Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜🌻🌻🌻🌻🌻
Sebelumnya,
Hari ini cuaca begitu panas, Naruto duduk bersender di kursi ruang kerjanya dengan kepala menengadah. Saking gerahnya, lelaki itu harus menutupi wajahnya dengan handuk basah. Terlihat santai, namun sebenarnya ia tengah sibuk memikirkan sesuatu.
"Naruto, apa menurutmu misinya akan berjalan lancar?" Tanya Shikamaru juga berada di ruangan itu.
"Tentu saja -ttebayo" ujarnya yang lebih terdengar seperti gumaman.
"Hoi, apa kau tidak khawatir sama sekali?" Tanya Shikamaru lagi.
Keputusan sahabatnya untuk mengirim Hinata juga, sebetulnya cukup membuat semua orang khawatir. Tidak bermaksud ingin ikut campur, namun sikap Naruto sendiri membuat Shikamaru bingung.
Naruto melepas handuk yang menutupi mukanya, kemudian menatap rekannya tersebut.
"Memangnya, apa yang harus kukhawatirkan?" Timpalnya.
Mendengar jawaban seperti itu, membuat Shikamaru kesal. Orang lain bahkan lebih mengkhawatirkan istri Naruto dibanding lelaki itu sendiri.
"Ck, merepotkan. Cuman kau orang gila yang mengirim istri sendiri ke dalam misi yang berbahaya seperti itu. Kau sama saja seperti dengan sukarela melemparnya ke jurang." Decih Shikamaru masih terheran-heran.
"Oi Shika, apa kau sengaja menyulutku dengan mengataiku gila?" Naruto merasa tak tersinggung dengan perkataan Shikamaru.
Namun belum selesai bicara, Naruto terlonjak karena merasakan getaran di telinganya. Reflek menekan alat yang menempel disana, menyambungkan suara dengan seseorang.
"Ada apa?" Tanya Naruto.
"Naruto-sama, gawatt!" Lapor seseorang di seberang sana, namun suaranya menjadi tak begitu jelas karena sambungan terputus-putus.
"Oi! Bicara yang benar!" Bentak Naruto yang mulai gelisah.
"Mereka ter—banyak—Hinata-sa—dibawa." Ucap seseorang dengan kalimat yang terus terjeda, semakin tidak jelas didengar. Lalu, sambungan terputus total.
"Apa kau bilang?! Oi!"
Naruto menjadi semakin tidak sabaran, lalu melempar dengan kasar alat yang dirasa sudah tidak berguna lagi. Kemudian ia bergegas pergi.
"Apa yang terjadi Naruto?" Tanya Shikamaru saat mendapati rekannya itu mulai menunjukkan raut khawatir.
"Sesuatu terjadi di luar rencana. Shika, akan kuselesaikan kerjaanku nanti, kubereskan ini dulu." Pamitnya terburu-buru lalu dengan secepat kilat sudah menjauh dari pandangan Shikamaru.
"Naruto, kau tidak boleh keluar dari desa saat ini!" Teriak Shikamaru memperingatkan.
"Tak akan lama-ttebayo!" Teriak Naruto dari kejauhan.
"Hoi, kau bilang tadi tidak khawatir! Narutooooo!!" Kali ini Shikamaru kembali berteriak. Sahabatnya itu benar-benar plin-plan.
***
Sementara itu di tempat lain, Sai, Shino, Kiba dan Akamaru masih menjalani perawatan di posko evakuasi. Para penjahat itu masih dalam posisi terikat dan dijaga ketat oleh shinobi Konoha.
Para korban, anak-anak di bawah umur yang tidak bersalah diberikan makanan yang layak dan pakaian ganti. Mereka masih berada di posko sembari memulihkan tenaga dan menunggu instruksi lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless Confession
FanfictionPerang Dunia Shinobi ke 4 telah usai. Banyak kisah yang tidak diungkapkan di dalam cerita utama. Banyak sisi yang tidak sempat bercerita tentang para tokoh utama. Seperti Naruto dan Hinata. Jika usaha untuk menggapaimu adalah sebuah kesalahan, apaka...