T-9

6.7K 264 5
                                    

Kini Salma dan Rony sudah sah menjadi suami istri. Karena hari sudah malam, Rony meminta kedua keluarga pulang kerumah saja, dan biarkan Rony yang menjaga Salma dirumah sakit.

"Aku kekamar mandi dulu, mau ganti baju" ucap Rony

Saat Rony ingin menuju kamar mandi.

"Kak" panggil Salma

"Kenapa?" Jawab Rony membalikan badannya menghadap Salma

"Kalo kakak capek pulang aja, aku tidak apa-apa disini juga banyak suster yang membantu"

"Sal"

"Iya kak"

"Kamu lupa, kita sudah menikah. Sudah menjadi tanggung jawab saya untung menjaga kamu apalagi saat ini kamu sedang hamil"

"Iya, tapi anak ini bu-" ucap Salma terpotong

"Sejak saya mengucapkan janji suci pernikahan kita, sejak saat itu dia anak saya juga sal. Saya bukan hanya bertanggung jawab atas kamu tapi juga anak yang ada dikandunganmu" ucap Rony sambil mengelus perut Salma

Hati Salma tersentuh mendengar ucapan Rony. Bagaimana bisa laki-laki sebaik dan setulus dia bisa terjebak dengan takdir yang begitu rumit.

"Aku minta maaf sama kamu kak"

"Minta maaf untuk?"

"Karena aku, kakak terjebak dalam situasi seperti ini. Aku tidak akan melarang kakak atau mencampuri kehidupan pribadi kakak. Dan jika suatu saat nanti Nabila kembali dan kakak ingin kembali padanya, aku akan melakukannya. Karena mungkin hanya itu yang bisa aku lakukan untuk mengembalikan kebahagian kak Rony" ucap Salma

Rony menarik kursi untuk duduk disamping brangkar Salma. Tangannya terulur untuk menggenggam tangan Salma.

"Apa kamu benar-benar berfikir jika pernikahan ini hanya status untuk anakmu saja sal?" Tanya Rony

Mendengar pertanyaan rony, Salma tak mampu menjawab dan hanya menunduk.

"Sal, aku sudah bilang sama kamu, ibu, Paul aku tidak berbohong jika sampai detik ini Nabila masih mengisi seluruh hatiku. Tapi aku juga tidak ingin mengingkari janji suci pernikahan yang sudah aku ucapkan pada Allah disaksikan oleh malaikat. Aku akan berusaha untuk belajar mencintai kamu dan menerima kamu seutuhnya menjadi istriku. Pernikahan bagiku bukan main-main, prinsipku menikah hanyalah 1 kali dan itu sudah terjadi maka aku akan berusaha menjaga keutuhan rumah tanggaku. Jika memang kita harus berpisah nantinya, biarkan kita berpisah karena maut yang memisahkan. Bukan karena orang lain yang hadir dihidup kita"

Ucapan Rony nyatanya, mampu membuat hati Salma merasa hangat dan tanpa terasa air matanya turun membasahi pipinya.

"Jangan nangis. Izinkan aku menjadi suami dan ayah sepenuhnya untuk kamu dan anak kita. Perlakukan aku sebagaimana layaknya istri pada suami. Kamu berhak atas diriku, jangan pernah menganggap pernikahan ini hanya status dan kamu tidak berhak atas rasa apapun dihatimu untukku" ucap Rony menghapus air mata Salma dan mencium puncak kepala Salma

"Terima kasih mas rony..." Ucap Salma sambil tersenyum

Panggilan mas rony dari Salma nyatanya cukup membuat rony tersenyum.

"Sama-sama ca. Yauda aku ke kamar mandi dulu"

Rony pergi kekamar mandi meninggalkan Salma. Salma menatap punggung laki-laki yang kini menjadi suaminya.

"Terima kasih ya allah, kau sudah kirimkan laki-laki baik seperti mas rony untuk melengkapi hidupku yang hancur ini. Aku harap kebahagiaan menanti didepan untuk mas rony. Dia pantas bahagia, dia layak dicintai sepenuh hati. Jika ini memang takdirku, permudahlah jalanku untuk mencintainya dan mudahkanlah mas rony untuk mencintaiku sepenuhnya..aamiin" batin Salma

TAKDIRKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang