Special Chapter: Scattered Memories

2.2K 200 48
                                    

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻




Naruto's POV

Saat aku membuka mata, rasanya tubuhku melayang-layang seperti berada di ruangan kedap udara. Apa aku sudah mati? Ini juga bukan surga. Lebih seperti lautan hampa. Apa aku sedang tenggelam? Tapi tubuhku tidak basah.

Semuanya tampak biru dan berombak seperti air. Aku melihat begitu banyak bola kuning yang bergerak tanpa arah. Apa ini genjutsu? Huh? kenapa aku tidak bisa bangun? Aku tidak bereaksi dengan genjutsu, seharusnya ini takkan berdampak padaku.

Lalu aku mencoba untuk berjalan, rasanya seperti berada diatas air. Ohh,aku harus segera mencari jalan keluar, aku harus segera keluar dari sini untuk melihat kondisi Hinata.

Bola-bola itu menyebar saat aku mendekat. Lalu, aku melihat gambar diriku dari kecil hingga dewasa. Bahkan gambar orang-orang yang kukenal ada disana.

'Ohh itu saat aku pertama kali berteman dengan Shika dan Chouji-ttebayo.' Seruku.

Salah satu bola memperlihatkan saat aku masih pertama kali masuk akademi. Bola lainnya memperlihatkan saat aku dan Sasuke bertarung.

Aku seperti disuguhi film pendek.

Lalu, bola lainnya memperlihatkan aksi konyolku dan Sai di usia 16 tahun, Sakura-chan lalu memukul kami berdua. Kemudian ada wajah Yamato-sensei yang ketakutan karena aku mengerjainya.

'Hahahahaha.' Membuatku tertawa terbahak-bahak melihat semua itu.

Aku berjalan lagi, bola-bola itu terus menyebar. Lalu kulihat satu bola berukuran lebih kecil dari bola lainnya. Aku mendekat agar bisa melihatnya dengan lebih jelas.

'Hinata?'

Awalnya aku tak yakin, tapi saat melihat seorang gadis kecil berambut pendek berwarna biru gelap dengan mata khas Hyuga, aku menjadi yakin kalau itu Hinata. Bola itu memperlihatkan aku yang sama kecilnya, mengantarkan Hinata pulang ke kediaman Hyuga, karena tersesat sebelumnya.

'Tunggu, apa itu pertama kalinya aku bertemu Hinata?'

Aku terkekeh melihat diriku sendiri yang sok dewasa saat itu.

Lalu bola lainnya mendekat. Memperlihatkan bahwa aku bertemu lagi dengan Hinata saat di akademi. Aku ingat kesan pertamaku pada Hinata saat itu. Menurutku Hinata adalah gadis yang cukup aneh. Dia tidak berisik seperti yang lain, sangat pendiam dan pemalu.

Aku beberapa kali melindunginya dari pembuli. Kenapa bocah-bocah brengsek itu beraninya melawan gadis kecil yang lemah? Yang lebih aneh dari Hinata adalah dia satu-satunya perempuan di kelasku yang tidak menyukai Sasuke.

Kemudian, bola-bola itu bergerak lagi. Kali ini tepat di hadapanku dan memperlihatkan saat kami ujian chuunin. Aku mencoba memegang bola itu, lalu tiba-tiba tersedot kedalamnya.

Kukira aku akan terbangun dari mimpi atau genjutsu ini. Tapi, bola itu malah membawaku ke ujian chuunin 12 tahun lalu.

Aku berada di kelas sekarang. Sedang ujian tulis yang sebenarnya adalah seni mencontek. Aku melihat diriku sendiri yang bodoh sedang menjambak rambutnya. Aku juga melihat anak-anak lain menggunakan kemampuan rahasianya untuk mendapatkan jawaban.

Kemudiam aku melihat Hinata disebelahku mengerjakan soal dengan tenang. Aku mendekat kearah mereka. Kulihat gadis itu dengan sangat gugup berusaha membagi jawabannya padaku dengan sukarela. Benar-benar aneh pikirku saat itu. Hinata juga satu-satunya anak perempuan yang tidak mengolok-olokku.

Useless ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang