Part 25: Advice that Made Me Realize

1.2K 110 6
                                    

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻



Naruto sedang duduk dengan santai di kursi Hokage sembari mengorek telinganya yang berdenging sejak tadi. Di ruangan itu juga sudah berkumpul tetua Konoha, Shikamaru, Kakashi bahkan Iruka.

Meski merasa sedang diadili, Naruto lebih terlihat seperti tidak peduli. Mereka baru saja membahas tentang hal yang sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Telinga Naruto rasanya juga sudah kebal menghadapi omelan-omelan dari tetua dan Iruka.

"Bukankah Hinata belum bicara padamu sejak kejadian kemarin?" Tanya Kakashi.

Selama mereka menikah, Hinata tidak pernah marah atau bahkan merajuk. Namun kali ini sungguh membuat Naruto kewalahan.

Sejak hari itu Hinata berhenti berbicara padanya. Malam di saat Naruto pulang, istrinya itu tidak menunggunya seperti biasa. Ia mendapati Hinata yang menenggelamkan diri di bawah selimut dan mereka sudah berhari-hari tidur dengan saling memunggungi.

Lalu paginya, Hinata akan bangun jauh lebih awal. Lalu saat Naruto akan berangkat bekerja, ia hanya mendapati sarapan yang sudah terhidang di meja dengan sebuah catatan.

Naruto yang tidak berpengalaman, tidak tahu harus membujuk Hinata seperti apa. Dia malah membiarkannya saja seperti ini, yang membuat hubungan keduanya terasa renggang.

Karena itulah dia dengan sangat terpaksa bercerita pada Kakashi dan Iruka untuk meminta sedikit nasehat. Tapi berujung malah diadili dan diceramahi seperti ini di hadapan tetua, bahkan Shikamaru.

Dasar Kakashi dan Iruka orang tua jomlo bermulut ember.

Belum sempat menjawab, Homura malah memberondongnya dengan pertanyaan lain.

"Sampai kapan kau akan menyembunyikan pernikahanmu? bukankah akibatnya semakin gawat sekarang? Tidak hanya Hinata, bahkan kau banyak menerima surat lamaran pernikahan dari negara lain" ujarnya dengan nada kesal.

"Kau tidak belajar dengan kejadian kemarin? Toneri sampai nekat begitu. Kau tak khawatir dengan masa depan pernikahanmu? Atau itu yang memang kau inginkan?" Imbuhnya.

"Ck." Naruto menatap Homura dengan tajam.

"Lagipula, apa kau tidak lelah menulis surat penolakan satu-persatu? Bukankah akan lebih mudah dengan melakukan pengumuman resmi? Apa kau yakin mereka percaya begitu saja dengan alasan yang sengaja kau buat-buat itu?" Timpal Koharu ikut merasa khawatir.

"Kau terus menyembunyikannya, bahkan dari Hinata, apa kau yakin hal ini akan terus baik-baik saja?" Imbuhnya lagi.

"Aku masih bisa mengatasi ini sendiri, kenapa kalian jadi cerewet sekali-ttebayoo." Gerutu Naruto.

"Lagipula, tidak perlu bawa-bawa Hinata untuk hal seperti ini." Imbuhnya lalu menunduk.

"Lakukan sesuatu kalau begitu! Apa tidak masalah membiarkan Toneri terus berada di dekat Hinata seperti serangga?" Bujuk Homura, sementara yang lain tak mampu berkomentar apa-apa.

"Kenapa kalian yang khawatir? Aku akan mempertimbangkannya, kenapa harus terburu-buru?" Timpal Naruto.

Tak mengindahkan alasannya, tetua terus saja mengomelinya.

"Kau sesumbar tentang cinta monyetmu, membiarkannya menjadi berita nasional dimana-mana. Bertingkah meninggalkan Hinata bersama Toneri saat pertunjukan. Lalu berita dan gosip meledak tentang mereka." Omel Homura.

Useless ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang