Part 16: The Main Conflict is Over

1.3K 114 7
                                    

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻



Malam sudah menjelang, namun Hinata belum bangun juga dari tidurnya. Tim medis dari klan Hyuga yang memeriksanya jug sudah mengatakan bahwa wanita tersebut baik-baik saja namun memerlukan waktu beristirahat lebih lama. Meski demikian, hal itu tetap membuat semua anggota keluarga khawatir, terutama sang adik.

Hanabi terus menemani sang kakak sejak mereka sampai tadi siang. Yang ia lakukan sejak tadi mengenggam tangan Hinata dan menatapnya dengan penuh kesedihan. Bahkan Hanabi tidak menoleh saat mendengar pintu kamar digeser, meski ia tahu siapa yang melakukannya.

"Nii-sama bahkan tidak segan menempatkan Onee-sama dalam situasi yang mematikan." Ucapnya lirih, tak ingin menjadi berisik hingga mengganggu istirahat sang kakak.

"Jangan bicara sesuatu yang mengerikan seperti itu, Hanabi." Sergah Naruto.

"Kalau...kalau saat itu Nii-sama datang terlambat sedikit saja, Hinata-oneesama bisa mati." Ucap Hanabi dengan suara yang bergetar.

Ia masih tidak habis pikir, dari sekian banyak shinobi, kenapa harus kakaknya? Daripada dirinya sendiri, kenapa Naruto malah mengirim istrinya kesana dan mengalami ini semua?

"Kenapa kau jadi berandai-andai pada sesuatu yang tidak terjadi? Hinata baik-baik saja-ttebayo." ujar Naruto ingin adik iparnya itu tak larut dalam kesedihan. Nyatanya Hinata baik-baik saja sekarang dan kembali berkumpul bersama mereka.

"Lalu kenapa Naruto-Niisama tega menjadikan Nee-sama umpan?" Sergah Hanabi tak mau mengalah.

"Seharusnya kau bersyukur masalah klan ini selesai." Tampik Naruto tak ingin menggunakan perasaannya juga kali ini.

Keputusannya untuk menjadikan Hinata umpan mungkin sebuah pilihan yang cukup gegabah. Namun sejak awal ia sudah yakin semua akan baik-baik selama Naruto tetap mengawasi dari jauh. Meski demikian, peristiwa yang menimpa Hinata memang jauh dari perkiraannya. Bohong jika dirinya tak merasa bersalah sekarang.

"Benar-benar egois. Aku, begitu menghormatimu sebagai pahlawan dan shinobi yang hebat. Juga begitu menyukaimu sebagai orang yang sangat dicintai kakakku. Tapi, aku sangat membencimu sejak kau menikahinya untuk mencapai tujuanmu!"

Deg.

Kalimat Hanabi seketika menghujam jantungnya. Benar, ia menikahi Hinata atas dasar tujuan tertentu. Menjadikannya umpan pun agar masalah klan bisa ia atasi dengan lebih cepat dan segera keluar dari kediaman ini.

Naruto juga terlalu percaya diri, beranggapan selama Hinata berada dalam jangkauannya, semuanya akan tetap baik-baik saja.

Lelaki itu tak mampu menjawab, ia merasa kalah berdebat. Lalu,keheningan menyelimuti mereka sampai mendengar suara langkah kaki seseorang yang mendekat ke arah kamar.

"Hanabi, hentikan omong kosongmu itu. Kau tidak mengerti apapun, kalau ingin ribut, lakukan itu diluar." Sergah Hiashi yang tiba-tiba sudah berada di ambang pintu.

Mendengar Hiashi tak membelanya, Hanabi buru-buru keluar dari kamar Hinata dengan menghapus air matanya.

🌻🌻🌻

Di malam yang sama, seluruh anggota klan berkumpul di halaman kediaman Hyuga. Selain itu, anggota souke yang berkhianat dan pemimpin shinobi penjahat Kumo yang tertangkap juga dihadirkan dengan kondisi yang masih diikat.

Useless ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang