Perang Dunia Shinobi ke 4 telah usai. Banyak kisah yang tidak diungkapkan di dalam cerita utama. Banyak sisi yang tidak sempat bercerita tentang para tokoh utama. Seperti Naruto dan Hinata. Jika usaha untuk menggapaimu adalah sebuah kesalahan, apaka...
Minggu lalu rumah Naruto dan Hinata kedatangan banyak teman dan kerabat. Setelah mendengar dari mulut ke mulut, mereka berbondong-bondong datang di hari yang sama untuk mengucapkan selamat.
Selain atas permintaan keduanya yang ingin mengadakan makan malam bersama, sekalian menjadi ajang berkumpul setelah sekian lama tak melakukannya.
Tentu saja itu adalah ide Naruto, jiwa ekstrovertnya sudah meronta-ronta untuk mengumpulkan banyak orang di rumahnya. Selain ingin rumahnya menjadi lebih hangat, ia juga berharap istrinya lebih terhibur.
Rumah mereka saat itu menjadi sangat ramai dengan suasana yang bahagia.
Jamuan makan kali ini berbeda, bukan Hinata yang memasak, namun masing-masing dari rekan-rekan mereka yang membawanya. Itu menjadi terlalu banyak dan sangat beraneka ragam, namun menjadi begitu menyenangkan.
Iruka dan Kakashi sudah mengetahui berita ini jauh sebelumnya, namun masih saja Iruka tak kuasa menahan air matanya, menjadi begitu terharu.
Selain mendapatkan banyak nasehat dan saran dari mereka, Hinata juga mendapatkan banyak hadiah. Bahkan semua hadiah untuknya, mereka bilang hadiah untuk bayi nanti saja saat sudah lahir.
Hinata mendapatkan aromaterapi dari Ino, katanya berguna untuk meredakan rasa mual.
Sakura memberikanya bantal ibu hamil agar dapat tidur dengan nyaman saat usia kandungannya sudah lebih besar nanti.
Tim 8 dan Kurenai memberikan Hinata baju yang nyaman untuk diapakainya selama hamil.
Dan masih banyak hadiah lainnya.
Pun hingga hari ini, Hinata menerima satu buket bunga dan hadiah untuk calon anak mereka. Itu berasal dari negeri yang jauh, dari Shion.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hinata tersenyum membaca surat dari Shion.
"Dari siapa? Sampai membuatmu tersenyum seperti itu." Canda Naruto saat mendapati istrinya berada di kamar bayi.
"Shion-san." Jawab Hinata singkat sambil menoleh ke arah suaminya.
Raut muka Naruto berubah menjadi malas untuk merasa penasaran. Tidak membenci, Naruto hanya menjadi teringat kejadian saat Hinata keguguran, saat itu istrinya bersama Shion.
