Rony dan Salma akhirnya sampai di rumah sakit. Setelah tadi menelpon supirnya untuk membawa mobil ke lokasi kejadian mereka langsung membawa Salma ke rumah sakit.
"SUSTERR TOLONG SUSTER!!" Rony berteriak saat turun dari mobil menggendong salma
"SUSTER TOLONG!!" Suster menghampiri Rony membawa brangkar
Rony dan para suster mendorong brangkar Salma menuju ruang penanganan. Rony sangat panik, air matanya tidak bisa ditahan ketika melihat Salma sudah tidak sadarkan diri dengan lumuran darah di sekujur tubuhnya.
"Sayang. Kamu sama bacil harus bertahan ya. Aku mohon" ucap Rony sangat lirih
"Kamu dan bacil kuat, tolong jangan tinggalin aku. Aku sangat mencintai kalian"
Rony sudah sampai di depan ruangan operasi. Saat dia ingin masuk menemani Salma namun gerakannya dengan cepat di halangi suster.
"Mohon maaf pak. Untuk saat ini bapak bisa tunggu di luar, biar dokter yang menangani saja" ucap suster
"T-tapi sus. Istri saya. Istri saya butuh saya sus!" Ucap Rony membantah suster dan tetap ingin menemani Salma
"Saya paham ke khawatiran bapak. Namun saat ini biarkan dokter yang menanganinya ya. Bapak bisa tunggu di sini dan mendoakan istri bapak ya" suster mencoba menenangkan Rony
"Tolong sus, tolong istri dan anak saya sus" ucap Rony yang sudah mulai melemah
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin ya pak. Kami permisi" suster meninggalkan Rony dan masuk ke dalam ruangan operasi
Tubuh Rony rasanya sudah tak bertulang, tidak mampu menopang badannya hingga dia jatuh terduduk sambil menangis.
"Ya Allah, tolong istri dan anak hamba. Aku terlanjur mencintai mereka, aku terlanjur menjadikan mereka separuh hidupku. Aku mohon kepadamu ya Allah" mohon Rony yang masih terduduk di lantaiPaul dan ibunya sudah sampai rumah sakit dan menemukan Rony didepan ruang operasi.
"Ron. Gimana keadaan Salma?" Paul bertanya pada Rony namun tak mendapat jawaban
"Ron! JAWAB! GIMANA SALMA!" Paul membentak Rony karena dia tak menjawab pertanyaannya
Ibu Paul dan Salma duduk di bangku depan ruang operasi hanya diam dan menangis.
"JAWAB RONY!" Paul menarik kerah baju Rony yang membuatnya berdiri dan menghadap Paul
"S-salma masih di periksa dokter ul" jawab Rony yang sudah tidak ada tenaga rasanya untuk menjawab pertanyaan siapapun
Paul melepaskan cengkeramannya lalu memundurkan badannya ke tembok. Sama khawatirnya dengan Rony, Paul menangis menanti kehadiran dokter untuk memberi tahu bagaimana keadaan Salma.
Saat menunggu dokter, tiba-tiba orang tua Rony datang kerumah sakit bersama Damian dan Clarisa.
Kehadiran Damian sungguh memancing emosi Rony. Dia menghampiri kakaknya dan mencengkram kerah kemeja Damian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU!
Teen FictionSalma Zafira Pallavi, merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara yang kini hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya. Berasal dari keluarga sederhana tidak membuatnya patah semangat menjalani hidup. Rony Giandra Mahasura, laki-laki yang terlahir dari kelu...