Ekstra 9 (END)

3.1K 148 33
                                    

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻








6 tahun kemudian,

Konoha menjadi cukup spesial karena hari ini adalah hari yang penting. Kedatangan orang-orang penting dari 4 desa shinobi membuat semua orang sibuk mempersiapkan desa, agar dimata desa lain, Konohagakure tidak mengecewakan karena mereka semua disambut dengan baik.

Pertemuan Lima Kage akan dimulai sebentar lagi, namun Naruto masih berkutat deengan dokumen penting di ruangannya. Ia sudah menjabat lagi sebagai Hokage 2 tahun terakhir.

"Naruto, sudah waktunya untuk rapat pertemuan Gokage. Kita tidak boleh terlambat." Ujar Shikamaru menasehati rekannya itu, setelah beberapa kali tak mengindahkan perkataannya.

"Ohh, ya sebentar lagi." Elak Naruto masih fokus dengan pekerjaannya.

"Boss! Ini Gawat!" Seru dua orang masuk ke ruangan Hokage secara bersamaan.

"Udon, Moegi! Sebentar lagi pertemuannya dimulai. Apa tidak bisa beritanya ditunda nanti saja?" Seru Shikamaru berusaha agar mereka tak mengulur waktu lebih lama.

"Tapi kita tidak bisa membiarkan hal tersebut dilihat oleh para kage!" Terang Udon terlihat panik.

Menilik respon Udon dan Moegi, Naruto sepertinya mengerti apa yang sedang terjadi. Ia menghela napas sebelum akhirnya mengatakan sesuatu.

"Hhhh, biar kutebak, pasti Boruto melakukan sesuatu lagi kan?" Ujarnya pada Udon dan Moegi.

Keduanya hanya mengangguk, tak sanggup menjawab.

***

"Aku benci HOKAGE-ttebasa!!" Teriak Boruto yang bergelantungan di patung kepala Hokage. Ia juga telah mencorat-coret semua wajah Hokage yang terukir disana dengan kata-kata yang buruk.

Teriakannya yang kencang dan menggema, mengundang banyak orang untuk melihatnya. Banyak diantara mereka yang khawatir Boruto akan terjatuh dan terluka di ketinggian seperti itu.

Namun tak sedikit diantara mereka yang rasanya sudah terbiasa melihat pemandangan seperti ini. Karena Boruto tidak sekali dua kali melakukan hal yang serupa.

"Boruto, berhentilah membuat keributan! Hari ini pertemuan penting para kage-kore!" Seru Konohamaru mendapati anak didiknya bertingkah kurang ajar.

"Haisshh, jangan terlalu keras padanya Konohamaru. Dia hanya melakukan sesuatu untuk mendapat perhatian ayahnya yang menjadi super sibuk." Bela Iruka. Melihat tingkah Boruto, membuatnya bernostalgia. Benar-benar, ini sih buah jatuh sepohon-pohonnya.

"Anda terlalu sabar dan terlalu baik padanya, Iruka-san." Balas Konohamaru masih merasa kesal dengan tingkah Boruto. Padahal ia bisa memilih hari lain, selain hari penting seperti ini.

"Hey, dia akan mengerti saat tiba waktunya nanti. Kau yang seorang Jonin seharusnya bisa lebih bersabar menghadapi Boruto." Bela Iruka sekali lagi. Di mata Konohamaru, Iruka tipikal kakek-kakek yang selalu membela cucunya meski berbuat salah.

"Aku benci Hokage! Hokage BAKA-TTEBASA!" Teriak Boruto lagi dengan suara cemprengnya. Hal itu menarik perhatian lebih banyak orang. Mereka tak habis pikir seorang anak bisa melakukan hal yang sangat berbahaya seperti itu.

"Ah, pasti Tou-chan akan datang sebentar lagi." Pikir Boruto mengulum senyumnya. Sudah ada shuriken di tangan kirinya, entah ia dapat darimana.

Saat akan melemparkannya ke sembarang arah, sebuah tangan mencegahnya.

Useless ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang