Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜🌻🌻🌻🌻🌻
Malamnya, Naruto mengetuk pintu kamar Hinata. Ia bermaksud untuk mengajak wanita itu ke suatu tempat.
"Naruto-kun?" Hinata terkejut saat mendapati lelaki itu berdiri di depan pintu kamarnya.
"Hinata, bisa kita bicara sebentar?"
Hinata mengangguk.
"Ingin bicara tentang apa?"
"Tidak disini. Kita bicara di luar, pakai jaketmu." Ajak Naruto kemudian.
Keduanya berjalan ke luar rumah, agak jauh menepi dari danau yang berada disana.
"Naruto-kun, apa ini?" Tanya Hinata, saat melihat api unggun yang telah menyala, lalu terdapat alas sejenis tikar yang lumayan lebar untuk diduduki 2 orang. Selain itu, sudah ada teko panas dan beberapa cemilan yang disiapkan oleh Naruto.
"Hari ini langit sangat cerah dan banyak bintang yang bisa kita lihat, bulan juga terlihat sempurna." Jelas Naruto sambil menengadah. Lalu ia terkekeh karena merasa kalimatnya bagai seorang pujangga.
"Kita tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Jadi kupikir, kenapa tidak mencobanya-ttebayo. Hampir dua tahun ini juga, kita melewatkan banyak festival di Konoha, ya kan?" Terang Naruto panjang lebar.
Hinata mengerjap, lalu senyum tersungging di bibirnya.
"Selama kita menikah, Naruto-kun juga tak pernah pergi ke festival denganku. Kenapa itu menjadi masalah sekarang?" Sindir Hinata.
"Ekk? Ahahahaha." Naruto mengusap tengkuknya karena malu sekaligus sedih.
Lalu, pria itu duduk di atas alas yang sudah tergelar, menepuk tempat di sebelahnya, meminta Hinata untuk ikut duduk bersama.
Malam itu bintang bertaburan di langit cha no kuni yang gelap, mereka berkelap kelip bak hingar bingar lampu kota di malam hari. Bahkan bulan membentuk bulatan sempurna yang terang benderang.
Naruto dan Hinata mendongak, terpaku karena keindahan langit malam itu. Bahkan keduanya sampai tak sanggup berkata-kata untuk beberapa waktu. Lalu, Naruto sedikit melirik ke arah perempuan disampingnya yang masih terpesona melihat langit di atas sana.
Naruto terkekeh, membuat Hinata tersadar lalu menoleh ke arahnya.
"Apa ada yang lucu?" Tanya Hinata.
Naruto menggeleng.
"Aku hanya merasa lega, bisa melihatmu sedekat ini setelah sekian lama." Ujar Naruto berusaha untuk jujur.
Hinata mengalihkan pandangannya sesaat, lalu pria itu memberinya secangkir ocha panas.
"Kau tidak kedinginan kan?" Tanya Naruto.
Hinata menerima cangkir tersebut, lalu menggeleng.
"Ada api unggun yang menyala, juga ocha panas. Arigatou Naruto-kun."
Naruto membalas ucapan Hinata dengan sebuah anggukan, lalu tersenyum. Keduanya kembali hening, sibuk dengan pikiran masing-masing.
Padahal Naruto sudah banyak menyusun kalimat di kepalanya. Ia juga sudah mengingat ulang apa yang harus ia utarakan. Namun saat bertatap muka dengan Hinata secara langsung seperti ini, otaknya seperti kosong melompong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless Confession
Fiksi PenggemarPerang Dunia Shinobi ke 4 telah usai. Banyak kisah yang tidak diungkapkan di dalam cerita utama. Banyak sisi yang tidak sempat bercerita tentang para tokoh utama. Seperti Naruto dan Hinata. Jika usaha untuk menggapaimu adalah sebuah kesalahan, apaka...