Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜🌻🌻🌻🌻🌻
Hinata masih terjaga, sementara Naruto yang berbaring disebelahnya, sudah terlelap. Pria itu tampak begitu kelelahan setelah beberapa hari tak beristirahat meski masih dalam masa cuti.
Hinata berbaring menatap langit-langit kamar. Rasanya seperti dejavu, namun dengan situasi yang jauh berbanding terbalik. Jika dulu ia merasa begitu bahagia, sekarang dirinya merasa pernikahan ini sia-sia.
Mengingat kembali apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, rasanya begitu berat jika harus menerima semua ini.
Pantas Naruto seolah-olah menunjukkan sikap tidak peduli. Hinata dalam bahaya pun suaminya itu tampak tenang-tenang saja. Bahkan lelaki itu juga seolah memberikan batasan untuk Hinata masuk ke dalam hatinya.
Naruto enggan berbagi, semua keputusan selalu diambilnya sendiri tanpa meminta pendapat Hinata. Berbagi rasa sakit dan kesedihan pun seperti tak ingin, membuat Hinata merasa terus menerus tak ada gunanya.
Sungguh menyedihkan saat mengingat bahwa Naruto memang tidak pernah memikirkan perasaannya selama ini. Tentu saja, ada Hinata ataupun tidak, tak akan berarti apa-apa bagi pria itu. Lantas, kenapa Naruto masih tetap mau menikahinya?
Hinata sempat meminta kepada semesta jika pernikahan ini akan berlangsung selamanya. Tapi sepertinya, memang harus berhenti disini saja. Untuk apa meneruskan pernikahan dengan seseorang yang tak ingin memiliki keluarga?
Selama apapun Hinata menunggu, dan sekeras apapun ia berusaha, Hinata merasa dirinya tak akan pernah layak untuk bisa dicintai oleh Naruto.
Mengingat dan membayangkannya lagi membuat batin Hinata tersiksa. Air mata tak kuasa membanjiri pipinya. Lagi-lagi ia menangis, kemudian menjadi tersedu-sedu sekarang.
Dadanya begitu sesak sampai tak bisa menahannya lagi. Hinata sudah merasa cukup. Mungkin memang sudah waktunya untuk menyerah.
***
Di tengah malam itu, Naruto terbangun karena suara tangisan istrinya. Mendapati Hinata menangis tersedu-sedu membuatnya bingung harus bersikap bagaimana.
"Hinata." Panggilnya.
Naruto berusaha meraih tangan Hinata yang terus menutupi wajahnya karena derai air mata. Namun, dengan kasar ditepisnya. Lalu, istrinya itu malah mengubah posisi menjadi memunggung sang suami.
Suara tangisannya kian pecah, membuat hati tersayat bagi siapa saja yang mendengarnya. Naruto tak sanggup berkata-kata, bahkan dirinya juga tidak tahu harus berbuat apa di situasi seperti ini.
Lalu, ia berusaja memeluk Hinata dari belakang, sengaja menaruh kepalanya di pinggang sang Hinata. Naruto memeluk, meski nyatanya Hinata enggan untuk menerima pelukan itu. Membenamkan wajahnya pada pinggang Hinata, Naruto juga berderai air mata.
"Maaf Hinata." Ucapnya.
"Maafkan aku. Maaf sudah membuatmu menjadi seperti ini. Aku minta maaf." Ulangnya terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless Confession
FanfictionPerang Dunia Shinobi ke 4 telah usai. Banyak kisah yang tidak diungkapkan di dalam cerita utama. Banyak sisi yang tidak sempat bercerita tentang para tokoh utama. Seperti Naruto dan Hinata. Jika usaha untuk menggapaimu adalah sebuah kesalahan, apaka...