Useless Confession

Part 5: When You Admit it

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻

Matahari tepat di atas kepala saat Naruto, Sakura dan Sai baru saja tiba di Konohagakure setelah menjalankan misi dari Tsukigakure, desa tersembunyi di bawah bulan.

Angin sejuk musim semi mulai berhembus, bunga dan rumput sudah mulai menampakkan eksistensinya.

"Yo, aku duluan!" Pamit Sai dengan senyum palsunya, setelah mereka keluar dari kantor Hokage untuk melaporkan misi.

"Oi Sai, kau tidak ikut kami makan-makan dulu?" Ajak Naruto.

"Tidak hari ini. Biasa, urusan rumah tangga." Sai terkekeh setelah mengatakannya.

"Minggu depan Sakura menikah. Naruto, kau jangan nekat ya." Lanjutnya dengan mimik muka yang berubah sedikit serius.

"Sai, kau ingin kupukul ya?" Timpal Sakura memperingatkan Sai dengan kepalan tangan di depan mukanya.

Mengerti maksud sindiran Sai, Naruto menyipitkan matanya kemudian berdecih.

"Cih, dasar kurang ajar. Cepat pergi sana!" Usirnya.

Sai pergi dari hadapan mereka sambil terbahak-bahak. Sementara Naruto dan Sakura memutuskan untuk makan siang di kedai Tashida Dragon Roll.

Sebuah kedai yang menjual berbagai macam sushi. Kedai tersebut berjalan cukup baik meski belum lama berdiri. Hari ini pun cukup ramai pembeli karena Naruto dan Sakura datang bertepatan dengan jam makan siang.

Keduanya mengobrol ringan sembari menunggu pesanan datang.

"Sakura-chan, bagaimana dengan persiapan pernikahanmu? Apa Sasuke-teme banyak membantu?" Tanya Naruto merasa penasaran.

"Tentu saja Sasuke-kun banyak membantu, meski tidak secara langsung. Kau sendiri tahu kalau sebulan ini Sasuke-kun masih melakukan perjalanan dan baru akan datang lusa." Sakura menjawab pertanyaan Naruto dengan menggebu-gebu.

"Kalau seperti itu, bagaimana dia bisa banyak membantu?" Tanya Naruto lagi.

"Tentu saja bisa, Sasuke-kun menyuruh beberapa orang untuk membereskan banyak hal seperti keperluan dokumen untuk pernikahan, perijinan tempat. Dia juga yang menyuruh orang untuk membersihkan rumah warisan Uchiha untuk kami tinggali setelah menikah nanti." Terang Sakura terlihat antusias dan berbunga-bunga.

"Tenten, Ino dan Hinata juga banyak membantuku memilih desain undangan, gaun dan keperluan lainnya. Kalau tidak ada mereka, persiapannya mungkin tidak akan selesai sesuai rencana." imbuhnya.

Naruto hanya manggut-manggut.

"Tidak seperti orang bodoh di hadapanku ini, bisanya hanya ingin tahu dan bertanya tanpa membantu apapun." ujar Sakura menyindir dengan maksud bercanda.

"Aku rasa juga tidak ada orang di dunia ini yang membantu persiapan orang yang disukainya menikah dengan orang lain." Naruto menjawab sindiran Sakura juga dengan niat bercanda.