T - 50

5.6K 354 4
                                    

Sesampainya dirumah, Salma dan Rony langsung bersih-bersih dan beranjak untuk tidur. Tapi lagi-lagi Salma masih kepikiran dengan kata-kata Clarisa.

"Apa mungkin yang dibilang Clarisa itu benar?" Batin Salma

Dia sudah merebahkan badannya di tempat tidur dan menatap langit. Rony yang baru keluar dari kamar mandi langsung memperhatikan Salma yang belum tidur.

Sebenarnya dari tadi Rony sudah melihat Salma diam saja, tidak banyak bicara juga saat diperjalanan. Entah apa yang saat ini sedang istrinya pikirkan, sungguh rasanya Rony ingin tahu sekali.

"Sayang" panggil Rony sambil berjalan menuju Salma yang berada ditempat tidur

"Sayang, kok belum tidur?" Tanya Rony kembali namun tidak mendapat respon dari Salma

"Sebenarnya kamu lagi mikirin apa ca? Apa kamu kepikiran sama kata-kata Clarisa?" Rony terdiam melihat Salma yang belum tertidur tapi dengan tatapan yang gelisah

Rony naik ketempat tidur dan mengelus kepala Salma, membuat Salma kaget dan langsung menatapnya.

"Sayang. Kamu mikirin apa?" Tanya Rony dengan lembut

"Hah? Ya ampun mas, kamu ngagetin aku aja" ucap Salma karena kaget melihat Rony tiba-tiba disampingnya

"Aku daritadi manggilin kamu loh, tapi kamu gak jawab aku. Coba sini lihat aku" ucap Rony membawa dagu Salma dan mengarahkan pada dirinya membuat Salma menatapnya

"Coba kasih tau aku, kamu mikirin apa sayang?" Tanya Rony dengan lembut

"Hmm. Aku gak mikirin apa-apa kok mas" ucap Salma yang belum jujur pada Rony

"Aku tahu loh kalau kamu lagi bohong sama aku" Rony menatap Salma seolah mencari jawaban atas pertanyaannya

"Dari tadi kamu diam saja ca. Aku tahu kamu lagi mikirin sesuatu. Apa kamu kepikiran dengan kata-kata Clarisa?" Tanya Rony to the point pada Salma membuat istrinya kaget

"Kamu kenapa bisa mikir begitu?" Tanya Salma mengerenyitkan dahinya

"Karena sejak Clarisa bicara seperti itu, kamu jadi lebih diam. Dan bahkan banyak melamun. Jadi benar kamu kepikiran dengan kata-kata Clarisa?" Tanya Rony sekali lagi

"M-mas" ucap Salma lirih dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Hey.. kamu kenapa? Jangan nangis sayang" ucap Rony mengelus pipi Salma

"Aku jahat ya?" Ucap Salma dengan nada pelan

"Jahat kenapa? Hm?"

"Aku kepikiran kata-kata Clarisa. Aku jadi berfikir negatif sama sahabat aku sendiri. Aku jahat banget ya mas" air matanya kini sudah tidak bisa ditahan lagi

"Hey.. kamu gak jahat sayang. Wajar kalau kamu kepikiran, tapi jangan sampai membuat kamu jadi sakit ya. Karena kan kita tidak tahu kebenarannya seperti apa dan aku yakin Nabila perempuan baik. Inshallah dia sudah mengikhlaskan hubungan kita dan menerima Paul dalam hidupnya. Lebih baik kita berdoa untuk rumah tangga kita dan doain juga Paul sama Nabila agar mereka bahagia dengan kehidupannya sendiri" ucap Rony tentunya membuat Salma tenang dan hangat

"Tapi kalau yang Clarisa bilang itu benar gimana mas?" Tanya Salma

"Kalaupun yang Clarisa bilang itu benar. Mau seperti apapun caranya ada yang mau pisahin kita, kalau Allah sudah menetapkan takdir kita untuk terus bersama. Maka tidak ada seorangpun yang bisa misahin kita, kecuali satu hal" ucap Rony menggantung

"Apa?" Tanya Salma bingung

"Maut! Sekeras apapun mereka ingin menghancurkan rumah tangga kita, jika Allah berkehendak kita untuk bersama pasti cara apapun yang mereka lakukan akan gagal. Jadi kita pasrahkan semua sama Allah ya, kita disini hanya berusaha dan berdoa untuk menjaga keluarga kecil kita ya." Ucap Rony

TAKDIRKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang