Part 54:Because You Are My Daughter

1.4K 108 2
                                    

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻



Semalam, Hinata mulai bisa tidur dengan nyenyak, namun terbangun lebih pagi karena merasakan perutnya tidak nyaman.

Ia lalu menuju dapur membantu Hana mencuci alat masak yang baru saja digunakan. Sementara Naruto, masih tidur dengan lelap di kamarnya. Pria itu terlihat begitu kelelahan, jadi Hinata maupun yang lain membiarkannya saja.

"Hinata-san, aku sudah mendengar dari Ayaka-san, kalau kalian adalah suami istri. Tapi, kenapa masih tidur terpisah?" Tanya Fuwari.

"Hei, kau baru bangun dan sudah menanyakan hal tidak sopan seperti itu pada Hinata-san." Sahut Machi.

Hinata hanya tersenyum kecil tak berusaha menjawab apa yang dikatakan oleh Fuwari.

Lalu, mereka duduk di meja untuk sarapan sebelum pergi bekerja seperti biasa.

"Hinata-san terlihat sedikit pucat, apa sakit?"

Ayaka menempelkan tangannya di dahi Hinata.

"Ah, tidak. Perutku sedikit nyeri, mungkin karena datang bulan." Jawab Hinata. Keningnya juga sedikit berkeringat.

"Apa Hinata-san yakin bisa mengatasinya?" Tanya Ayaka lagi.

Hinata mengangguk, "Masih bisa kuatasi, hanya perlu banyak istirahat." Jawabnya sambil tersenyum.

"Aku akan meminta tolong Naruto-kun jika nanti butuh bantuan." Imbuh Hinata lagi.

"Hmmm baiklah kalau begitu, tapi jika butuh sesuatu beritahu kami bagaimanapun caranya. Ohh, ada obat nyeri di kotak obat, kuharap bisa membantu." Kata Ayaka lagi.

Hinata mengangguk.

🌻🌻🌻

Naruto terbangun menjelang siang, ia merasa sangat kelelahan semalam. Sesungguhnya dirinya juga merasa tak enak karena bangun sesiang ini di rumah orang lain, bahkan sudah ada makanan yang disiapkan untuknya di meja makan. Namun, suasana saat itu sangat sepi.

Pria itu mengedarkan pandangannya karena tak menemukan sosok Hinata.

Lalu sayup-sayup terdengar suara rintihan di dalam kamar Hinata. Naruto memutuskan untuk segera menghampirinya.

"Hinata, kau baik-baik saja?" Tanya Naruto dari luar pintu.

"Ugh."

Hanya terdengar rintihan dari dalam.

"Apa aku boleh masuk?" tanya Naruto meminta ijin.

"..."

Namun, tidak ada jawaban yang bisa ia dengar.

"Akan kuhitung sampai tiga, kalau kau tidak menjawab aku akan masuk." Ujar Naruto.

"Satu dua tiga."

Naruto menghitung tanpa jeda lalu membuka pintu kamar. Lalu mendapati Hinata yang berbaring menekuk lutut sambil merintih, memegangi perut bawahnya. Keringat dingin juga memenuhi keningnya.

"Apa kau sakit?" Tanya Naruto dengan khawatir.

"Tidak." Jawab Hinata sambil meringis.

"Bagaimana bisa menjawab tidak? kau kesakitan seperti ini-ttebayo." Bantah Naruto.

Useless ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang