Part 33: Everything Goes Wrong

1.7K 127 0
                                    

Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜

🌻🌻🌻🌻🌻





Dengan waktu singkat, Hanabi dan Hiashi kembali bersama Sakura dan beberapa ninja medis. Setibanya di rumah tersebut, mereka membantu untuk merawat Hinata. Badan wanita itu telah dibersihkan, pun dengan pakaiannya yang sudah diganti. Lalu, Naruto membantu membaringkannya di ranjang, kemudian menyelimutinya dengan hangat.

Tangan Hinata yang sebelumnya terluka juga sudah diobati dan dibalut perban. Namun, karena lukanya cukup dalam dan Hinata membiarkannya selama berjam-jam, luka tersebut menjadi infeksi. Akan butuh waktu sedikit lama untuk sembuh.

Sementara Sakura dibantu dengan ninja medis bawahannya, menyuntikkan beberapa obat.

Setelah itu, tangannya yang bersinar putih kebiruan menyentuh dada Hinata. Kondisi Hinata demam tinggi, dan memiliki gejala flu.Meski dalam keadaan tidak sadar, Hinata sempat terbatuk beberapa kali.

Keringat dingin terus membasahi keningnya. Muka Hinata memerah dan napasnya tersengal-sengal. Naruto yang sudah membersihkan diri, duduk di samping Hinata dengan gelisah.

"Sakura-chan, sudah dua jam sejak obat sebelumnya dimasukkan, kenapa demamnya belum turun?" Tanya Naruto dengan khawatir.

Sakura menggeleng.

"Tidak bisa memberinya dosis yang lebih tinggi, karena Hinata sedang hamil. Kondisinya sudah lebih stabil. Mau tidak mau Hinata harus menahannya. Bersabarlah, karena obatnya bekerja jauh lebih lambat." Terang Sakura.

Naruto mengangguk, paham dengan apa yang dijelaskan oleh sahabatnya itu meski dalam hati ia tak berhenti merasa khawatir.

Setelah itu, Hanabi masuk ke dalam kamar membawa nampan berisi kompres dan air minum. Raut mukanya begitu khawatir melihat kakaknya, dan matanya sembab karema banyak menangis. Lalu, Sakura menghampiri Hanabi.

"Hinata sudah tidak apa-apa, dia hanya kelelahan dan sekarang sedang tidur. Jangan berhenti mengompresnya, itu akan membantu demamnya lebih cepat turun."

Lalu mata emerald itu menatap Naruto.

"Aku ingin bicara denganmu diluar sekarang." Ujarnya.

Naruto kemudian berdiri dan berjalan mengikuti Sakura. Saat membuka pintu kamar, pria blonde itu terkejut karena sudah kedatangan beberapa orang di ruang tamu.

Diantaranya adalah Kakashi, Iruka, dan Shikamaru. Hiashi juga terlihat duduk diantara mereka. Melihat Naruto keluar dari kamar, semua yang duduk di ruang tamu sontak berdiri.

"Naruto, bagaimana keadaan Hinata?" Tanya Iruka khawatir, "Semuanya baik-baik saja kan?"

Naruto mengangguk dengan lesu.

"Hinata sedang tidur sekarang, Hanabi menjaganya di dalam." Ujarnya.

Setelah itu, Sakura menggiring Naruto ke dapur agar dapat berbicara empat mata dengannya.

"Naruto, aku mendapat laporan dari rumah sakit sebelum datang kesini. Kudengar Hinata meminta tes paternitas sebelumnya. Apa yang sudah kau katakan padanya sampai dia melakukannya? Kau sama saja dengan menghinanya." Tegur Sakura.

Naruto terhenyak, pikirannya tidak sampai sejauh itu.

"Kami hanya sedikit bertengkar, Aku sedikit emosi. Aku tidak memiliki maksud apapun. Aku juga tidak tahu Hinata hamil." Jawabnya lalu menunduk.

Useless ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang