter
Kirana sangat bingung, apa maksud dokter barusan. Kenapa dia bilang kandungan salma?
"Maksud dokter bagaimana? Kandungan? Anak saya?" Jawab kirana dengan wajah yang bingung
"Iya benar bu, anak ibu saat ini sedang mengandung. Usia kandungannya masih 4 minggu, makanya masih sangat rentan dan harus di jaga dengan baik. Asupan makanan tolong diperhatikan dan jangan terlalu banyak fikiran agar tidak terjadi hal yang membahayakan bagi bu salma ataupun janinnya" jelas doker
"Kalau begitu saya izin ke ruangan saya dulu ya bu. Kalau ada apa-apa bisa panggil suster disini ya. Saya permisi" ucap dokter dan meninggalkan kirana sendiri
Deghhh...
Lutut kirana rasanya lemas sekali tidak bisa menopang berat badannya, hingga dia terjatuh duduk dilantai sambil menangis.
Rasa tidak percaya, sedih, amarah semua campur jadi satu dalam hatinya. Bagaimana bisa anak perempuannya hamil diluar nikah?
"Dek, apa yang sebenarnya terjadi sama kamu"
"Kenapa bisa seperti ini"
"Yaallah kenapa ini semua harus terjadi pada anak perempuanku"
Monolog kirana yang saat ini masih menangisi keadaan salma. Dia sudah diizinkan masuk untuk melihat salma karena anaknya sudah sadar.
"Ceklek."
Kirana melangkahkan kakinya untuk melihat keadaan salma. Salma yang mendengar ada yang membuka pintu ruangannya menoleh kearah pintu.
"Ibu. Ibu sudah pulang?" Tanya salma dengan suara lemah
Ibunya masih belum menjawab pertanyaan salma. Jujur kirana masih sangat kaget mendengar pernyataan dokter barusan.
Dia mendekat kearah brankar salma.
"Siapa ca?" Tanya ibunya
Salma bingung dengan pertanyaan ibunya barusan
"Maksud ibu?" Salma bertanya balik pada ibunya
Kirana menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan agar tidak terbawa emosi.
"Siapa laki-laki yang sudah menghamili kamu?"
Deghh
Air mata salma turun saat dia tahu jika ibunya sudah mengetahui bahwa dia sedang hamil saat ini.
"Siapa ca?"
Salma masih belum menjawab, dia hanya menatap ibunya sendu.
"Ibu gak pernahkan ajarin caca bohong, bahkan ibu gak pernah ajarin caca jadi wanita gak bener sampai-sampai caca sekarang hamil tanpa suami"
Mendengar perkataan ibunya hati salma rasanya sangat teriris. Bagaimana bisa ibunya berfikir serendah itu tentang dirinya.
Salma bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil infus nya untuk dia pegang di tangan kirinya. Salma turun dan langsung bersimpuh di kaki ibunya sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU!
Teen FictionSalma Zafira Pallavi, merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara yang kini hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya. Berasal dari keluarga sederhana tidak membuatnya patah semangat menjalani hidup. Rony Giandra Mahasura, laki-laki yang terlahir dari kelu...